Gadis SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Jakarta Pernah Alami Pemerkosaan, Sang Ayah Terpukul

Gadis SMP yang bunuh balita di dalam lemari ternyata menjadi korban pelecehan seksual, sang ayah terpukul


zoom-inlihat foto
wakil-kapolres-metro-jakarta-pusat-akbp-susatyo-purnomo.jpg
TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci
Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik gadis NF (15) yang membunuh teman kecilnya APA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus pembunuhan bocah di dalam lemari oleh seorang remaja SMP di Sawah Besar kini mulai menemui babak baru.

Pelaku yang berinisial NF rupanya merupakan korban pelecehan seksual, seperti diberitakan Tribunnews.com pada Sabtu (16/5/2020).

Hal itu disampaikan oleh ayah kandung korban.

Sang ayah pun terkejut dan terpukul putrinya menjadi korban pemerkosaan oleh saudaranya sendiri.

Selama ini NF terpaksa menyembunyikan pelecehan seksual yang dialaminya.

Ia pun memilih menuangkan emosi ke dalam gambar dan tulisan.

Beberapa gambar yang dibuatnya bahkan merupakan luapan emosi atas apa yang pernah dilakukan oleh kekasih yang memperkosanya.

Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, membeberkan alasan tersebut.

Menurut penuturan Harry Hikmat, NF memilih bungkam lantaran tak ingin merusak hubungan antara ayah dan ibu tirinya.

Grafolog Deborah Dewi melihat tanda-tanda pada tulisan siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Grafolog Deborah Dewi melihat tanda-tanda pada tulisan siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat. (Kolase YouTube Talk Show tvOne, TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Baca: Remaja yang Bunuh Bocah di Sawah Besar Jakarta Akan Diperiksa Kejiwaannya dari Gambar yang Dibuatnya

Ia pun kesulitan untuk menceritakan apa yang dialaminya.

"Kalau itu diceritakan anak itu khawatir hubungan bapak dan ibu tirinya terganggu. Jadi dia kesulitan untuk menceritakan," kata Harry di Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2020), seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari TribunJakarta.

Keputusan NF menutupi perbuatan biadab dua saudaranya ini membuatnya semakin menderita.

Bahkan ia sampai hamil dan usia kandungannya masuk 14 minggu.

Ayah NF merasa terpukul atas apa yang dialami oleh putrinya.

Ia juga menyesal lantaran merasa kecolongan atas kelakuan dua saudara yang telah ia bantu.

Kedua paman NF yang berinisial R dan F diketahui tinggal menumpang di rumah siswi SMP kelas IX ini.

Mereka leluasa mencabuli NF tanpa membuat orangtua NF curiga lantaran sibuk bekerja.

Padahal kedua pelaku pemerkosaan ini sudah diberi pekerjaan oleh ayah NF dan diperbolehkan menumpang di rumahnya.

"Dia tertekan, sementara dia harus cerita ke siapa. Bapaknya (NF) sangat menyesal, merasa kecolongan atas kelakuan saudaranya, sesama pekerja yang dia bawa," ujar Harry Hikmat.

Harry Hikmat juga berharap pelaku pemerkosa NF dihukum seadil-adilnya.

"Proses hukum harus berlangsung seadil-adilnya. Kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini," tuturnya.

Orang tua korban pebunuhan oleh siswi SMP di Sawah Besar, Jakarta Pusat
Orang tua korban pebunuhan oleh siswi SMP di Sawah Besar, Jakarta Pusat (dok. Kompas TV)

Baca: Inilah Identitas 3 Pelaku Pemerkosaan Siswi SMP Pembunuh Bocah, Ada yang Lakukan Sampai 9 Kali

Harry Hikmat juga meminta publik jangan menghakimi NF.

Hal ini lantaran apa yang dilakukan NF merupakan akumulasi dari penderitaannya sebagai korban pencabulan dua kerabat dan kekasihnya sendiri.

Apalagi kekasih NF yang berinisial A diketahui memiliki kelainan seksual.

Kelainan seksual yang diidap oleh A juga dituangkan oleh NF dalam gambar yang dibuatnya.

Tak hanya itu, NF juga diancam oleh saudaranya kalau video mereka akan disebar.

"Di saat melakukan itu (membunuh APA) yang terpikir, terbayang kelakuan dari tersangka. Yang telah melakukan kekerasan, ancaman, bahkan pornografi," tutur Harry Hikmat.

Harry Hikmat meminta agar publik tak menghakimi NF lantaran apa yang dilakukan siswi SMP tersebut berkaitan dengan apa yang dialaminya.

"Ada korelasi antara kejadian yang dialami NF sebagai korban dengan perbuatannya sebagai pelaku. Masyarakat jangan menghakimi NF semata sebagai pelaku," tuturnya.

Kendati menjadi pelaku pembunuhan sekaligus korban pemerkosaan, NF tak lantas putus asa.

Ia masih memikirkan masa depan yang ingin diraihnya.

Menurut penuturan Harry Hikmat, NF berniat mengasuh anaknya sendiri.

Tak hanya itu, bocah berusia 15 tahun ini juga ingin melanjutkan sekolah.

NF sendiri baru saja dinyatakan lulus dari bangku SMP.

"Dia masih berkeinginan sekolah. Karena sudah diluluskan (dari SMP), sesuai portfolio semester satu sampai lima, ditambah portfolio semester," kata Harry Hikmat di Balai Rehabilitasi Anak Handayani.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang ikut turun tangan dalam penanganan kasus pun setuju bahwa NF berhak dinyatakan lulus dari SMP.

Terlebih NF dikenal sebagai anak yang berpeestasi.

"Sehingga pihak sekolah meluluskan. Tinggal menunggu kelulusaan secara resmi. Dia ingin melanjutkan ke SMK," ujarnya.

Saat ini NF tengah dirawat di Balai Rehabilitasi Anak Handayani.

Kondisinya pun mulai membaik.

NF juga mendapat pendampingan psikologis untuk memantau kondisinya.

Selain itu, mereka juga terus memantau kondisi janin yang dikandung oleh NF.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Alasan NF Rahasiakan Perkosaan yang Dialami, Ingin Lanjut Sekolah, Ini Curhat Ayahnya yang Terpukul

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved