Video Viral Jembatan Molintogupo di Gorontalo Hancur dan Hanyut Terseret Aliran Sungai Bone

Jembatan penghubung antar Kecamatan Suwawa Selatan dan Tengah hanyut terbawa aliran sungai yang deras, sebanyak 1479 rumah terdampak banjir.


zoom-inlihat foto
jembatan-molintogupo-hanyut-terseret-aliran-sungai.jpg
Tangkapan Layar Video Hanyutnya Jembatan Molintugupo
Jembatan Molintogupo yang menghubungkan Kecamatan Suwawa Tengah dan Suwawa Selatan hancur dan hanyut terseret aliran Sungai Bone akibat banjir.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Video hanyutnya Jembatan Molintogupo akibat derasnya aliran Sungai Bone viral di Media Sosial Twitter.

Jembatan penghubung antar Kecamatan Suwawa Tengah dengan Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bongalo Provinsi Gorontalo tersebut remuk terseret aliran sungai yang meninggi karena banjir.

Akibatnya, masyarakat di Suwawa Selatan terancam terisolir karena jalur alternatif menuju ke daerah lain terlalu jauh.

Video tersebut diunggah oleh Agus Wibowo, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Indonesia, pada Kamis (11/6/2020).

Baca: Tantang Cium Mulut Pasien Covid-19, Seniman di Surabaya Diperiksa Polisi Setelah Videonya Viral

Terlihat dari video yang diposting di akun pribadinya, aliran Sungai Bone yang tinggi dan deras menyapu jembatan penghubung tersebut sampai runtuh.

Sebanyak 1479 rumah (5407 jiwa) yang ada di sekitar kawasan tersebut terdampak banjir.

Hingga Kamis (11/6/2020) malam, sebanyak 3 orang mengalami luka-luka akibat banjir yang melanda di wilayah Suwawa.

"Update dampak #banjir di Kab Bone Bolango, Prov #Gorontalo per tadi malam (11/6) pukul 22.00 WIB: 3 orang luka, 1479 KK (5407 jiwa) dan 1479 rumah terdampak, 2 jembatan rusak berat dan 1 jembatan rusak ringan. Beberapa tempat masih tergenang banjir," tulis Agus Wibowo di akun Twitternya, @aw3126.

 

Baca: Kisah Viral Pria di Facebook Anggap Utang Temannya Rp 16,4 Juta Lunas, Peminjam Malah Pergi Umrah

Baca: Viral Kisah Warga Malang Dapat Tagihan Listrik PLN Hingga Rp 20 Juta, Pasrah Tapi Tetap Harus Bayar

Akibat aliran sungai yang deras, 2 jembatan rusak besat dan 1 jembatan rusak ringan.

Setelah mendapat laporan, Satgana PMI Kota Gorontalo dan PMI Kabupaten Bone Bolango pun langsung melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak.

Evakuasi tersebut dilakukan di Kampung BUgis Ipilo dan Padebuolo.

Sebanyak 600 KK diketahui mengungsi ke gedung sekolah di Desa Taluda.

Respon Kadinkes Provinsi Gorontalo

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Misranda E. U. Nalole, M.Si., didampingi Kasie Pelayanan Kesehatan Primer Nisma Abdurahman, SKM., M. Kes., segera menuju lokasi banjir dan pengungsian di kota Gorontalo setelah mendapat laporan air sungai Bone meluap, Kamis tengah malam (11/06/2020).

Dilansir dari website resmi Dinkes Gorontalo, Kadinkes Misranda Nalole segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi, Kota dan SAR untuk proses evakuasi korban.

Baca: Pemuda Ditemukan di Bawah Jembatan dengan Kaki Tangan Terikat, Emas dan Uangnya Rp 11 Juta juga Raib

Baca: Habiskan Dana APBD Rp 1,2 Miliar, Jembatan di Boyolali Ambruk Padahal Baru 2 Bulan Dibuka

Baca: Jembatan Gantung Putus di Bengkulu, Diduga karena Kelebihan Beban dan Ulah Iseng Remaja

Evakuasi warga terdampak banjir Sungai Bone Gorontalo
Evakuasi warga terdampak banjir Sungai Bone Gorontalo oleh Satgas dan aparat gabungan, Kamis (11/6/2020).

“Malam ini kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk proses evakuasi dan peninjauan lokasi pengungsian yang ada di kantor Walikota Gorontalo agar masyarakat segera bisa diberikan bantuan kebutuhan yang diperlukan,” kata Misranda.

Selain itu, pihaknya pun memastikan adanya tindakan cepat dari tim penyelamat dan tim Dinas Kesehatan untuk melakukan penilaian risiko kesehatan.

“Tim reaksi cepat akan segera ke lokasi titik banjir dan pengungsian untuk melakukan penilaian risiko kesehatan sehingga masyarakat dapat diberikan intervensi tentu selain masalah kesehatan akibat banjir yang paling mengkhawatirkan adalah penularan penyakit Covid-19” ungkap Misranda.

Hal itu seperti terlihat dilokasi pengungsian di kantor Walikota Gorontalo, dimana pengungsi sangat padat.

“Kondisi dilokasi pengungsian sangat berbahaya apalagi sudah ada laporan sebagian masyarakat mulai mengalami gejala flu seperti bersin, ini yang harus segera dilakukan upaya pencegahan” pungkasnya.

(TribunnewsWiki.com/Restu)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved