Jumlah Pasien Covid-19 Meninggal Lebih Sedikit, Vladimir Putin Sebut Rusia Jauh Lebih Sukses Dari AS

Berdasarkan jumlah korban jiwa, Vladimir Putin menilai Rusia lebih berhasil tangani virus Corona daripada rivalnya, Amerika Serikat.


zoom-inlihat foto
vladimir-putin.jpg
instagram/ president_vladimir_putin
Vladimir Putin, Presiden Rusia.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dua kiblat negara di Dunia, Amerika Serikat (AS) dan Rusia saat ini sama-sama mengalami paceklik akibat pandemi Corona.

Meski demikian, situasi di Washington dan Moskow jauh berbeda.

Amerika Serikat kini memiliki lebih dari dua juta angka terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan Rusia lebih sedikit.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya jauh lebih baik dalam penanganan virus corona dibandingkan Amerika Serikat.

Menurut Putin, hal itu dilihat dari jumlah korban meninggal dunia.

"Di sini (Rusia), kita sudah keluar dari wabah secara mulus, tanpa keluar koban banyak."

"Di AS, situasi ini tak mungkin terjadi," kata Putin.

Pada Minggu (14/6/2020), Rusia mencatatkan 8.835 kasus baru virus corona, sehingga total jumlah infeksinya berada di angka 528.964, tertinggi ketiga di dunia.

Baca: AS dan NATO Gelar Latihan Perang di Tengah Pandemi, Pamer Kekuatan kepada Rusia

Baca: Hubungan China dan India Memanas, Rusia Buka Suara dan Mengaku Khawatir

Baca: Sudah Tanda Tangani Dokumen, Putin Izinkan Militer Rusia Gunakan Nuklir jika Ada Serangan Nonnuklir

Vladimir Putin menjabat sebagai presiden Rusia dari 2000 hingga 2008, dan terpilih kembali sebagai presiden pada 2012. Dia sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri Rusia.
Vladimir Putin menjabat sebagai presiden Rusia dari 2000 hingga 2008, dan terpilih kembali sebagai presiden pada 2012. Dia sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri Rusia. (news.sky.com)

Beberapa wilayah sudah mulai melonggarkan lockdown, dengan Moskwa juga dilaporkan mulai membuka lagi toko non-esensial dan salon rambut.

Melansir pemberitaan AFP, sementara AS menjadi negara yang paling parah terdampak, di mana mereka mencatat lebih dari 2 juta kasus dan 115.000 korban meninggal.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Putin menyatakan bahwa wabah Covid-19 sudah menyingkapkan "krisis internal yang dalam" di AS.

Presiden yang berkuasa sejak 2012 itu mengkritik kurangnya kepemimpinan di Washington dalam menangani virus yang pertama kali menular di Wuhan, China tersebut.

Dia menyindir Presiden Donald Trump yang kerap mengomentari Kremlin.

Namun di sisi lain, dia didikte oleh gubernur negara bagian.

"Saya kira masalahnya adalah kepentingan kelompok, yang lebih tinggi dari kepentingan masyarakat," jelas mantan agen rahasia Uni Soviet (KGB).

Keraguan mengenai data kematian yang tak dilaporkan seutuhnya

Di Rusia, sementara itu, Putin memuji bahwa pemerintah pusat maupun daerah bekerja "sebagai satu tim" dan tidak melenceng dari tugas yang disepakati.

"Saya ragu siapa pun di pemerintah regional akan berpikiran "kami tak akan mengikuti presiden, dia salah," jelas presiden 67 tahun tersebut.

Dia mencontohkan ketika Dagestan, region yang berada di kawasan Caucasus menderita cukup parah akibat Covid-19, "semua negara membantu".

Mobil-mobil bergerak perlahan di sepanjang jembatan di kemacetan lalu lintas di pusat kota Moskow pada 6 Maret 2020. Yuri KADOBNOV/AFP.
Mobil-mobil bergerak perlahan di sepanjang jembatan di kemacetan lalu lintas di pusat kota Moskow pada 6 Maret 2020. Yuri KADOBNOV/AFP. (Yuri KADOBNOV/AFP)

Sejauh ini, Moskwa melaporkan 6.948 kasus kematian karena wabah, sangat jauh dibandingkan AS yang melampirkan ratusan ribu korban meninggal.

Tetapi, kritik yang berembus meyakini bahwa jumlah yang dipaparkan oleh Negeri "Beruang Merah" bisa jadi tidak utuh (under-reporting).

Karena itu, Kremlin bersiap untuk memberi informasi utuh.

Termasuk kematian karena wabah namun tidak sempat dilakukan tes.

Baca: Vladimir Putin

Baca: Iran, Rusia, China, dan Turki Justru Rayakan Kekacauan dan Kerusuhan di Amerika Serikat

Baca: Rusia Berhasil Temukan Vaksin Virus Corona, Disebut Anti Virus Covid-19 Paling Menjanjikan di Dunia

Atau kasus kematian lain di mana virus corona ditemukan di jenazah korban, namun dianggap bukan penyebab utama kematiannya.

Menggunakan metode baru ini, pada Sabtu (13/6/2020), Rusia melaporkan revisi kasus mortalitas pada April mencapai 2.712 orang.

Jumlah tersebut lebih banyak, malah bisa dikatakan dua kali lipat dari jumlah yang diumumkan gugus tugas setempat, yakni 1.152.

Data tersebut mewakili tingkat kematian sebesar 2,6 persen.

Pemerintah Rusia menuturkan tingkat kematian untuk Mei dan Juni kemungkinan lebih tinggi. 

Dua juta di Amerika Serikat

Amerika Serikat saat ini sedang banyak diterpa masalah.

Tindakan rasisme kepolisian yang berujung demonstrasi di seluruh negara bagian pun menambah situasi tak menentu di negeri paman Sam tersebut setelah sebelumnya dihantam pandemi Covid-19.

Kemudian, Jumlah kasus positif virus corona terus bertambah di Amerika Serikat (AS).

Mengutip pemberitaan Voice of America Kamis (11/6/2020), berdasarkan update data virus corona terbitan Universitas Johns Hopkins menyebutkan, Amerika Serikat sekarang memiliki 2.000.464 kasus terkonfirmasi Covid-19.

AS tercatat di tempat teratas negara yang paling banyak kematian akibat corona.

Kasus positif itu hampir tiga kali lipat dibandingkan Brasil yang menempati peringkat dua dengan 772.416. 

AS juga meraih predikat sebagai negara yang paling banyak melakukan tes, yaitu sekitar 500.000 tes setiap hari.

Itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa AS mencatat sekitar 20.000 per hari.

Baca: Amerika Serikat-China Memanas, 3 Kapal Perang AS Terlihat Berpatroli di Perairan Indo-Pasifik

Baca: Masalah antara Amerika Serikat vs China Kembali Bertambah, Kali Ini Terkait Kepemilikan Nuklir

Baca: Viral Video Perempuan Papua Ikut Demonstrasi di Amerika Serikat, Pidato hingga Teteskan Air Mata

Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19
Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

Dan juga berdasarkan update virus corna itu, sebanyak 416.201 orang yang meninggal akibat virus corona di seantero jagat.

Rinciannya lagi-lagi AS di peringkat pertama dengan  112.924 orang meninggal.

Inggris, berada di bawah AS, mencatat 41.213 orang tutup usia akibat Covid-19.

Brasil melaporkan 39.680 kematian. Setiap negara mencatat kematian Covid-19 dengan cara berbeda.

Padahal kasus harian menurun tajam di beberapa wilayah di AS. Tapi ada 20 negara bagian yang justru mencatatkan peningkatan tajam kasus corona. 

Data harian New York Times menunjukkan kasus harian selama dua pekan terakhir meningkat di California; Texas; Florida; North Carolina; Arizona; Tennessee; Washington; South Carolina; Missouri; Utah; Kentucky; Arkansas; Nevada; New Mexico; Oregon; Idaho; Vermont; Hawaii; Alaska dan Montana. 

Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol selama rapat umum
Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol selama rapat umum "ReOpen Colorado" di Denver, Colorado, pada 19 April 2020. (Jason Connolly / AFP)

New York Times menyebut peningkatan ini  sebagian karena beberapa negara bagian "memperkuat kapasitas pengujian".

Sementara di tengah peningkatan kasus di sejumlah negara bagian, Presiden AS Donald Trump justru tetap akan menyatakan mulai berkampanye untuk pemilihan presiden, pekan depan.

Pawai pertamanya dijadwalkan berlangsung di Oklahoma, pada Jumat (12/06/2020).

Trump berjuang agar terpilih untuk kedua kalinya sebagai presiden, namun angka pada jajak pendapat sementara memperlihatkan dirinya tertinggal dari kandidat Partai Demokrat, Joe Biden.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Artikel ini sebagian tayang di Kompas.com dengan judul Putin: Rusia Tangani Virus Corona Lebih Baik dari AS.





Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved