TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dalam masa pandemi, masyarakat diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah maupun berkerumun dengan orang banyak.
Namun, di tengah wabah Covid-19 tersebut, masih ada beberapa pantai yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Satu diantaranya adalah Bali.
Berdasarkan sebuah laporan, pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, pantai ini masih mendapat kunjungan baik dari wisatawan maupun peselancar.
Para ahli mengatakan, risiko penularan Covid-19 saat beraktivitas di pantai bukan berasal dari air laut ketika kita berenang, tapi pengunjung lainnya.
Baca: Risiko Tertular Virus Corona Lewat Berenang Tergolong Rendah, Begini Penjelasan Ahli
Baca: Terbongkar Istri Selingkuh dengan Instruktur Renang: Suami Rekam 10 Kali Hubungan Badan Mereka
Kimberly Prather PhD, seorang pakar kimia lingkungan menjelaskan, angin di pantai sangat kencang, sampai aturan menjaga jarak dua meter mungkin tidak efektif.
“Jika seseorang terinfeksi dan kita tidak mengetahuinya, saat orang tersebut menghembuskan aeorosol pernapasan, bukan droplet, yang mengandung partikel sangat kecil dan bisa terbawa jauh oleh angina,” ujar Prahter seperti dikutip WebMD.
Dapat dijabarkan, ketika mengunjungi pantai yang juga dikunjungi oleh orang lain, maka kita harus lebih berhati-hati menjaga jarak cukup jauh.
“Analoginya, seberapa jauh kita akan menyingkir dari perokok jika kita tak mau menghirup asap rokoknya? Aeorosol dari asap rokok kurang lebih sama, bisa terbawa jauh oleh angin,” terang Prahter.
Lantas bagaimana dengan berenang?
Di Pantai atau kolam renang pada dasarnya aman.
Berdasarkan paparan dari profesor mikrobiologi dan imunologi, Charles Gerba, kolam renang yang dipelihara dan diberi klorin lebih aman sebab bisa membunuh semua jenis virus.
Dalam penelitiannya, virus corona bisa bertahan di air selama 2-3 hari, namun tidak diketahui apakah bisa menularkan.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketahui Risiko Penularan Virus Corona di Pantai dan Kolam Renang"