TRIBUNNEWSWIKI.COM - Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Ren Guoqiang, akhirnya buka suara atas peristiwa terbangnya pesawat militer Amerika Serikat (AS) di atas wilayah Taiwan pekan lalu.
Tindakan AS dianggap provokatif oleh China, dan Ren Guoqiang mendesak Amerika untuk menghentikan semua tindakan yang mengganggu kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok.
Mengutip Xinhua, Ren membuat pernyataan tersebut ketika diminta untuk mengomentari peristiwa tersebut,
Menurut Ren, penerbangan di atas wilayah China oleh pesawat militer AS tanpa izin Tiongkok secara serius melanggar kedaulatan wilayah China dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
"Ini sangat salah dan berbahaya." kata dia
Dia mendesak pihak AS untuk mematuhi prinsip satu-China dan tiga komunike bersama China-AS, dan menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China.
"Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok memiliki kemauan, kepercayaan dan kemampuan untuk melindungi kedaulatan nasional dan integritas teritorial Tiongkok, melindungi kepentingan bersama rekan-rekan senegaranya dari kedua sisi Selat Taiwan, menjaga perdamaian dan stabilitas di selat itu, dan menggagalkan segala upaya untuk menciptakan "Satu China, satu Taiwan"," katanya seperti yang dikutip Xinhua.
Amerika Serikat Mengerahkan 3 Kapal Induk dan Jet Tempur di Perairan Indo-Pasifik
Tiga kapal induk Amerika Serikat (AS) dilaporkan berpatroli di perairan Indo-Pasifik.
Peristiwa Ini merupakan yang pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.
Baca: Setelah Dugaan Data Diretas Hacker, Kali Ini Zoom Terseret Konflik Politik Amerika Serikat vs China
Baca: China dan Amerika Serikat Disebut Bakal Lakukan Pertemuan Tingkat Tinggi di Hawaii, Upaya Damai?
Lebih lanjut, ini memiliki kaitan dengan ketegangan antara AS dan China, diberitakan oleh AP.
Sejumlah pengamat menilai aksi ini juga merupakan sinyal bahwa Angkatan Laut AS telah bangkit kembali dari kemunduran yang akibat serangan wabah virus corona.
AP memberitakan bahwa kegiatan militer yang simultan dan tidak biasa dari tiga kapal perang AS, disertai dengan kapal penjelajah Angkatan Laut, kapal perusak, jet tempur dan pesawat lainnya, muncul ketika Washington meningkatkan kritik kepada Beijing.
Washington mengkritik tanggapan Beijing mengenai wabah virus corona, langkahnya memaksakan kontrol yang lebih besar atas Hong Kong, dan kampanyenya untuk melakukan militerisasi pulau buatan di Laut China Selatan.
"Ada beberapa indikasi dalam tulisan-tulisan China bahwa Amerika Serikat dihantam keras oleh Covid-19, bahwa kesiapan militer rendah, jadi mungkin ada upaya Amerika Serikat untuk memberi sinyal kepada China bahwa mereka tidak boleh salah perhitungan," kata Bonnie Glaser, direktur Proyek Tenaga China di Pusat Studi Strategis dan Internasional kepada AP.
"China pasti akan menggambarkan langkah ini sebagai contoh provokasi AS, dan sebagai bukti bahwa AS adalah sumber ketidakstabilan di kawasan ini."
Sebelumnya diberitakan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompoe berencana untuk bertemu dengan pejabat pemerintah China di Hawaii, menurut laporan Politico, mengutip dua sumber yang tak disebutkan namanya.
Seperti diberitakan Reuters, Sabtu (13/6), Politico melaporkan bahwa Pompeo yang mengkritik China tentang berbagai masalah tengah merencanakan perjalanan tersebut dan proses pengaturannya belum selesai.
Baca: AS dan NATO Gelar Latihan Perang di Tengah Pandemi, Pamer Kekuatan kepada Rusia
Baca: Daftar 9 Negara Pemilik Total 13.400 Hulu Ledak Nuklir, Korea Utara Paling Sedikit
Departemen Luar Negeri AS dan kedutaan besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.
Hubungan antara negara dengan dua ekonomi terbesar dunia itu memburuk dalam beberapa bulan terakhir, bahkan Presiden AS Donald Trump sempat mengancam dirinya bisa memutuskan hubungan dengan China.