Virus Corona di Indonesia Ternyata Berbeda dari Jenis Virus yang Ada di Dunia, Ini Penjelasan Pakar

Jenis virus corona yang menular di Indonesia disebut tidak masuk kedalam golongan jenis yang sama dengan yang ada di dunia.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-kasus-virus-corona-di-indonesia.jpg
Kolase TribunKaltim.co / Tribun Bali dan freepik.com
ilustrasi kasus virus corona di Indonesia


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyebaran virus corona telah meluas ke berbagai belahan dunia.

Para ahli virus pun menuturkan telah terjadi mutasi pada virus Corona dan disebutkan terdapat beberapa tipe virus corona yang saat ini menyebabkan pandemi di dunia.

Meski begitu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio menyatakan tiga jenis virus corona di Indonesia ternyata tidak masuk kelompok besar S, G, maupun V yang ada di dunia.

Menurut Amin, Eijkman sebelumnya telah mengirim tujuh whole genome sequencing (WGS) virus corona dari Indonesia ke lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

"Nah tiga dari tujuh WGS yang dikirim Eijkman itu tidak termasuk S, G, maupun V, sehingga sementara ini dikelompokkan sebagai others," kata Amin dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

Perlu untuk diketahui, GISAID adalah bank data influenza di dunia yang bertugas mengumpulkan semua virus flu.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Pixabay/Tumisu)

Tak hanya itu, GISAID juga melakukan penelitian terhadap virus penyebab Covid-19.

"Ada tiga virus Indonesia yang sejak awal dilaporkan tidak termasuk dalam kelompok besar yang ada di dunia ini menurut GISAID," ujar Amin.

Baca: Kabar Baik, Pemerintah Ungkap RI Mampu Produksi Vaksin Virus Corona, Ini Waktu Imunisasi Massalnya

Baca: 3 Strain Virus Corona di Indonesia Belum Terkategorisasi, Menristek: Indonesia Perlu Vaksin Khusus

Baca: Akibat Pandemi Corona, Australia Alami Resesi Pertama Kalinya dalam 3 Dekade, Bagaimana Indonesia?

Amin menyampaikan ada suatu badan juga yang melakukan analisis data genom virus di dunia, yakni NEXTSTRAIN yang juga memberikan analisis.

Tiga WGS virus Indonedia tadi, lanjutnya, bila berdasarkan NEXTSTRAIN masuk dalam kelompok 19A.

"Artinya kelompok A yang sudah ada sejak tahun 2019," papar Amin.

Ketika disinggung berapa jenis virus corona yang saat ini ada di Indonesia, Amin tidak bisa menjawab dengan pasti.

Pasalnya, saat ini baru sedikit strain atau jenis virus corona yang di-submit. "Untuk berapa jenisnya, saat ini masih sedikit yang di-submit.

Dari Eijkman baru 7 yang di submit, dari Unair baru 2, yang lainnya baru proses karena belum lengkap," jelas dia.

"Yang dari Unair, kalau enggak salah 1 di antaranya itu masuk di kelompok G," imbuhnya.

Penjelasan Epidemiolog

Dikonfirmasi terpisah, pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyatakan bahwa hal ini mengindikasikan virus corona terus bermutasi.

Kendati demikian, ia menilai seharusnya dilihat dari keseluruhan pihak yang mensubmit jenis virus, tidak hanya dari Eijkman saja.

Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar.
Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Jadi kita ingin melihat polanya. Apakah mutasinya di Indonesia atau di luar Indonesia, ini penting," kata Pandu.

Lebih lanjut, hal ini juga menuntut dalam pembuatan vaksin harus mengantisipasi semua jenis virus corona yang ada.

Pandu mengungkapkan, nantinya vaksin tak hanya diperuntukkan di Indonesia, namun juga untuk seluruh dunia.

"Bukan hanya virus yang ada di Indonesia, bukan berarti Indonesia buat vaksin untuk Indonesia, enggak."

"Tapi juga untuk semua jenis virus corona yang ada di dunia," terang dia.

Baca: Menristek Sebut Virus Corona yang Masuk ke Indonesia Bukan Kategori Utama Covid-19, Apa Maksudnya?

Baca: Dapat Obat Covid-19 dari China, Gubernur Maluku Sebut Obatnya Terbukti Sembuhkan Pasien Virus Corona

Baca: Dokter di Italia Ungkap Virus Corona Telah Melemah dan Berbeda Dibanding 2 Bulan yang Lalu

Oleh sebab itu, kata Pandu, dalam pembuatan vaksin harus dilakukan secara global.

Tidak mungkin satu negara membuat vaksin sendiri-sendiri. Terlepas dari itu, Pandu menilai usaha dari Indonesia dalam melaporkan jenis-jenis virus corona sudah tepat.

Update Covid-19 di Indonesia

Jumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona ( Covid-19) di Indonesia masih terus bertambah.

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (4/6/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 585 kasus positif Covid-19 selama 24 jam terakhir.

Dengan demikian, jumlah pasien positif Covid-19 kini sebanyak 28.818 orang.

"Kita konfirmasikan bahwa terdapat kasus konfirmasi positif sebanyak 585 orang, totalnya menjadi 28.818 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).(Dok. BNPB)
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).(Dok. BNPB) (Dok. BNPB via Kompas.com)

Menurut Yurianto, penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 24 provinsi.

Adapun penambahan kasus baru terbanyak terjadi di Kalimantan Selatan dengan 109 kasus.

Setelah itu disusul oleh DKI Jakarta 94 dengan kasus baru dan Jawa Timur dengan 90 kasus baru.

Sementara, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 418 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Ia melanjutkan, pemerintah juga masih terus melakukan pemantauan terhadap warga yang berstatus orang dalam pematauan (ODP) terkait Covid-19.

Hingga Kamis (4/6/2020) ada 47.373 orang dengan status ODP.

Sedangkan, pasien dalam pengawasan ( PDP) berjumlah 13.416 orang.

Yurianto menambahkan, hingga Kamis siang pihaknya sudah memeriksa 367.640 spesimen dari 251.736 orang terkait Covid-19.

Adapun satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Artikel ini sebagian tayang di Kompas.com dengan judul Jenis Virus Corona di Indonesia Disebut Tak Masuk Kategori yang Ada di Dunia, Ini Penjelasan Eijkman





Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved