TRIBUNNEWSWIKI.COM - Konflik antara PSSI dan pelatih timnas Indonesia senior, Shin Tae-yong merembet ke beberapa pihak.
Sebelumnya mantan pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri yang kini menjabat Direktur Teknik PSSU ikut dalam pergulatan opini dengan Shin Tae-yong.
Terbaru adalah opini Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena yang ikut mengomentari silang sengkarut di dalam tubuh PSSI dan Shin Tae-yong
Menurut Yeyen Tumena yang pernah menjadi asisten mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy ini, Shin Tae-yong adalah dalang dibalik lengsernya Danurwindo dari posisi Direktur Teknik PSSI.
Terkait adanya isu tersebut, PSSI pun segera mengeluarkan sikap dan klarifikasi.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membantah tuduhan yang dilayangkan kepada pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong sebagai dalang dari lengsernya Danurwindo.
Dalam jumpa pers yang berlangsung, Jumat (26/6/2020), Mochamad Iriawan memastikannya digantikannya posisi Danurwindo dengan Indra Sjafri dari Direktur Teknik PSSI sudah sesuai dengan keputusan rapat Exco.
Baca: Meski Konflik Belum Mereda, PSSI Hingga Kini Terus Bujuk Shin Tae-yong agar Kembali ke Indonesia
Baca: Konflik PSSI, Indra Sjafri & Shin Tae Yong Memanas, Charis Yulianto Minta Pemain Timnas Tetap Fokus
Baca: Sah! Liverpool Resmi Akhiri Paceklik Gelar Juara Liga Inggris Selama Penantian 30 Tahun Terakhir
Memang, Shin Tae-yong beberapa waktu lalu menjadi perbincangan publik karena melontarkan kekecewaan kepada PSSI dan Indra Sjafri di salah satu media asal Korea Selatan.
Bahkan, pernyataan dari Shin Tae-yong tentang Indra Sjafri juga turut mendapatkan respon dari mantan pelatih timnas U-19 dan U-22 Indonesia tersebut.
Indra Sjafri dianggap Shin Tae-yong telah melakukan tindakan indisipliner.
Setelah dicopot jadi asisten pelatih timnas Indonesia, Indra Sjafri mendapatkan posisi sebagai Direktur Teknik PSSI untuk menggantikan Danurwindo.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan berharap isu-isu yang kurang baik tidak terus menjadi perbincangan.
Iriawan memastikan, pergantian Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik PSSI sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pertimbangan untuk mengganti Danurwindo dengan Indra Sjafri karena juga alasan kesehatan.
"Saya pikir sepak bola mau maju ya, jadi isu-isu yang tidak baik mungkin tolong teman-teman kelola. Jadi coach Danurwindo sudah cukup sepuh," kata pria asal Jakarta pada sesi jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2020) mengutip laman Bolasport.com berjudul Shin Tae-yong Dituding Singkirkan Danurwindo, Ini Kata PSSI.
"Waktu itu Shin Tae-yong menginginkan kalau Indra Sjafri tidak di timnas, sehingga ada tempat yang bisa ditempati oleh Indra Sjafri dan memang hasil dari rapat Exco (menetapkan Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik PSSI)."
"Kalau coach Danur kan kesehatan juga sudah menurun," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena mengatakan bahwa Shin Tae-yong sebagai dalang dari dicopotnya Danurwindo dari kursi Direktur Teknik PSSI.
"Saya melihat dari sisi etika, sejak awal kedatangan STY (Shin Tae-yong) sudah tidak baik."
"Mungkin dia tipe pria yang sulit percaya pada orang asing di luar rekan senegara."
"Begitu datang, STY menyingkirkan Danurwindo dari dirtek PSSI. Tapi, tiga hari kemudian duduk lagi bersama Danurwindo untuk membicarakan programnya," ujar Yeyen Tumena.
Namun, salah satu anggota Exco APPSI, Rahmad Darmawan mengatakan, pernyataan dari Yeyen Tumena bukan mewakili suara dari APSSI.
Melainkan, pernyataan tersebut merupakan pendapat pribadi dari Yeyen Tumena.
Kronologi Indra Sjafri vs Shin Tae-yong
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri buka suara terkait kritik yang dilayangkan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kepadanya.
Baru-baru ini, kepada media Korea Selatan, Shin Tae-yong menyebut Indra Sjafri sosok yang indisipliner.
Shin mengatakan, Indra Sjafri pulang lebih dulu tanpa izin dari pemusatan latihan timnas U19 Indonesia.
Padahal, posisi Indra Sjafri saat itu masih sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong, belum menjadi Direktur Teknik.
Indra Sjari pun menjelaskan secara rinci kronologi masuknya dirinya di dalam tim kepelatihan timnas.
Baca: Pelatih Timnas Shin Tae-yong Kecewa Sikap PSSI Berubah: Tolong Kerja samanya, Pelatih Bukan Pesulap
Baca: Ditanya Soal Target Tinggi Timnas, Shin Tae-yong Justru Sebut Peringkat FIFA Indonesia yang Jeblok
Baca: Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Ungkap Kekecewaannya ke PSSI dan Sentil Peran Indra Sjafri
Pada Desember 2019, Indra bertemu Shin Tae-yong di Hotel Mulia, Jakarta.
Pasca SEA Games di Manila, Indra Sjafri diminta PSSI mendampingi Shin, karena memang dalam kontrak dipersyaratkan ada pelatih lokal di timnas, agar nantinya ada transformasi ilmu kepelatihan.
"Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas."
"Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju," ucap Indra dalam press release PSSI.
Pada 28 Desember 2019, PSSI secara resmi memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia, didampingi Indra Sjafri, bersamaan dengan perhelatan final Liga 1 Putri di Stadion Pakansari, Bogor.
Shin Tae-yong bersama Indra Sjafri, Nova Arianto, Gong Oh Kyun dan tiga pelatih lain dari Korsel kemudian memimpin pemusatan latihan timnas U19 di Cikarang, Jawa Barat, yang dimulai sejak 13 Januari 2020 dan diikuti 52 pemain.
"Selama waktu itu, tidak pernah satu detik pun saya tidak mendampingi timnas U-19."
"Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain," tutur Indra mengklaim.
Pada 1 Februari 2020, pesawat Thai Airways yang ditumpangi timnas mendarat di Bandara Soekarno Hatta, pukul 17.55 WIB.
Saat pulang dari Thailand itulah, Indra meminta izin kepada staf timnas untuk meninggalkan tim terlebih dahulu karena akan menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan, koleganya sesama pelatih nasional.
Petang hari itu, putri sulung Rahmad, Febia Aldina Darmawan dipersunting oleh pemain PS Tira Persikabo, Herwin Tri Saputra, di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.
Indra sempat menunggu Shin Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi.
Namun karena Shin tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi Coach RD, sapaan akrab pelatih Madura United itu.
"Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat," ucap Indra.
Pada 3 Februari 2020 di Kantor PSSI, Shin memimpin rapat evaluasi TC timnas U19, termasuk menentukan nama-nama pemain untuk TC timnas senior pada bulan yang sama.
Kala itu, Indra sempat mendengar kabar bahwa Shin marah karena kepergiannya lebih awal pada Sabtu malam.
Merasa tak enak, Indra menyampaikan permohonan maaf kepada sang pelatih kepala.
"Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya," kata Indra.
Namun, saat rapat dimulai, Shin Tae-yong menegaskan bahwa Indra Sjafri tak boleh lagi ada di ruangan.
Nama Indra pun tak tercantum dalam susunan tim yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas timnas senior di Jakarta.
"Shin minta saya keluar ruangan."
"Saya pun ikuti permintaannya."
"Saya ke luar ruangan dan merenung di sana," ujar pelatih yang mengantarkan timnas U19 juara Piala AFF 2013.
Indra menerima perlakuan Shin yang mengusirnya dari ruangan rapat Kantor PSSI, meski ia sudah minta maaf secara baik-baik.
"Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu," kata Indra yang per 18 Februari 2020 diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI.
Karena itu, Indra mengaku semakin heran saat 21 Februari 2020, timnas senior kalah 1-4 dalam uji coba melawan Persita Tangerang di Stadion Madya, Shin Tae-yong malah menyalahkan dirinya.
Shin mengatakan para pemain timnas senior bukan pilihannya, tapi merupakan pilihan Indra Sjafri.
"Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.
Sebelum Shin mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.
"Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” ungkap Indra.
Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.
"Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya."
"Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini," kata Indra.
(Tribunnewswiki.com/Ris)