TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ribut-ribut antara PSSI dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong turut serta menyeret Direktur Teknik, Indra Sjafri.
Kedua sosok tersebut beberapa waktu lalu saling beradu opini tentang satu dua hal yang membuat publik gerah dengan situasi yang ada di PSSI saat ini.
Situasi itu pun sampai memunculkan rumor bahwa Shin Tae-yong akan diberhentikan dan disebut berpeluang akan digantikan oleh Indra Sjafri sendiri.
Meski begitu, perseteruan kedua sosok tersebut sudah menemui titik terang dan kini menapaki fase islah atau rukun kembali demi masa depan sepak bola Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan hubungan Shin Tae-yong dengan Indra Sjafri akan berjalan dengan baik dalam waktu kedepan.
Sebelumnya, Shin Tae-yong sudah melakukan pertemuan empat mata dengan Mochamad Iriawan secara virtual, Jumat (26/6/2020).
Dalam pembicaraan tersebut Shin Tae-yong dipastikan tetap menjadi pelatih timnas Indonesia di semua level umur (U-19, U-23, dan Senior).
Selain, itu dalam pertemuan tersebut, Iriawan juga memberitahu kepada Shin Tae-yong bahwa Indra Sjafri selalu memberikan dukungan kepada pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Baca: Meski Konflik Belum Mereda, PSSI Hingga Kini Terus Bujuk Shin Tae-yong agar Kembali ke Indonesia
Baca: Konflik PSSI, Indra Sjafri & Shin Tae Yong Memanas, Charis Yulianto Minta Pemain Timnas Tetap Fokus
Baca: Baru Satu Kali Pimpin Latihan Skuad Garuda, Satgas Timnas Indonesia: Shin Tae-yong Makan Gaji Buta
Setelah mendengarkan informasi tersebut, Iriawan mengatakan, Shin Tae-yong sumringah dan sangat senang.
"Tadi juga menanyakan Shin Tae-yong berkaitan dengan Indra Sjafri, saya bilang Indra Sjafri mendukung Shin Tae-yong dan Shin senang," kata pria berusia 58 tahun pada sesi jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2020) mengutip laman Bolasport.com berjudul Dapat Dukungan dari Indra Sjafri, Shin Tae-yong Bahagia.
"Bahkan dia memanggil saya kakak. Bahkan saya dulu berdiskusi dengan STY sebelum dia jadi pelatih timnas," ujar Iriawan.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Iwan Bule mengatakan, sudah saatnya kembali fokus membangun persiapan timnas Indonesia demi meraih prestasi.
"Nah sekarang mungkin saat yang baik untuk membangun sepak bola yang kita cintai," ujar Iwan Bule.
Beberapa waktu lalu, Shin Tae-yong menjadi perbincangan publik karena pernyataannya kepada media Korea Selatan.
Pernyataan Shin Tae-yong pun menjadi polemik karena turut melibatkan membawa nama PSSI dan Indra Sjafri.
Shin Tae-yong melontarkan kekecewaan terhadap PSSI dan Indra Sjafri kepada media Korea Selatan tersebut.
Shin Tae-yong saat ini masih berada di Korea Selatan setelah memilih meninggalkan Indonesia sejak 3 April 2020.
Keputusan Shin Tae-yong dan empat stafnya memilih pulang ke Korea Selatan karena situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus meningkat.
Empat staf pelatih timnas Indonesia yang dimaksud Kim Hae-woon, Ko Gyun-gyun, Woo Jae-kim, dan Jae-hong Lee.
Meskipun berada Korea Selatan, Shin Tae-yong tetap memantau pemusatan latihan (TC) timnas U-19 Indonesia yang sudah berlangsung sejak 14 Mei.
Kronologi Indra Sjafri vs Shin Tae-yong
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri buka suara terkait kritik yang dilayangkan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kepadanya.
Baru-baru ini, kepada media Korea Selatan, Shin Tae-yong menyebut Indra Sjafri sosok yang indisipliner.
Shin mengatakan, Indra Sjafri pulang lebih dulu tanpa izin dari pemusatan latihan timnas U19 Indonesia.
Padahal, posisi Indra Sjafri saat itu masih sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong, belum menjadi Direktur Teknik.
Indra Sjari pun menjelaskan secara rinci kronologi masuknya dirinya di dalam tim kepelatihan timnas.
Baca: Pelatih Timnas Shin Tae-yong Kecewa Sikap PSSI Berubah: Tolong Kerja samanya, Pelatih Bukan Pesulap
Baca: Ditanya Soal Target Tinggi Timnas, Shin Tae-yong Justru Sebut Peringkat FIFA Indonesia yang Jeblok
Baca: Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Ungkap Kekecewaannya ke PSSI dan Sentil Peran Indra Sjafri
Pada Desember 2019, Indra bertemu Shin Tae-yong di Hotel Mulia, Jakarta.
Pasca SEA Games di Manila, Indra Sjafri diminta PSSI mendampingi Shin, karena memang dalam kontrak dipersyaratkan ada pelatih lokal di timnas, agar nantinya ada transformasi ilmu kepelatihan.
"Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas."
"Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju," ucap Indra dalam press release PSSI.
Pada 28 Desember 2019, PSSI secara resmi memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia, didampingi Indra Sjafri, bersamaan dengan perhelatan final Liga 1 Putri di Stadion Pakansari, Bogor.
Shin Tae-yong bersama Indra Sjafri, Nova Arianto, Gong Oh Kyun dan tiga pelatih lain dari Korsel kemudian memimpin pemusatan latihan timnas U19 di Cikarang, Jawa Barat, yang dimulai sejak 13 Januari 2020 dan diikuti 52 pemain.
"Selama waktu itu, tidak pernah satu detik pun saya tidak mendampingi timnas U-19."
"Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain," tutur Indra mengklaim.
Pada 1 Februari 2020, pesawat Thai Airways yang ditumpangi timnas mendarat di Bandara Soekarno Hatta, pukul 17.55 WIB.
Saat pulang dari Thailand itulah, Indra meminta izin kepada staf timnas untuk meninggalkan tim terlebih dahulu karena akan menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan, koleganya sesama pelatih nasional.
Petang hari itu, putri sulung Rahmad, Febia Aldina Darmawan dipersunting oleh pemain PS Tira Persikabo, Herwin Tri Saputra, di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.
Indra sempat menunggu Shin Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi.
Namun karena Shin tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi Coach RD, sapaan akrab pelatih Madura United itu.
"Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat," ucap Indra.
Pada 3 Februari 2020 di Kantor PSSI, Shin memimpin rapat evaluasi TC timnas U19, termasuk menentukan nama-nama pemain untuk TC timnas senior pada bulan yang sama.
Kala itu, Indra sempat mendengar kabar bahwa Shin marah karena kepergiannya lebih awal pada Sabtu malam.
Merasa tak enak, Indra menyampaikan permohonan maaf kepada sang pelatih kepala.
"Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya," kata Indra.
Namun, saat rapat dimulai, Shin Tae-yong menegaskan bahwa Indra Sjafri tak boleh lagi ada di ruangan.
Nama Indra pun tak tercantum dalam susunan tim yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas timnas senior di Jakarta.
"Shin minta saya keluar ruangan."
"Saya pun ikuti permintaannya."
"Saya ke luar ruangan dan merenung di sana," ujar pelatih yang mengantarkan timnas U19 juara Piala AFF 2013.
Indra menerima perlakuan Shin yang mengusirnya dari ruangan rapat Kantor PSSI, meski ia sudah minta maaf secara baik-baik.
"Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu," kata Indra yang per 18 Februari 2020 diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI.
Karena itu, Indra mengaku semakin heran saat 21 Februari 2020, timnas senior kalah 1-4 dalam uji coba melawan Persita Tangerang di Stadion Madya, Shin Tae-yong malah menyalahkan dirinya.
Shin mengatakan para pemain timnas senior bukan pilihannya, tapi merupakan pilihan Indra Sjafri.
"Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.
Sebelum Shin mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.
"Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” ungkap Indra.
Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.
"Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya."
"Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini," kata Indra.
(Tribunnewswiki.com/Ris)