TRIBUNNEWSWIKI.COM - Peneliti Australia mengklaim telah memecahkan rekor kecepatan internet.
Mereka adalah peneliti gabungan dari Universitas Monash Australia, Swinburn, dan RMIT.
Hasil riset mereka diterbitkan di Nature Communications dan disebutkan bahwa penelitian yang mereka lakukan bisa menghasilkan kecepatan internet hingga 44,2 Tbps.
44,2 Tbps diklaim sebagai kecepatan internet terkencang di dunia yang bisa dicapai saat ini.
Secara teori, kecepatan tersebut mampu mengunduh 1.000 film beresolusi tinggi dalam sekejap.
Dr. Bill Corcoran, peneliti dari Universitas Monash ,yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa kecepatan internet ini tidak semata-mata akan memanjakan sektor hiburan yang menyuguhkan video.
"Data ini bisa digunakan untuk mobil swakemudi dan transportasi masa depan, serta membantu industri pengobatan, pendidikan, keuangan, e-commerce, dan menemani cucu kita membaca dari jarak yang sangat jauh" kata Corcoran.
Ini adalah rekor baru, karena sebelummya rekor kecepatan internet yang dicatatkan mencapai 30,1 Tbps.
Para peneliti menggunakan teknologi micro-comb buatan Universitas Swinburn.
Teknologi tersebut bisa menggantikan 80 laser yang terpisah di dalam kabel optis, dengan chip tunggal, sehingga memungkinkan transmisi data lebih efisien.
Baca: Permintaan Paket Internet Tinggi saat WFH, DPR Minta Telkom Beri Akses Gratis Selama Pandemi
Baca: Tak Bisa Silaturahmi Tatap Muka Langsung? Lakukan secara Virtual dengan 8 Orang melalui WhatsApp
Micro-chip diletakan di dalam serat kabel. Menurut peneliti, cara ini baru pertama kalinya diuji-cobakan.
Tes ini dilakukan dengan menggunakan jaringan fiber optis yang khusus digunakan untuk penelitian dan pendidikan.
Transmisinya dikirim dari laboratorium RMIT di pusat bisnis Melbourne, ke Universitas Monash di Clayton yang terpisah jarak 76 kilometer.
Dalam kecepaatan paling maksimal, teknologi ini diklaim bisa menampung data yang dikirim 1,8 juta penduduk di Melbourne dalam satu waktu, dan miliaran pengguna di seluruh dunia dengan kecepatan paling rendah.
Corcoran mengatakan, dalam jangka waktu lama, timnya berharap bisa membuat chip fotonik terintegrasi yang memungkinkan kecepatan data semacam ini digunakan oleh seluruh kabel optis yang ada, dengan biaya lebih murah.
"Untuk tahap awal, penemuan ini akan menarik untuk komunikasi antar pusat data berkecepatan sangat tinggi," kata Corcoran dikutip dari Science Daily, Rabu (26/5/2020).
"Kita bisa membayangkan teknologi ini menjadi cukup murah dan ringkas, sehingga bisa digunakan untuk sektor komersil oleh masyarakat umum di seluruh dunia," kata Corcoran.
Baca: Dapatkan Kuota Internet Gratis Telkomsel 5 GB - 30 GB dan Promo Berhadiah, Batas Tukar Poin 12 Mei
Permintaan Paket Internet Tinggi saat WFH, DPR Minta Telkom Beri Akses Gratis selama Pandemi
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Ananta Wahana, meminta PT Telkom (Persero) berikan akses internet gratis selama pandemi corona masih berlangsung.
Ia menyampaikan keinginannya tersebut melalui rapat dengar pendapat (RDP) yang dilakukan secara virtual atau daring, di Jakarta, Selaa (5/5/2020).
Ia menilai pemberian internet gratis merupakan upaya membantu kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut ia sampaikan karena ia menilai bahwa harga paket data internet kini sudah sangat tinggi.
"Tetapi tidak ada pemberian insentif paket berlangganan dari PT Telkom dan anak usahanya, Telkomsel," kata Ananta.
Ia menyayangkan sikap Telkom terkait dengan tidak adanya pemberian insentif dalam membeli paket berlangkanan.
Padahal, lebih lanjut Ananta menyebut produk PT Telkom memiliki market share yang besar.
Indihome misalnya, sudah menjangkau 300 kota Indonesia, dengan 7 juta pelanggan.
Demikian juga dengan Telkomsel yang jumlah pelanggannya mencapai 167 juta pelanggan.
Ananda pun mempertanyakan kenapa tidak ada terobosan dari pemerintah atau pun pihak Telkomsel untuk memberika stimulus atau keringanan kepada para penggunanya.
Padahal penggunaan paket data internet kini semakin melonjak naik, baik yang berlangganan di rumah atau pun di telepon genggam.
Melihat hal tersebut, Ananda menilai jika keuntungan yang didapatkan oleh usaha PT Telkom saat ini tidak akan mengalami kerugian yang signifikan hanya karena pemberian layanan internet gratis.
"Dengan kondisi rakyat yang semakin berat, PT Telkom coba dong memberikan layanan paket gratis untuk pelanggan-pelanggannya di masa sulit ini. Toh layanan seperti itu tidak akan sampai membuat PT Telkom merugi," tutur Ananta.
"Apa sebetulnya masalahnya agar kebijakan itu bisa diberikan untuk rakyat," sambungnya.
Bukan tanpa alasan, permintaan anggota DPR Komisi VI tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa PT Telkom sekarang menjadi satu dari sekian banyak perusahaan BUMN yang masih bisa memperolah laba saat pandemi.
Bahkan, diketahui jika saham perusahaan milik negara tersebut naik lantaran banyaknya resapan data internet pengguna selama diberlakukannya Work From Home (WFH).
Baca: Data Pengguna Tokopedia Diduga Bocor, Begini Cara Ganti Password hingga Hapus Akun Pembayaran
Baca: Pemerintah Rilis Aplikasi Pelacak Covid-19 PeduliLindungi yang Bisa Deteksi Penyebaran Virus Corona
Telkomsel Tawarkan Mobile Security
Sebelumnya, saat pemberlakuan WF sedang digencarkan pada beberapa perusahaan, Telkomsel beri tawaran sistem keamaan kerja secara online, yaitu Mobile Security.
Senior Vice President Enterprise Telkomsel Dharma Simorangkir mengatakan jika mobile Security menjadi salah satu perwujudan komitmen mereka sebagai connectivity enabler dalam membantu para pelanggan segmen enterprise untuk terus meningkatkan produktivitasnya di rumah.
Dari situ, Telkomsel pun turut serta menjamin keamanan perangkat serta data perusahaan meskipun harus bekerja dari rumah.
"Hal ini sekaligus mendorong organisasi atau perusahaan untuk terus berperan aktif dan beradaptasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih progresif dan produktif agar kegiatan bekerja dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, khususnya dalam situasi yang penuh tantangan menghadapi pandemi COVID-19 saat ini,” kata Dharma Simorangkir dalam keterangan persnya, Rabu (29/4/2020).
Hadir melalui Telkomsel myBusiness, yang merupakan unit layanan penyedia berbagai solusi bisnis untuk segmen bisnis dan korporasi di berbagai level hingga instirusi pemerintahan.
Mobile Security menyediakan pengamanan data atau informasi sensitif serta pengelolaan penggunaan perangkat dan aplikasi seluler di dalam lingkup organisasi.
Salah satu fitur utama yang menjadi unggulan sistem keamanan tersebut adalah Unified Endpoint Management (UEM), yaitu memberikan proteksi sekaligus mengatur dan mengontrol kebijakan atas elemen ABCD (application, browser, content, device).
Kontrol UEM berlaku pada semua endpoints, baik itu smartphone dan tablet.
Fitur tersebut membuat Mobile Security mampu memudahkan organisasi untuk mengelola aplikasi serta konten berbeda pada perangkat dan sistem operasi yang beragam secara end-to-end.
Sehingga bisa menghasilkan efisiensi biaya, terlebih pengelolaan pun cukup melalui satu dashboard yang telah terintegrasi.
Langkah itu bisa menjadi solusi dalam mendapat insight berharga dari karyawan menjadi lebih mudah.
Peningkatan produktivitas pun dapat terwujud karena karyawan dalam menggunakan aplikasi, data, dan layanan milik tempatnya bekerja di mana saja, kapan saja, dan dari perangkat apa saja.
Penggunaanya pun aman karena Mobile Security mendukung berbagai jenis ownership device seperti Bring Your Own Device (BYOD) dan Corporate Own Device.
Dalam menghadikan solusi ini, Telkomsel juga berkolaborasi dengan mitra terkemuka seperti Vmware, Blackberry, Samsung Knox, Vostra-Vanguard dan Wizy untuk mengembangkan platform Mobile Security agar menjadi solusi dengan pengamanan data yang tinggi.
(TribunnewsWiki.com/Restu/Tyo/Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekor Baru Kecepatan Internet Dunia Tercipta, Tembus 44 Tbps"