Pesan Terakhir Dokter di Madura Meninggal dan Keluarganya Tertular Covid-19: Corona Bukan Rekayasa

Seorang dokter di Madura meninggal tertular Covid-19, setelah ayah dan ibunya juga meninggal dengan peristiwa yang sama. Istri dan anaknya positif.


zoom-inlihat foto
para-perawat-pasien-covid-19-di-rumah-sakit-darurat-rsd.jpg
Dokumentasi Pribadi Bima Perawat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet
Para perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (23/4/2020).(Dokumentasi Pribadi Bima Perawat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tenaga medis di Indonesia adalah pihak paling beresiko tertular karena bersinggungan langsung dengan para pasien Covid-19.

Sudah puluhan perawat atau dokter di Indonesia yang gugur dalam menjalankan tugasnya sebagai pahlawan di jantung pertahanan penanggulangan wabah virus Corona di Indonesia.

Terbaru, kabar duka kembali datang dengan gugurnya tenaga medis dalam penanganan Covid-19 di indonesia.

Salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang berinisial DDY, meninggal dunia karena terserang infeksi Covid-19.

Dokter yang sehari-hari bertugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Sampang tersebut meninggal di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, pada Senin (15/6/2020) pukul 03.00 WIB.

EL, istri almarhum DDY, bersama dengan anak semata wayangnya yang masih berusia 1 tahun, dikabarkan tengah menjalani isolasi di RSUD Sampang, setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). Dalam data yang dihimpun hingga Minggu (24/5/2020) pukul 12.00, korban meninggal akibat pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai 1372 orang.
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). Dalam data yang dihimpun hingga Minggu (24/5/2020) pukul 12.00, korban meninggal akibat pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai 1372 orang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tiga hari sebelum DDY meninggal, ibu kandung DDY meninggal dunia karena diserang Covid-19.

Sebelum kematian ibu kandungnya, ayah kandung DDY yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia, Minggu (7/6/2020).

Baca: Obat Covid-19 Berhasil Ditemukan dan Telah Terdaftar di BPOM, Akan Segera Beredar di Pasaran

Baca: Hadapi Gelombang Kedua Pandemi Covid-19, Pemerintah Akan Lakukan Tiga Strategi Ini

Baca: Viral Jenazah PDP Covid-19 Dimakamkan Tanpa Kain Kafan: Dibungkus Kantong Plastik dan Pakai Popok

Sehingga, DDY, ibu kandung dan ayahnya, semua meninggal karena positif Covid-19.

Saat ini, tinggal istri DDY dan anaknya yang sama-sama positif namun sedang diisolasi di rumah sakit.

"Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr D merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi, dikutip dari laman Kompas.com.

Kematian keluarga besar DDY menyisakan cerita mendalam bagi rekan-rekannya.

Saat sudah dirujuk ke Surabaya, DDY sempat membagikan catatan kepada sejawatnya.

Di antaranya kepada Agus Suryantono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang.

Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar.
Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Catatan itu kemudian menjadi pesan berantai.

"Ini adalah realitas yang kita hadapi."

"Kita tidak meminta dipuja, Kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini Karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana".

Menurut Agus, pesan itu menjadi peringatan bahwa tenaga medis dalam menangani Covid-19 tidak membutuhkan pujian dan sanjungan.

Tenaga medis rela mengorbankan hidupnya demi menangani corona.

Selain itu, pesan dokter DDY mengingatkan bahwa corona nyata adanya, bukan mengada-ada karena korbannya keluarga dokter sendiri.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Legenda Kelam Malin

    Legenda Kelam Malin Kundang adalah sebuah film drama
  • Film - Namaku Dick (2008)

    Namaku Dick adalah sebuah film drama komedi Indonesia
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved