Setelah Jadwalkan Uji Coba Vaksin, Indonesia Akan Ciptakan Obat Covid-19 dari Ekstrak Empon-empon

BUMN Kalbe Farma membuat obat yang terdiri dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung untuk imunitas masyarakat dan cegah Covid-19.


zoom-inlihat foto
coba-minum-air-rebusan-jahe-saat-malam-sebelum-tidur.jpg
brightside.me
Coba minum air rebusan jahe saat malam sebelum tidur, rasakan manfaatnya yang menakjubkan ini.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Indonesia, seperti negara-negara lain juga tengah berusaha menemukan obat atau vaksin virus Corona.

Setelah bekerja sama dengan perusahaan dari Korea Selatan dan China untuk uji coba vaksin, Indonesia juga berusaha membuat obat untuk meredam virus Corona dari tanaman herbal.

Perusahaan obat milik pemerintah atau BUMN, PT Kalbe Farma Tbk disebut-sebut akan memproduksi obat Covid-19.

Ada dua obat Covid-19 yang menggunakan bahan-bahan herbal.

Kedua obat itu akan mengikuti uji klinik yang dikoordinasikan oleh konsorsium Covid-19 Ristek/BRIN sebelum diproduksi secara masal. 

Pelaksanaan Uji Klinik dimulai tanggal 8 Juni 2020 dan diperkirakan akan selesai di Agustus 2020.

Karyawan mendapat pelatihan di Kalbe Learning Center, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2020). Kalbe Learning Center bertujuan mengembangkan sumber daya yang kompeten dalam meningkatkan mutu dan menghasilkan produk obat yang berkualitas.
Karyawan mendapat pelatihan di Kalbe Learning Center, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2020). Kalbe Learning Center bertujuan mengembangkan sumber daya yang kompeten dalam meningkatkan mutu dan menghasilkan produk obat yang berkualitas. (KONTAN/Baihaki)

Obat virus corona tersebut adalah obat herbal biodiversitas Indonesia sebagai produk imunomodulator herbal dalam penanganan pasien Covid-19.

Dua obat virus corona dari Kalbe Farma ini berbahan dasar Cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak empon-empon yang terbuat dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung.  

Baca: Kabar Baik, Pakar China Sebut Vaksin Virus Corona Siap Digunakan pada Akhir Tahun

Baca: Filipina Akan Terus Liburkan Sekolah Sampai Vaksin Virus Corona Ditemukan

Baca: Berdasarkan Data Intelijen, Senator Amerika Serikat Sebut China Sabotase Pengembangan Vaksin Corona

Kalbe telah memiliki produk berbasis bahan baku jamur Cordyceps militaris.

Proses kultur jaringan, ekstraksi sampai dengan pembuatan produk berbasis jamur Cordyceps militaris dilakukan di Indonesia.

Jamur Cordyceps dipercaya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan pernapasan.

Sebagai tanaman obat tradisional, Cordyceps mengandung banyak nutrisi, seperti protein, asam amino esensial, peptida, vitamin (B1, B2, B12, E, K), asam lemak, dan mineral serta zat aktif cordycepin dan adenosine.

Produk lain yang diujikan dalam uji klinis itu berasal dari kombinasi herbal yang berbahan dasar ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung. 

Bahan-bahan herbal alami Indonesia itu yang telah dipercaya mampu menjaga daya tahan tubuh tubuh.  

Satu ampul obat Ebola remdesivir ditunjukkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, 8 April 2020. Remdesivir kini sedang diuji coba untuk pengobatan Covid-19.
Satu ampul obat Ebola remdesivir ditunjukkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, 8 April 2020. Remdesivir kini sedang diuji coba untuk pengobatan Covid-19. (POOL/REUTERS)

“Kami melakukan kajian literatur terhadap produk herbal unggulan yang memiliki efektifitas, keamanan, dan memiliki nilai konten lokal serta ketersediaan bahan baku,” ujar Sie Djohan, Direktur PT Kalbe Farma Tbk pada Kamis (11/6/2020), dikutip dari laman Kontan.co.id dengan judul Kalbe Farma uji klinis dua obat virus corona dari empon-empon, ini bahan-bahannya.

Diharapkan, produk herbal itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam membantu memperkuat imunitas tubuh dan bermanfaat untuk dapat tetap produktif di saat new normal.

Uji klinik merupakan kerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kalbe, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI). 

LIPI sebagai koordinator uji klinik obat Herbal Indonesia juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk melaksanakan uji klinik di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dengan didukung oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Puskes TNI dan Litbangkes Kemenkes. 

Update Covid-19 

Jumlah pasien terinfeksi corona di dunia, hingga Jumat (12/6/2020) pukul 8.14 WIB adalah 7.589.101 kasus.

Ini artinya, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, ada penambahan 111 ribu kasus.

Pasalnya, pada Kamis (11/6/2020) pukul 16.28 WIB, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di dunia adalah 7.477.996 kasus.

Dari 7,5 juta orang yang positif terinfeksi Covid-19, 423.692 pasien meninggal dunia dan 3.839.399 dinyatakan sembuh.

Baca: Tantang Cium Mulut Pasien Covid-19, Seniman di Surabaya Diperiksa Polisi Setelah Videonya Viral

Baca: Amerika Sebut China Berbohong soal Kemunculan Covid-19, Buktikan lewat Foto Satelit, WHO Kecolongan?

Baca: Naik Tajam, Ahli Perkirakan Kematian Akibat Covid-19 di AS Bisa Tembus 100 Ribu pada September

Terdapat 213 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19.

Selain itu, pandemi juga menyebar di dua transportasi angkut Internasional, yakni Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang dan Kapal pesiar MS Zaandam Holland America.

Seorang aktivis tengah memberi isyarat saat menyerahkan masker medis saat kampanye kesadaran virus Covid-19 di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo pada 29 Mei 2020.
Seorang aktivis tengah memberi isyarat saat menyerahkan masker medis saat kampanye kesadaran virus Covid-19 di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo pada 29 Mei 2020. (AFP/SAMIR TOUNSI)

Perkembangan corona di Indonesia Penularan kasus virus corona yang masih terjadi di masyarakat menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia semakin bertambah hingga hari ini, Kamis (11/6/2020).

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB, terdapat 979 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Hal ini menyebabkan secara akumulatif ada 35.295 kasus Covid-19 di Indonesia. Jumlah itu dihitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

"Kita mendapatkan data konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 979."

"Sehingga total akumulasi positif sebanyak 35.295," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, Kamis sore.

Data yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 507 pasien Covid-19 yang sudah dianggap sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Petugas melakukan rapid test corona terhadap pedagang dan pembeli di Pasar Kobong Semarang, Jumat (22/5/2020) malam.
Petugas melakukan rapid test corona terhadap pedagang dan pembeli di Pasar Kobong Semarang, Jumat (22/5/2020) malam. (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

Halaman Selanjutnya Dengan demikian, ada 12.636 pasien Covid-19 yang sudah sembuh, setelah sebelumnya mereka dinyatakan positif virus corona.

Namun, ada kabar duka dengan diumumkannya ada penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 41 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 10 - 11 Juni 2020.

"Sehingga total yang meninggal sampai hari ini ada 2.000 orang," ujar Yurianto.

Pemerintah menyatakan bahwa kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi, yaitu 34 provinsi di Indonesia.

Secara khusus, ada 424 kabupaten/kota yang Indonesia menempati urutan ke-32 dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak di dunia.

Sementara di Asia, Indonesia menempati urutan ke-11, selisih ribuan angka di bawah Uni Emirat Arab dan Singapura.

(Tribunnewswiki.com/Ris)





Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved