TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rabu, (10/6/2020) gempa bumi berkekuatan 5,7 Magnitudo terjadi di sebelah barat daya Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 11.35 WIB dan getaran dirasakan hingga Kota Padang, Bukit Tinggi dan Kota Bengkulu.
Episenter gempa bumi berada di 2.73 Lintang Selatan dan 109,91 Bujur Timur.
Peristiwa tersebut dikategorikan sebagai gempa dangkal lantaran pusat gempa berada di kedalaman 24 kilometer.
Meski demikian, gempa di Mukomuko dinyatakan tidak berpotensi tsunami.
Baca: Tsunami Terjadi di Gunung Ijen, Seorang Penambang Belerang Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Faktanya
Baca: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Berdasarkan peta guncangan, BMKG mencatat guncangan gempa yang diukur dengan satuan Modified Mercalli intensity (MMI) sebagai berikut:
- Skala IV MMI: Mukomuko,
- Skala III MMI: Pesisir Selatan, Kota Padang, Kerinci, dan
- Skala II MMI: Lubuk Basung, Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukit Tinggi, Kepahiyang, Kota Bengkulu, Dharmasraya, Payakumbuh, Tanah Datar.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, skala MMI atau Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, dengan ketentuan sebagai berikut:
- I MMI: getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
- II MMI: getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
- III MMI: getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan ada truk berlalu.
- IV MMI: pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Belum ada korban jiwa dan laporan kerusakan
Masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak gempa di Mukomuko mengatakan gempa dirasakan selama 2-3 detik.
Namun getaran tersebut sangat terasa kuat hingga membuat masyarakat panik.
Seperti yang telah diberitakan oleh Kontan.co.id, Kepala Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Arazak angkat bicara.
Dikatakan Arazak, kondisi terkini di lokasi terdampak gempa masih dipantau oleh BPBD setempat.
Arazak juga mengatakan hingga saat ini belum ada laporan terkait korban jiwa maupun kerusakan.
Meski demikian, Arazaq menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait pascagempa.
“BPBD Kabupaten Mukomuko telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada,” ujar Arazak, Rabu (10/6/2020).
Disebabkan oleh sesar naik atau thrust fault
Dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi.
Hal tersebut berarti gempa di Mukomuko merupakan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Rahmat melalui siaran pers BMKG.
Hingga Rabu (10/6/2020), pukul 11.56 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.
Berdasarkan analisis melalui InaRISK, jumlah populasi terpapar di wilayah Mukomuko mencapai lebih dari 170 ribu jiwa.
Wilayah ini berada pada kategori bahaya sedang hingga tinggi untuk ancaman gempa bumi.
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 27 Maret 1964: Gempa Bumi dan Tsunami Guncang Alaska, Tewaskan 113 Orang
Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 7 Februari 1812, Gempa Bumi dan Tsunami di Mississippi, 1000 Orang Tewas
Baca: Dilanda Gempa 5 Magnitudo, Sukabumi Waspada Ancaman Bencana dari Sesar Citarik dan Megathrust
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Gempa bermagnitudo 5,7 terjadi di wilayah Bengkulu pada Rabu (10/6) siang"