WhatsApp Web Akan Dibekali Fitur Mirip Aplikasi Telekonferensi Zoom, Ini Versinya

Whatsapp Web bakal punya shortcut ke Messenger Rooms milik Facebook dan ada tautan untuk mengundang peserta


zoom-inlihat foto
ilustrasi-whatsapp.jpg
Pixabay
Ilustrasi Whatsapp


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Whatsapp Web atau WhatsApp versi desktop komputer akan menyisipkan shortcut ke layanan Messenger Rooms milik Facebook.

Dengan demikian, WhatsApp versi web akan mirip mirip aplikasi telekonferensi Zoom yang belakangan sedang naik daun.

Sementara itu, Fitur Messenger Rooms yang baru diluncurkan Facebook dapat memberikan layanan panggilan video hingga 50 peserta sekaligus.
.
Dilansir dari Kompas.com, yang mengutip WABetaInfo, Messenger Rooms juga menggunakan tautan (link) untuk mengundang peserta, mirip fitur milik Zoom.

Shortcut itu muncul di aplikasi WhatsApp Web versi 2.2019.6.

Shortcut ke Messenger Rooms muncul ketika ikon lampiran (attachment) bergambar klip yang ada di sisi kanan atas diklik.

Baca: Inilah 5 Trik Berguna yang Wajib Diketahui Pengguna WhatsApp: Pin Kontak hingga Kirim GIF

Baca: Waspada! Jika Aplikasi Whatsapp Mengalami Hal Seperti Ini, Tandanya Kamu Sedang Disadap

Ikon Rooms akan ada di urutan paling bawah, dengan ikon kamera video.

Setelah diklik, akan ada sebuah pop-up yang mengarahkan panggilan video ke Messenger Rooms.

Di bawahnya juga tertera keterangan bahwa pesan di Messenger Rooms dilindungi oleh enkripsi dan pengendali privasi, tetapi tidak menggunakan sistem end-to-end encrypted.

Pengguna bisa membagikan tautan Messenger Rooms dan mengajak siapa pun, kendati mereka tidak memiliki WhatsApp atau Messenger Rooms.

Ikon yang sama juga akan muncul di menu utama WhatsApp Web.

Shortcut Messenger Room di Whatsapp Web
Shortcut Messenger Room di Whatsapp Web (WABetaInfo)

Sebelumnya, Facebook telah mengumumkan bahwa shortcut Messenger Rooms akan muncul di WhatsApp mobile.

Kabarnya, Facebook mulai mengujicobanya di aplikasi WhatsApp versi beta untuk Android 2.20.139.

Ikon yang sama juga muncul ketika mengklik ikon lampiran pada ruang obrolan grup. Kemudian, akan muncul pop-up yang sama seperti yang ada di versi web.

Ikon Rooms juga ada di menu panggilan (call), yang kemudian akan mengarahkan pengguna ke Messenger untuk membuat Rooms.

Perlu diingat bahwa fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan belum dirilis secara publik.

Belum diketahui kapan WhatsApp akan menyebar fitur ini ke penggunanya, mengingat sebaran Messenger Room di Messenger saat ini juga belum merata secara global.

Baca: Mulai 1 Februari 2020 WhatsApp Sudah Tak Bisa Dipakai di HP Android dan OS Ini, Punyamu Termasuk?

Ilustrasi Whatsapp Web
Ilustrasi Whatsapp Web (The Next Web)

 

Bagaimana Whatsapp bisa diretas?

Belakangan, isu peretasan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp menjadi bahan perbincangan hangat.

Keramaian ini bermula dari akun WhatsApp milik aktivis Ravio Patra yang diduga diretas.

Menurut berbagai laporan, akun WhatsApp Ravio diambil alih oleh seseorang tak dikenal, lalu digunakan untuk mengirimkan pesan berantai berisi provokasi.

Lantas, bagaimana sebenarnya sebuah akun WhatsApp bisa diretas?

Praktisi keamanan siber, Alfons Tanujaya dari Vaksin.com, membeberkan cara yang kemungkinan bisa dilakukan pelaku peretasan untuk mengambil alih akun WhatsApp korban.

Pelaku akan sengaja masuk ke akun WhatsApp menggunakan nomor WhatsApp calon korban.

Setelah memasukkan nomor, WhatsApp akan mengirim kode OTP yang terdiri dari enam digit atau tautan verifikasi melalui SMS ke nomor calon korban.

Jika tautan verifikasi tersebut diklik, maka akun WhatsApp secara otomatis akan berpindah tangan ke pelaku peretasan.

Namun, menurut Alfons, membuat calon korban mau mengklik tautan atau memberikan kode OTP tersebut tidak mudah.

Oleh sebab itu, pelaku biasanya menggunakan beberapa teknik, salah satunya menggunakan metode rekayasa sosial.

Metode ini biasanya dilakukan pelaku dengan menipu korban, biasanya dengan iming-iming menang undian atau lainnya yang membuat korban akhirnya mau mengetuk tautan atau menyebutkan kode OTP.

Jika cara ini tidak berhasil, kemungkinan peretas menggunakan cara kedua, yakni menyadap SMS calon korban sehingga bisa mendapatkan kode OTP atau tautan verifikasi.

Cara menyadap SMS ini biasanya menggunakan aplikasi pihak ketiga bernama SMS Forwarder.

Namun, menurut Alfons, ponsel korban harus terpasang aplikasi tersebut lebih dulu dan diatur agar bisa meneruskan pesan ke nomor yang dipegang peretas.

Lewat SMS Auto Divert

Selain aplikasi, penyadapan SMS juga bisa dilakukan melalui layanan SMS Auto Divert dari operator seluler dengan menghubungi nomor USSD tertentu sesuai operator yang digunakan di ponsel korban.

Setelah layanan ini aktif, SMS akan diteruskan ke nomor yang dikuasai pelaku.

Jika SMS berhasil didapatkan, maka pelaku bisa dengan mudah memasukkan kode OTP atau mengklik tautan verifikasi yang kemudian menguasai akun WhatsApp korban.

Cara-cara tersebut dijelaskan Alfons melalui unggahan IGTV terbarunya di Instagram.

Dalam unggahannya, Alfons mengimbau agar pengguna WhatsApp lebih berhati-hati.

"Jangan sampai menyetujui pengalihan akun WhatsApp jika menerima SMS," kata Alfons.

Ia juga menyarankan agar pengguna WhatsApp mengecek apakah ada aplikasi SMS Forwarder atau layanan SMS Divert terpasang di ponselnya.

Tidak ada salahnya untuk segera menghapus aplikasi tersebut jika diketahui terpasang di ponsel.

Layanan Auto Divert juga bisa dinonaktifkan dengan menghubungi nomor USSD yang sama, lalu pilih opsi "Berhenti".

(TribunnewsWiki/Pras/Kompas/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana WhatsApp Bisa Kena Hack?" dan "WhatsApp Web Bakal Punya Fitur Mirip Zoom"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved