Dislipidemia

Dislipidemia adalah kandungan kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah


zoom-inlihat foto
ilustrasi-kolesterol-adalah-lemak-yang-berguna-bagi-tubuh.jpg
Kompas.com
Ilustrasi Dislipidemia, kandungan kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Dislipidemia adalah kandungan kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dislipidemia adalah kandungan kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Kadar lemak dalam darah merupakan kandungan lemak yang umumnya terdiri dari trigliserida, kolesterol, low-density lipoproteins (LDL) dan high-density lipoproteins (HDL).

ilustrasi
ilustrasi (Net)

Meskipun keadaan lemak yang baik dicapai dengan diet lemak yang cukup, beberapa orang memerlukan penanganan khusus dan obat-obatan untuk mengatasi keadaan tersebut.

Baca: Anemia

Baca: Hipertensi

  • Gejala #


Sebagian besar dislipidemia tidak memunculkan gejala yang berarti.

Dislipidemia biasanya diketahui ketika seseorang menjalani pemeriksaan rutin untuk darah dan kondisi lainnya.

Dislipidemia yang berat menimbulkan komplikasi yang serius mengarah kepada penyakit jantung koroner dan stroke.

Beberapa gejala umum yang muncul adalah:

  • Pusing.
  • Nyeri kepala hingga ke leher dan pundak.
  • Rasa kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki.
  • Keringat dingin.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri pada kaki.
  • Nyeri dada.
  • Mudah lelah.

  • Penyebab #


Secara umum, dislipidemia dibagi menjadi dua, dislipidemia primer dan sekunder.

Dislipidemia primer disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari keluarga.

Dislipidemia sekunder disebabkan oleh gaya hidup dan kondisi medis yang mempengaruhi kadar lemak dalam darah, seperti:

  • Obesitas, terutama obesitas sentral dengan penumpukan lemak di sekitar perut.
  • Diabetes.
  • Hipotiroidisme, kondisi dimana produksi hormon tiroid di bawah normal.
  • Alkoholisme, penggunaan alkohol berlebihan.
  • Sindrom metabolik, kumpulan gejala berkaitan dengan metabolisme tubuh.
  • Konsumsi lemak berlebih, terutama lemak jenuh dan lemak trans.
  • Sindrom cushing, kumpulan gejala akibat tingginya hormon kortikotropin dalam darah.
  • Infeksi berat, seperti pada pengidap HIV.
  • Aneurisma aorta abdominal, kelainan pada pembuluh darah aorta di perut.

  • Faktor Risiko #


Beberapa faktor diketahui berpengaruh terhadap meningkatnya dislipidemia pada seseorang, di antaranya yaitu:

  • Obesitas.
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Penggunaan alkohol.
  • Merokok.
  • Diabetes.
  • Diet tinggi lemak.
  • Penyakit ginjal dan liver kronis.
  • Usia tua.
  • Perempuan, diketahui bahwa perempuan memiliki kadar LDL yang lebih tinggi setelah masa menopause.

  • Pencegahan #


Pada dislipidemia sekunder, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi ini, yaitu:

  • Mengurangi konsumsi lemak jahat, yang ditemukan pada daging merah, jeroan, coklat, dan gorengan.
  • Olahraga rutin.
  • Mengurangi konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok dan menggunakan produk pengganti rokok lainnya.
  • Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh yang dapat ditemukan di kacang-kacangan, ikan salmon, minyak zaitun, dan buah alpukat.
  • Perbanyak serat dari buah-buahan dan sayur.
  • Perbanyak minum air putih.

Pengobatan dislipidemia bergantung terhadap kondisi masing-masing penderita.

Dokter memperhatikan faktor risiko yang dimiliki dan kondisi lain yang dapat memperburuk keadaan pengidapnya.

Pada tahap awal, pengidap dislipidemia disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup dengan menurunkan konsumsi lemak jenuh dan meningkatkan aktivitas fisik, sehingga keadaan kadar lemak yang seimbang dapat tercapai dengan sendirinya.

Ilustrasi
Ilustrasi (Pixabay)

Pada pengidap dengan kadar komponen lemak yang tinggi, dokter dapat meresepkan satu atau lebih obat untuk menurunkan kadar lemak, tergantung pada komponen mana yang memiliki risiko paling besar, seperti:

  • Golongan statin, diberikan pada pengidap yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi, atau kadar LDL yang tinggi.
  • Golongan niasin, diberikan pada pengidap yang memiliki kadar HDL (lemak baik) yang rendah
  • Golongan fibrat, direkomendasikan untuk penderita yang memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi, sehingga berisiko menimbulkan komplikasi penyakit jantung atau stroke.

Baca: Difteri

Baca: Kanker Kulit Melanoma

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Informasi
Nama Dislipidemia
Pengertian Kandungan kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
Gejala Pusing, muntah, nyeri dada
   


Sumber :


1. www.halodoc.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Patah Hati yang

    Patah Hati yang Kupilih adalah sebuah film drama
  • Film - Mr. Bean Kesurupan

    Mr. Bean Kesurupan Depe adalah sebuah film Indonesia
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved