TRIBUNNEWSWIKI.COM - Senin (6/7/2020) sore rekonstruksi kasus penyerangan Nus Kei digelar.
Serangan tersebut didalangi oleh John Kei, kriminal kelas kakap yang dibebaskan dari Nusakambangan pada 23 Desember 2019.
Dari rekonstruksi tersebut diketahui John Kei menyuruh anak buahnya untuk melakukan penyerangan pada Nus Kei.
John Kei bahkan tak ragu memerintahkan sang anak buah untuk membawa tubuh Nus Kei ke hadapannya baik dalam kondisi hidup maupun mati.
Fakta baru terungkap bahwa John Kei memberikan uang tunai Rp. 10 juta kepada anak buahnya yang bernama Deniel Farfar.
Berikut penjelasan dari rekonstruksi kasus penyerangan seperti yang dikutip dari Wartakotalive.com:
Baca: Nus Kei Buka Suara, Akui Diancam & 3 Kali Didatangi Anak Buah John Kei Sebelum Penyerangan
Baca: Sepak Terjang John Kei di Dunia Hitam, Awalnya Tak Sengaja Bunuh Orang: Kasih Putus-putus Tangan
Rekonstruksi digelar di tiga lokasi diantaranya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Rekonstruksi kemudian dilakukan di kediaman John Kei, Perumahan Tytyan Indah serta di Sport center Arcici di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Terdapat 12 reka adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi di Perumahan Tytyan Indah.
14 tersangka termasuk John Kei hadir di lapangan untuk memperagakan aksi penyerangan.
Saat rekontruksi, nampak proses permufakatan untuk melakukan pembunuhan terhadap Nus Kei.
Pada adegan tersebut terlihat anak buah John Kei memperlihatkan video Nus Kei.
John Kei merasa Nus Kei melakukan penghinaan dan segera membuat perencanaan untuk membalas dendam.
Saat itulah John Kei memerintahkan anak buahnya untuk membawa Nus Kei dalam kehidupan ataupun mati.
"Adegan 10 selanjutnya tersangka John Kei datang menghampiri dan menyampaikan kepada tersangka Deniel Farfar dan kawan-kawan dan mengatakan besok berangkat tabrak dan hajar rumah Nus Kei," kata penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya di Bekasi.
"Ambil Nus Kei dalam keadaan hidup atau mati. Jika ada yang menghalangi, sikat saja," tambahnya
Pada adegan ke-11 diperagakan John Kei dan anak buahnya menggelar rapat.
John Kei juga terlihat memberikan uang tunai sebesar Rp 10 juta dengan pecahan Rp 50.000 kepada anak buahnya bernama Deniel Farfar.
Seusai mendapatkan uang tersebut, Deniel Farfar memerintahkan anak buahnya yang juga ikut rapat untuk berkumpul pada Minggu (21/6/2020) pukul 08.00 WIB.
Tepatnya di Sport center Arcici di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Deniel Farfar bagikan senjata tajam dan sepucuk Revolver pada rekannya
Deniel Farfar kemudian memberikan arahan terakhir untuk mematangkan konsep penyerangan terhadap kelompok Nus Kei di kawasan Acici.
Dalam rekontruksi, Deniel Farfar kembali memberikan perintah untuk memastikan agar Nus Kei 'diambil' untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Selanjutnya, tersangka Franky mengatakan bahwa jika ada yang takut maka mereka bisa tinggaldi tempat dan tidak melanjutkan perjalanan.
Setelah itu, mereka membagi tugas dan masuk ke dalam kendaraan yang telah disiapkan.
Pada adegan ke 15, para tersangka masuk ke kendaraan.
Pada adegan ke 16, Deniel Farfar membuka bagasi kendaraan dan mengambil senjata tajam untuk diberikan pada rekan-rekannya.
Senjata tajam diantaranya tombak besi itulah yang digunakan untuk menyerang dan membawa Nus Kei ke hadapan John Kei.
Seorang tersangka bernama Augustinus mengambil sebilah parang dari mobil tersebut.
Pada adegan ke-17, terangka Deniel Farfar memberikan senjata api jenis revolver dari pinggangnya pada Empi.
Revolver diberikan sebagai antisipasi ketika akan melalukan pengambilan Nus Kei.
"Pegang buat jaga jaga. Pastikan semua anggota yang turun kembali, jika ada yan mengadang hantam," kata Deniel Farfar.
Pada adegan ke 18, para tersangka masuk ke dalam lima mobil yang telah disiapkan untuk menuju ke green Lake City.
Kemudian pada adegan ke-19, Daniel Farfar kembali mendapatkan telepon dari John Kei.
"Daniel Farfar dapat telepon dari John Kei menanyakan apakahan anak-anak sudah pergi (melakukan eksekusi terhadap Nus Kei). Selanjutnya dijawab oleh Saudara Farfar 'sudah jalan'," ucap Kanit Resmob 1 Polda Metro Jaya, Kompol Reza Pahlevi, di Arcici Cempaka Putih, Senin (6/7/2020).
Lokasi rekonstruksi dipadati warga yang ingin menonton
Berdasarkan pengamatan jurnalis Wartakotalive.com di lokasi rekonstruksi, rombongan Polda Metro Jaya dan puluhan tersangka lainnya datang sekitar pukul 14.40 WIB.
Rombongan menggunakan dua bus mobil tahanan dan dua kendaraan besar polisi lainnya.
Warga juga nampak memadati lokasi rekontruksi untuk menyaksikan proses bagaimana John Kei dan kelompoknya menyusun strategi penyerangan.
Oleh karena itu, polisi memasang tanda batas agar warga tidak bisa mendekat lebih jauh ke lokasi rekontruksi.
Kepolisian bersenjata lengkap juga dikerahkan untuk berjaga di area sekitar kediaman John Kei.
Diketahui, lokasi rekonstruksi juga merupakan tempat dimana John Kei dan anak buahnya disergap kepolisian.
Di Perumahan Tytyan Indah pula polisi menemukan sejumlah alat dan barang bukti yang digunakan oleh kelompok John Kei untuk menyerang kediaman Nus Kei.
Ketika melakukan rekonstruksi, bebeberapa adegan tidak dihadiri langsung oleh John Kei.
John Kei digantikan oleh pemeran pengganti saat anak buahnya melakukan reka adegan.
Sedangkan ketika John Kei tampil, anak buahnya digantikan oleh peran pengganti.
Dalam rekontruksi di perumahan Tytyan Indah juga John Kei nampak tak hadir dalam proses rekontruksi.
Baca: Kirim Surat ke Presiden Jokowi, John Kei Minta Perlindungan Hukum
Baca: Interaksi Serius John Kei dengan Jacklyn Choppers Tertangkap Kamera, Siapa Sosok Bang Jack?
Baca: Terungkap, John Kei Bentuk 4 Klaster Untuk Cari Target Termasuk Nus Kei
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, WARTAKOTA/Muhammad Azzam)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul "Fakta Baru Kasus Green Lake City, John Kei Berikan Uang Rp 10 Juta untuk Eksekusi Nus Kei"
dan "Polda Metro Jaya Gelar Rekontruksi Kasus John Kei di Perumahan Tytyan Indah Bekasi".