TRIBUNNEWSWIKI.COM - Konflik dan intrik didalam tubuh federasi sepak bola Indonesia PSSI semakin menganga jelas ke publik.
Konflik antara PSSI, Indra Sjafri melawan Shin Tae-yong benar-benar semakin memanas setelah terjadi saling adu opini di media massa.
Badai ujian ini pun sangat menggangu mental dan persiapan tim nasional Indonesia.
Terlebih, posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala dan Indra Sjafri sebagai direktur teknik.
Sebelumnya, Shin Tae-yong berbicara ke publik terkait visi dan misi di tubuh PSSI yang tak lagi sejalan dengan program yang ia susun untuk timnas Indonesia.
Ketegangan pun menjadi drama yang menciptakan kegaduhan di publik.
Berbagai macam spekulasi mengiringi komentar pedas dari warganet.
Baca: Baru Satu Kali Pimpin Latihan Skuad Garuda, Satgas Timnas Indonesia: Shin Tae-yong Makan Gaji Buta
Baca: Kronologi Konflik Indra Sjafri vs Shin Tae-yong: Mangkir ke Resepsi hingga Diusir dari Rapat Timnas
Baca: Ditanya Soal Target Tinggi Timnas, Shin Tae-yong Justru Sebut Peringkat FIFA Indonesia yang Jeblok
Padahal waktu terus berjalan dan ada sejumlah agenda penting yang harus dihadapi timnas Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, legenda timnas Indonesia, Charis Yulianto, berpesan agar para pemain tetap fokus pada tujuan awal.
Jangan sampai konsentrasi mereka terpecah karena hal-hal diluar lapangan.
"Pemain fokus saja dengan kapasitasnya masing-masing, abaikan hal-hal di luar teknis," kata pria kelahiran Blitar, 11 Juli 1978 itu, dikutip dari laman Kompas.com dengan judul Pesan kepada Pemain Timnas yang Jadi Korban Friksi Shin Tae-yong dan PSSI.
Sebagai mantan kapten timnas, Charis Yulianto menyadari selisih paham antara pelatih dan federasi bukanlah hal yang baru di Indonesia.
Dia mengingatkan kembali pemain tidak memiliki tanggung jawab untuk ikut memikirkan masalah tersebut.
Tugas utama pemain timnas adalah berjuang di tengah lapangan untuk mengharumkan Sang Saka Merah Putih. Dan tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi di sektor organisasi dan manajerial PSSI dan timnas saat ini.
"Pemain tanggung jawabnya hanya berlatih, bermain, dan memberikan prestasi untuk timnas," kata Charis.
Kronologi Indra Sjafri vs Shin Tae-yong
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri buka suara terkait kritik yang dilayangkan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kepadanya.
Baru-baru ini, kepada media Korea Selatan, Shin Tae-yong menyebut Indra Sjafri sosok yang indisipliner.
Shin mengatakan, Indra Sjafri pulang lebih dulu tanpa izin dari pemusatan latihan timnas U19 Indonesia.
Padahal, posisi Indra Sjafri saat itu masih sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong, belum menjadi Direktur Teknik.
Indra Sjari pun menjelaskan secara rinci kronologi masuknya dirinya di dalam tim kepelatihan timnas.
Baca: Pelatih Timnas Shin Tae-yong Kecewa Sikap PSSI Berubah: Tolong Kerja samanya, Pelatih Bukan Pesulap
Baca: Ditanya Soal Target Tinggi Timnas, Shin Tae-yong Justru Sebut Peringkat FIFA Indonesia yang Jeblok
Baca: Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Ungkap Kekecewaannya ke PSSI dan Sentil Peran Indra Sjafri
Pada Desember 2019, Indra bertemu Shin Tae-yong di Hotel Mulia, Jakarta.
Pasca SEA Games di Manila, Indra Sjafri diminta PSSI mendampingi Shin, karena memang dalam kontrak dipersyaratkan ada pelatih lokal di timnas, agar nantinya ada transformasi ilmu kepelatihan.
"Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas."
"Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju," ucap Indra dalam press release PSSI.
Pada 28 Desember 2019, PSSI secara resmi memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia, didampingi Indra Sjafri, bersamaan dengan perhelatan final Liga 1 Putri di Stadion Pakansari, Bogor.
Shin Tae-yong bersama Indra Sjafri, Nova Arianto, Gong Oh Kyun dan tiga pelatih lain dari Korsel kemudian memimpin pemusatan latihan timnas U19 di Cikarang, Jawa Barat, yang dimulai sejak 13 Januari 2020 dan diikuti 52 pemain.
"Selama waktu itu, tidak pernah satu detik pun saya tidak mendampingi timnas U-19."
"Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain," tutur Indra mengklaim.
Pada 1 Februari 2020, pesawat Thai Airways yang ditumpangi timnas mendarat di Bandara Soekarno Hatta, pukul 17.55 WIB.
Saat pulang dari Thailand itulah, Indra meminta izin kepada staf timnas untuk meninggalkan tim terlebih dahulu karena akan menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan, koleganya sesama pelatih nasional.
Petang hari itu, putri sulung Rahmad, Febia Aldina Darmawan dipersunting oleh pemain PS Tira Persikabo, Herwin Tri Saputra, di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.
Indra sempat menunggu Shin Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi.
Namun karena Shin tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi Coach RD, sapaan akrab pelatih Madura United itu.
"Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat," ucap Indra.
Pada 3 Februari 2020 di Kantor PSSI, Shin memimpin rapat evaluasi TC timnas U19, termasuk menentukan nama-nama pemain untuk TC timnas senior pada bulan yang sama.
Kala itu, Indra sempat mendengar kabar bahwa Shin marah karena kepergiannya lebih awal pada Sabtu malam.
Merasa tak enak, Indra menyampaikan permohonan maaf kepada sang pelatih kepala.
"Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya," kata Indra.
Namun, saat rapat dimulai, Shin Tae-yong menegaskan bahwa Indra Sjafri tak boleh lagi ada di ruangan.
Nama Indra pun tak tercantum dalam susunan tim yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas timnas senior di Jakarta.
"Shin minta saya keluar ruangan."
"Saya pun ikuti permintaannya."
"Saya ke luar ruangan dan merenung di sana," ujar pelatih yang mengantarkan timnas U19 juara Piala AFF 2013.
Indra menerima perlakuan Shin yang mengusirnya dari ruangan rapat Kantor PSSI, meski ia sudah minta maaf secara baik-baik.
"Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu," kata Indra yang per 18 Februari 2020 diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI.
Karena itu, Indra mengaku semakin heran saat 21 Februari 2020, timnas senior kalah 1-4 dalam uji coba melawan Persita Tangerang di Stadion Madya, Shin Tae-yong malah menyalahkan dirinya.
Shin mengatakan para pemain timnas senior bukan pilihannya, tapi merupakan pilihan Indra Sjafri.
"Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.
Sebelum Shin mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.
"Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” ungkap Indra.
Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.
"Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya."
"Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini," kata Indra.
(Tribunnewswiki.com/Ris)