Warga di Madiun Bingung Makam Leluhurnya Hilang, Kaget Lahan Sudah Jadi Jalan Beton

Belasan warga di Madiun bingung karena makam leluhurnya hilang dan berganti menjadi jalan beton


zoom-inlihat foto
makam-di-madiun-diubah-jadi-jalan-betun.jpg
KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI
Inilah kondisi jalan yang dibangun diatas 30-an makam di tempat pemakaman umum Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Para ahli waris memprotes pembangunan ruas jalan lantaran tanpa melakukan pemindahan jenazah.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Belasan warga di Madiun bingung karena tak bisa menemukan makam leluhurnya.

Lokasi makam hilang dan berganti menjadi ruas jalan beton yang memisahkan pemakaman umum menjadi dua bagian.

Karena kejadian ini, mereka memprotes pembuatan jalan di Pemakaman Umum Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Madiun itu.

Diberitakan Kompas.com, protes tersebut mereka layangkan lantaran tidak ada pemberitahuan terlebih dulu.

“Tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pengelola makam kepada kami. Tahu-tahu sudah jadi (jalannya). Dan keluarga pada kaget semua,” ujar salah satu ahli waris Lina Yuliana di Kelurahan Pandean, saat ditemui Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

Pemerintah Desa Lakukan Mediasi

Inilah kondisi jalan yang dibangun diatas 30-an makam di tempat pemakaman umum Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Para ahli waris memprotes pembangunan ruas jalan lantaran tanpa melakukan pemindahan jenazah.
Inilah kondisi jalan yang dibangun diatas 30-an makam di tempat pemakaman umum Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Para ahli waris memprotes pembangunan ruas jalan lantaran tanpa melakukan pemindahan jenazah. (KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI)

Baca: Ada Makam Misterius di Pinggir Jalan di Tulungagung, Pihak Desa Ungkap Fakta di Balik Kemunculan

Buntut dari kasus ini, Pemerintah Kelurahan Pandean mengundang seluruh ahli waris yang makam keluarganya tergusur akibat pembangunan jalan pada Selasa malam.

Tak hanya ahli waris, pengurus Unit Pengelola Makam Bulusari juga dihadirkan mencari solusi terkait protes warga.

Para ahli waris yang mengikuti mediasi merasa tidak terima makam leluhurnya dinjak-injak dan dijadikan jalan.

Semestinya sebelum membangun jalan, pihak pengelola makam terlebih dahulu berkoordinasi dengan ahli waris.

Mereka membandingkan penggusuran makam di Jakarta yang selalu menghubungi ahli waris sebelum memindahkan jenazah.

Lina mengetahui makam milik leluhurnya menjadi jalan saat hendak berziarah pada Jumat (12/6/2020).

Padahal ada 20 makam leluhurnya di lokasi yang dijadikan jalan itu.

Melihat kondisi itu, kata Lina, ahli waris meminta pengelola mengembalikan posisi makam semula.

Lina menyebut, saat pembangunan jalan, jenazah di dalam makam itu tak dipindahkan ke lokasi lain.

Sehingga, posisi jenazah para leluhurnya berada di bawah jalan yang dibuat pengelola.

Senada dengan Lina, Suparmi, ahli waris yang lain juga kebingungan saat makam keluarganya tidak lagi ditemukan di pemakaman Bulusari.

Ia juga membenarkan ahli waris tak diberi tahu terkait pembangunan jalan itu.

“Tidak ada sama sekali,” kata Suparmi.

Mengetahui makam leluhur digusur menjadi jalan, Suparmi berembuk dengan keluarga.

Mereka meminta agar penggusuran makam bersifat adil.

Dengan demikian pembangunan jalan itu tidak menutup keberadaan seluruh makam keluarganya.

“Harapan kami jalan tetap ada tetapi makam keluarga kami jangan ditutup semua. Makam sebelahnya juga harus ditutup setengah sehingga adil,” jelas Suparmi.

Baca: Viral Jenazah PDP Covid-19 Dimakamkan Tanpa Kain Kafan: Dibungkus Kantong Plastik dan Pakai Popok

Penjelasan Lurah

Lurah Pandean, Eko Santoso mengatakan, pertemuan yang dihadiri 15 ahli waris bertujuan mencari solusi atas permasalahan pembangunan jalan beton di pemakaman tersebut.

Menurutnya, pembangunan jalan di tengah makam ini merupakan program dari Unit Pengelola Makam Bulusari (UPMB) Kelurahan Pandean.

Dari pertemuan itu, solusinya akan dikembalikan kepada ahli waris.

Bila ahli waris menginginkan jalan dibongkar, pengelola akan membongkarnya.

Ketua UPMB, Priyanto mengatakan sebelum membangun jalan pihaknya sudah berupaya mencari seluruh ahli waris.

Namun, pihaknya tidak menemukan ahli waris tersebut.

“Selama ini kami tidak tahu ahli warisnya siapa. Baru ketahuan setelah ada mediasi malam mini,” ujar Priyanto.

Priyanto meminta maaf dan menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga bagi pengelola makam.

Menurut Priyanto, sebanyak 30 makam digusur dan dijadikan jalan pada awal Maret 2020.

Pembangunan jalan menjadi program kerja UPMB setelah mendapatkan persetujuan dari para RT/RW.

“Program pembangunan jalan menjadi prioritas karena masyarakat dari sisi belakang saat ini masih keberatan untuk dilewati jenazah. Sehingga mau tidak mau akses jalan mutlak dari depan,” kata Priyanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Makam Leluhur di TPU Berubah Menjadi Jalan Beton, Ahli Waris Protes"

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/NR) (Kompas.com Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved