TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah survei yang dilakukan peneliti sosial Drone Emprit Ismail Fahmi menunjukkan, Anies Baswedan menjadi gubernur paling populer, namun tidak disukai.
Mengetahui hal terseut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara.
Dilansir video yang diunggah di kanal YouTube Zoom-In tvOne, Anies Baswedan mengutarakan pendapatnya terkait survei tersebut.
Anies mengaku tak masalah disebut sebagai Gubernur yang paling tidak disukai di media sosial.
Menurutnya yang lebih penting adalah kinerjanya di dunia nyata.
"Gini, kalau saya ini merasa lebih penting yang dunia nyata, yang nyatanya dirasakan masyarakat," kata Anies.
Mantan Mendikbud itu lantas mencontohkan kinerjanya mengatasi Covid-19.
Baca: Anies Baswedan Potong Tunjangan ASN untuk Penanganan Covid-19, Minta Bersikap Ksatria, Jangan Lemah!
Baca: PSBB Jakarta Diperpanjang, Anies Baswedan Janji Ini PSBB Terakhir Jika Warga Ikuti Tiga Aturan
Ia merasa penyebaran Covid-19 di Jakarta cukup terkendali.
"Covid misalnya. Maka di dunia nyata apakah terkendali pasiennya bisa disembukan apa tidak, nyata lebih penting."
"Karena kalau di sosial media ya tahu sendiri, hari ini dipuji besok enggak," ungkapnya.
Menurut Anies, survei di sosial media itu hanya bersifat sementara.
Terkadang dirinya dipuji, kadang pula dirinya dikritik.
"Enggak apa-apa. Karena buat saya angka-angka survei itu potret satu waktu, maka saya mengerjakan amanat melindungi warga itu malah tidak satu hari, tapi minggu, bulan," katanya.
Ia lalu mengungkit kembali bagaimana dirinya mengatasi Covid-19 di awal-awal pandemi tersebut masuk Indonesia.
Awalnya dirinya terus mendapat kritikan atas kinerjanya itu.
Namun, kini justru berubah.
"Coba ingat-ingat dulu ketika bulan Maret ketika kita memutuskan wah itu dikritik, dibully, dibilang berlebihan dan lain, lain, macem-macem sekali."
Baca: Survei Tunjukkan Elektabilitas Prabowo dan Anies Baswedan Turun, Ganjar Pranowo & Ridwan Kamil Naik
"Kalau saat itu saya dites popularitas ya jeblok, sekarang tiga bulan kemudian rupanya angka penularan terbesar jadi bulan Maret," katanya.
Sehingga, Gubernur 50 tahun ini menegaskan sekali lagi dirinya bekerja bukan untuk meraih kepopuleran dan pujian di media sosial.
"Jadi saya itu dipilih bukan untuk mendapatkan rating tinggi di sosmed," sambungnya.
Meski sadar dirinya tak disukai, Anies menegaskan tetap berusaha yang terbaik.
"Kalau kita bilang enggak ya aneh dong, tapi ada usaha terstruktur kemudian secara terus menerus."
"Di sosial media luar biasa dan tidak pernah berhenti hari apapun kapanpun selalu jalan terus, selama tiga tahun ini," kata dia.
Tanggapan Kalah Elektabilitas dari Ganjar dan Ridwan Kamil
Dilansir TribunWow.com, dalam survey terbaru bulan Mei 2020, Anies Baswedan berada di bawah dua gubernur lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (RK).
Hal itu lantaran, angka elektabilitas dari Anies Baswedan turun, dan sebaliknya Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil justru naik.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo naik sebanyak 2,7 persen dari bulan Februari 2020 yang hanya 9,1 persen menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.
Dan sebaliknya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengalami penurunan dari 12,1 persen pada survei Februari lalu, menjadi 10,4 persen.
Menanggapi kondisi tersebut, Anies mengaku santai.
Terlebih dirinya juga mengaku belum memikirkan sampai sejauh itu.
Anies justru menyebut bahwa survey tersebut tidak bisa menjadi patokan untuk empat tahun ke depan.
Ia lantas mengibaratkan survey tersebut seperti meramalkan cuaca tahun 2022.
"Ini sekarang tahun berapa ya," tanya Anies.
"Tahun 2020, ini kan nulis 2024 ngetes surveynya sekarang," katanya.
"Itu kaya gini lho 'ramalan cuaca tahun 2022', lho piye itu lho," ungkapnya.
(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Reaksi Anies saat Disebut Jadi Gubernur Paling Tidak Disukai di Medsos: Lebih Penting di Dunia Nyata.