TRIBUNNEWSWIKI.COM - Asia Business Law Journal telah menerbitkan daftar 100 pengacara terbaik di Indonesia tahun 2020.
Akan tetapi, ada beberapa nama tenar tak masuk dalam daftar 100 pengacara terbaik versi Asia Business Law Journal.
Sebagai contoh nama Hotman Paris Hutapea, pengacara yang identik dengan gaya nyentrik dengan apapun yang dilakukakkannya serta sering mondar mandir di berbagai media Indonesia.
Hotman Paris merupakan founder dan managing partners Hotman Paris & Partners.
Nama yang cukup populer tapi juga tak masuk dalam daftar tersebut yakni Yusril Ihza Mahendra.
Yusril adalah seorang Managing Director Ihza & Ihza Law Firm.
Baca: Kerap Tampil Mewah, Begini Penampilan Hotman Paris Saat Jatuh Miskin, Rela Ngepel hingga Cuci Piring
Baca: Bocoran Nama Dewan Pengawas KPK yang Dilantik Jokowi Siang Ini, Yusril Ihza Mahendra Tak Minat
Sepak terjang Yusril yang belum lama mampu mnecuri perhatian masyarakat tanah air yaitu saat memimpin Tim Kuasa Hukum Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam memenangi sengketa Pilpres melawan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada tahun lalu.
Daftar 100 lawyers top Indonesia yang dirilis Asia Business Law Journal pada 19 Mei 2020 ini berfokus pada penelitian ekstensif dan nominasi yang diterima dari konsultan internal korporasi di Indonesia dan tempat lain, yang menjadikan mitra firma hukum Indonesia yang berbasis di luar negeri.
Sebagian besar pengacara berkantor di ibu kota Jakarta, wilayah yang menjadi pusat bisnis terbesar di Indonesia, sebagai basis perusahaan milik negara dan kantor pemerintahan, pusat keuangan, dan inkubator bagi banyak start-up.
Sebanding dengan keinginan, daftar 100 lawyers top ini terdiri dari pimpinan di banyak firma hukum terkemuka di Indonesia.
Selain itu juga para praktisi berbakat di beberapa firma kecil dan spesialis.
Nama-nama dalam daftar tersebut seperti Ahmad Fikri Assegaf, partner dan co-founder Assegaf Hamzah and Partners; Tony Budidjaja, managing partner Budidjaja International Lawyers; Bagus Nur Buwono, managing partner Bagus Enrico & Partners.
Selanjutnya ada Mohamed Idwan Ganie, managing partner Lubis Ganie Surowidjojo; Luhut Pangaribuan, founder Luhut Marihot Parulian Pangaribuan; Suhardi Somomoeljono, managing partner SSA Advocates; Fred Tumbuan, founder dan senior partner Tumbuan & Partners; serta Ary Zulfikar, managing partner AZP Legal Consultants.
Jason Lloyd, partner Porter Hedge (Amerika Serikat), merekomendasikan M Iqbal Hadromi, founder dan partner Hadromi & Partners
Hal ini bukan tanpa beralasan, namun hal ini dikarenakan Iqbal sangat responsif, tak hanya pengetahuannya yang mendalam mengenai hukum Indonesia.
"Dia memberikan nasihat bisnis praktis yang sangat diperlukan dalam membantu kami dan klien kami membuat keputusan yang bijaksana," tutur Lloyd, dalam laporan Asia Business Law Journal seperti dikutip vantageasia.com.
Syarat untuk menjadi satu di antara banyak pengacara terkemuka di Indonesia, yakni seseorang membutuhkan pengalaman luas.
"Hal ini yang akan menjamin bahwa klien menerima berbagai layanan untuk kepuasan mereka," beber Yudhistira Setiawan, Vice President, Corporate Legal and Litigation Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), menggambarkan Soenardi Pardi, seorang mitra di Hendra Soenardi, yang menjadi satu dari 100 lawyers top Indonesia 2020.
Demi mengidentifikasi 100 pengacara terbaik di Indonesia, termasuk pengacara asing yang berkiprah di Tanah Air, Asia Business Law Journal berpaling ke ribuan konsultan legal korporasi di Indonesia dan seluruh dunia, tak lupa juga mitra di firma hukum internasional.
Nominasi dilakukan para profesional di berbagai perusahaan Indonesia dan global, lembaga keuangan dan firma hukum, antara lain Adaro Energy, Grup Agung Podomoro, Alticor Inc, Aplika Karya Solusi Bisnis, Aquifer Consulting, Archi Indonesia, Assuranceforeningen Skuld, Astra International, Austrex, Bali Towerindo Sentra, Bank BTN, BFI Finance.