TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi virus Corona memang menghambat berbagai aktivitas dan sendi-sendi kehidupan dunia.
Di olahraga cabang sepak bola, hampir semua agenda lokal dan internasional mengalami gangguan hingga penundaan tanding.
Untuk Indonesia, liga dan agenda timnas pun mengalami gangguan karena situasi pandemi.
Beberapa pesepak bola dan pelatih-pelatih pun ada yang memilih mudik ke kampung halaman, terkait faktor keamanan dan kesehatan di Indonesia.
Salah satu sosok penting di sepak bola Indonesia karena menjadi pelatih utama timnas senior, Shin Tae-yong juga mudik kembali ke negara asalnya, Korea Selatan.
Shin Tae-yong sendiri baru menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia selama kurang lebih enam bulan.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu diminta PSSI untuk menggantikan Simon McMenemy dalam menangani tim Garuda pada Januari 2020.
Ketika pertama kali ditawari menjabat juru taktik timnas Indonesia, Shin Tae-yong menilai bahwa PSSI memiliki visi dan komitmen yang bagus dalam membangun sepak bola nasional.
Baca: Ratu Tisha Mundur, PSSI Kecewa Tapi Tak Bisa Cegah, Bagaimana Nasib Persiapan Piala Dunia U20?
Baca: Ratu Tisha Mundur dari PSSI : Hati Saya Kalau Dibelah, Isinya Hanya Sepakbola
Baca: Jika Pandemi Corona Belum Surut di Akhir Mei, PSSI Siap Hentikan Total Liga 1 dan Liga 2 musim 2020
Berkat kepercayaan itu, Shin Tae-yong pun mau menandatangani kontrak jangka panjang selama empat tahun bersama timnas Indonesia dan meninggalkan tawaran dengan gaji menggiurkan dari klub China.
Sayang setelah enam bulan berdinamika bersama PSSI dan timnas Indonesia, Shin Tae-yong justru merasa kecewa.
Kekecewaan itu diungkapkan oleh Shin Tae-yong ketika bertemu dengan media Korea Selatan, Naver Sports, di sebuah kafe di Gangnam, Seoul, pada Rabu (17/6/2020).
Shin Tae-yong menilai bahwa PSSI justru tidak konsisten dalam memegang janji dan menyusun kebijakan untuk timnas Indonesia.
"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakannya," ucapnya seperti dilansir dari Naver Sports.
"Sekretaris Jenderal, (Ratu) Tisha yang berkemampuan besar dan sangat disukai oleh masyarakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu," tambahnya.
Shin Tae-yong kemudian menyinggung mantan pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, yang dinilainya telah melakukan kesalahan ketika timnas U-19 Indonesia sedang melakukan training camp (TC) di Thailand pada Januari lalu.
Saat itu, diceritakan oleh Shin Tae-yong, Indra Sjafri pulang lebih dulu dari TC tim Garuda Nusantara tanpa izin dari pelatih kepala.
Namun yang membuat Shin Tae-yong lebih heran, alih-alih diberi sanksi, Indra Sjafri kini justru ditunjuk sebagai Direktur Teknik PSSI.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” tandasnya.
Perubahan yang ditunjukkan oleh PSSI di pertengahan tahun 2020 membuat Shin Tae-yong merasa berang.
Mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu menyebut bahwa PSSI seharusnya fokus pada persoalan sepak bola serta berusaha agar timnas Indonesia dapat lebih maju dan berprestasi.
"PSSI harus fokus kepada sepakbola. Negara-negara yang sepak bolanya maju itu masyarakat lebih mengetahui tentang federasi secara transparan," tandasnya.
Curhatan soal target dari PSSI
Meskipun berada di Korea Selatan, Shin Tae-yong tetap memimpin pemusatan latihan secara virtual untuk timnas U-19 Indonesia.
Baru-baru ini, pada media Korea Selatan Naver Sports, Shin Tae-yong melakukan wawancara eksklusif.
Salah satu isi dari wawancara tersebut mengenai prestasi timnas Indonesia yang diinginkan oleh PSSI.
Baca: Gagal Bayar Nazar Medali Emas, Indra Sjafri Ziarah ke Makam Orangtua, Tulis Soal Terima Hinaan
Baca: Jalani Debut di Eropa, Bintang Muda Timnas Witan Sulaiman Lampaui Catatan Egy Maulana Vikri
Baca: Sikap Pasrah Andi Darussalam Eks Manajer Timnas Indonesia yang Menyatakan Diri Positif Covid-19
Pada 2020, timnas Indonesia dari berbagai kelompok umur akan dihadapkan oleh beberapa kejuaran.
Di antaranya, timnas U-19 Indonesia akan mengikuti Piala Asia U-19 2020.
Piala Asia U-19 akan dihelat di Uzbekistan pada Oktober 2020.
Kemudian timnas Indonesia yang akan mengikuti Piala AFF 2020 dan juga skuat Garuda masih memiliki tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia masih melawan Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
Untuk Piala AFF 2020 direncanakan akan diadakan pada November hingga Desember.
Selain itu pada 2021, Indonesia akan mengikuti Piala Dunia U-20. Di mana Indonesia menjadi ajang tuan rumah ajang tersebut.
Dari sejumlah kejuaraan yang akan diikuti, ada tiga prestasi timnas Indonesia yang diinginkan PSSI kepada Shin Tae-yong.
"Saya disuruh membawa prestasi di atas empat besar (semifinal) di Piala Asia U-19 yang akan dibuka di Uzbekistan pada bulan Oktober tahun ini," ujar Shin Tae-yong dikutip BolaSport.com dari Naver Sports.
Lebih lanjut, timnas Indonesia juga diharapkan untuk menjuarai ajang bergengsi Asia Tenggara yang belum pernah dimenangkan sebelumnya, Piala AFF.
"Menantikan juga juara di Suzuki Cup," ujar Shin Tae-yong.
Kemudian, PSSI juga memiliki target di Piala Dunia U-20 2021.
"Dan untuk Piala Dunia U-20 yang host-nya Indonesia, lolos dari grup sampai masuk empat besar (semifinal)."
"Jadi saya tanya apa kalian tahu Indonesia berapa peringkat FIFA? Langsung saya jawab peringkat FIFA Indonesia adalah 173," ujarnya.
Target tersebut menjadi realistis, apabila pihak PSSI juga mendukung penuh penyiapan dan pelatihan sumber daya timnas Indonesia di berbagai jenjang untuk mencapai target diinginkan.
Namun, seperti disebutkan oleh Shin Tae-yong, PSSI sendiri sering mengalami perubahan yang sangat cepat baik secara organisasi atau pun kebijakan yang mereka buat. Belum lagi kebijakan-kebijakan dari liga-liga di Indonesia yang secara tidak langsung akan berdampak pada kualitas pemain timnas.
Hal demikian sangat menggangu persiapan berbagai timnas jenjang usia, mengingat kualitas timnas juga dibentuk melalui program yang terarah, konsisten matang dan tentunya dukungan kompetisi liga yang profesional serta kompetitif.
(Tribunnewswiki.com/Ris)
Artikel ini tayang di Bolasport.com dengan judul Singgung Kesalahan Indra Sjafri, Shin Tae-yong Ungkap Kekecewaan pada PSSI dan Ke Media Korea, Shin Tae-yong Buka-bukaan soal 3 Prestasi Timnas Indonesia yang Diinginkan PSSI.