lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sebuah peti perunggu berisi emas, permata, dan barang berharga lainnya bernilai lebih dari $ 1 juta yang disembunyikan selama satu dekade lalu di suatu tempat di hutan belantara di Rocky Mountain telah ditemukan.
Dilansir oleh abcnews, hal tersebut diungkapkan oleh seorang kolektor seni dan barang antik terkenal, Forrest Fenn, yang menciptakan petualangan harta harta karun itu.
Forrest Fenn (89) mengatakan kepada Santa Fe New Mexico pada hari Minggu bahwa seorang pria yang tidak ingin namanya dirilis - tetapi berasal dari "Timur" - menemukan peti itu beberapa hari yang lalu dan penemuan itu dikonfirmasi oleh sebuah foto yang dikirim oleh orang itu.
"Itu berada di bawah kanopi bintang di vegetasi subur di Pegunungan Rocky dan belum pindah dari tempat saya menyembunyikannya lebih dari 10 tahun yang lalu," kata Fenn dalam sebuah pernyataan di situs webnya hari Minggu yang masih belum mengungkap lokasi yang tepat.
"Aku tidak tahu orang yang menemukannya, tetapi puisi dalam buku membawanya ke tempat yang tepat."
Harta karun itu, yang diperkirakan bernilai lebih dari 1 juta dolar merupakan cara bagi Fenn untuk menginspirasi orang untuk menjelajahi alam dan memberi harapan kepada orang-orang yang terkena dampak Resesi Hebat.
Baca: Temukan Harta Karun Senilai Rp 54 Miliar, Dua Pria Ini Malah Dapat Hukuman Mati, Ternyata Karena Ini
Petunjuk yang mengarah ke lokasi harta karun dimasukkan dalam puisi 24-baris yang diterbitkan dalam otobiografi Fenn 2010 "The Thrill of the Chase."
"Saya mengucapkan selamat kepada ribuan orang yang berpartisipasi dalam pencarian dan berharap mereka akan terus tertarik oleh janji penemuan lainnya," kata Fenn di situsnya.
Ribuan orang sudah terlibat dalam perburuan
Fenn memperkirakan bahwa sebanyak 350.000 orang dari seluruh dunia pergi berburu harta karun itu, menurut New Mexico.
Beberapa berhenti dari pekerjaan mereka untuk sepenuhnya mendedikasikan hidup mereka untuk berburu dan beberapa bahkan meninggal.
Pada 2019 lalu, pihak penegak hukum Montana mengeluarkan peringatan kepada para pemburu harta karun bahwa kegiatan itu bisa menjadi pengejaran yang mematikan.
"Dalam beberapa tahun terakhir, dua orang telah meninggal, dua telah diselamatkan mendekati kematian, beberapa telah terlibat pertikaian dengan penegak hukum lokal dan federal, dan satu mengatakan kepada istrinya hari ini bahwa dia terluka tetapi tidak di tempat dia berada," kata Gallatin Kantor County Sheriff seperti diberitakan CNN pada 20 Juni 2019 lalu.
Baca: Konon Tersembunyi di Palestina, Ternyata Inilah Harta Karun Nabi Sulaiman yang Diincar Kaum Yahudi
Ia juga mengatakan bahwa beberapa pemburu dalam keinginan mereka untuk menemukan barang rampasan itu mungkin memberi orang yang mereka cintai hanya perasaan yang samar-samar tentang lokasi mereka, melindungi daya saing mereka tetapi juga membuat sulit bagi mereka untuk diselamatkan.
"Anda harus tahu bahwa negara ini tak kenal ampun jika Anda tidak menghormatinya," kata Gootkin.
Dia mengatakan beruang, ular, sungai dan kurangnya layanan ponsel adalah beberapa bahaya yang dihadapi pengunjung ke daerah tersebut.
"Kami mendorong semua orang untuk dengan giat mengejar hasrat luar mereka, tetapi berpikirlah seperti orang lokal. Sebelum Anda mengejar harta karun itu, pertimbangkan tingkat keterampilan, persiapan, dan pengetahuan Anda tentang area tersebut," kata Gootkin.
"Pertimbangkan waktu sukarela yang dihabiskan untuk mencari apakah kamu perlu diselamatkan, dan kegelisahan mereka yang tertinggal di rumah,” katanya.
Baca: Di Saat Corona Lumpuhkan Ekonomi Dunia, Biliuner Amerika Serikat Ini Justru Dapat Untung Besar
Baca: Patung eks PM Inggris Winston Churchill Dicoret Grafiti Selama Aksi #BlackLivesMatter di London
Perburuan harta karun ini bermula dari Forrest Fenn, seorang pria New Mexico yang meninggalkan peti harta karun yang penuh dengan emas, rubi, zamrud dan berlian di Pegunungan Rocky pada 2010.
Dia mengatakan dia ingin menginspirasi orang untuk menjelajahi alam dan memberi harapan kepada orang-orang yang terkena dampak Resesi Hebat.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)
