TRIBUNNEWSWIKI.COM – Film Korea Selatan Miracle In Cell No.7 diremake menjadi versi Indonesia.
Sutradara kondang Hanung Bramantyo lah yang menggarap film ini.
Sebelumnya film Miracle In Cell No 7 versi Korea Selatan sudah sukses pada tahun 2013.
Film tersebut diarahkan oleh utradara Lee Hwan Kyung tersebut meraup pendapatan 81,8 juta dolae atau sekitar 1,2 triliun.
Baca: FILM - The Adventures of Tintin (2011)
Baca: FILM - Slumdog Millionaire (2008)
Ini membuatnya menjadi film terlaris di Korea Selatan pada 2013.
Miracle In Cell No 7 versi Indonesia dibintangi oleh aktor senior seperti Vino G Bastian, Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Denny Sumargo, Graceilla Abigail, dan Mawar De Jongh.
Hanung Bramantyo pun mengungkapkan perbedaan film ini dalam versi Korea Selatan maupun Indonesia.
Suami Zaskia Adya Mecca itu mengatakan Miracle In Cell No 7 versinya tak akan mengadaptasi hukum Indonesia, meski berlatar cerita suasana Indonesia.
Sebab menurut dia ada beberapa pertimbangan mengenai hukum yang akan diangkat menjadi film.
"Iya, ada yang beda, kalau lihat treatmen kan soal hukum.
Meskipun yang main Indro atau Vino yang orang Indonesia, hukum yang ada tetap bukan di Indonesia, tapi hukum di film ini.
Jadi bukan adaptasi hukum Indonesia, seperti hukum negeri sendiri, bahkan nama penjaranya fiktif," kata Hanung Bramantyo dalam telekonfrensi pers, Senin (11/5/2020) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Keputusan ini dia ambil berdasarkan penasehat hukum.
"Ini keputusan atas saran dari penasihat hukum kita, jadinya kita mengcreate hukum sendiri.
Jadi memang hukumnya nggak sama dengan indonesia, karena akan sangat berisiko jika kita adopsi hukum negeri ini kita bawa ke film," bebernya.
Selain itu dia juga menuturkan perbedaan lainnya.
Film Miracle In Cell No.7 berlatar belakang musim dingin di Korea Selatan.
Dalam film miracle in cell No.7 versi Korea Selatan, tokoh korban digambarkan tewas akibat terpeleset salju.
Iklim menjadi kunci konflik utama film ini versi Korea Selatan.
Hanung pun harus menyesuaikan iklim yang ada di Indonesia.
Dia membeberkan bahwa perbedaan iklim Indonesia dengan Korea Selatan akan membuat sedikit perbedaan dalam kunci utama konflik film tersebut.
"Iklim di Indonesia beda sekali dengan di Korea selatan.
Jadi di film korea itu kan iklim sangat berperan penting," jelasnya.
"Si anak kecilnya itu kan jatuh karena musim dingin, maka kalau kita ikutan bikin musim dingin dan bikin genangan air yaNg menjadi es.
Kalau itu diadaptasi ke Indonesia akan rancu, itu yang harus diubah," beber Hanung.
Sinopsis Film Miracle In Cell No.7 Korea Selatan
Seorang ayah bernama Yong Goo, yang menderita cacat mental, tetapi sangat mencintai putrinya, dituduh melakukan kejahatan sehingga dirinya dikirim ke penjara.
Kemudian, putrinya Ye-Seung, yang adalah seorang siswa sekolah hukum, bekerja untuk membuktikan bahwa sang ayah tidak melakukan kejahatan yang dituduhkan.
Kembali pada tahun 1997, ketika Yong-Goo masih menjalani kehidupan normal bersama putrinya Ye- Sung yang masih kecil.
Mereka mampir ke toko setiap hari untuk melihat tas ransel Sailor Moon berwarna kuning yang sangat diinginkan oleh Ye-Sung.
Suatu hari, mereka memperhatikan bahwa ransel Sailor Moon kuning terakhir sedang dijual.
Yong-Goo masuk ke dalam toko untuk memohon agar si pembeli teersebuut mau memberikan tas tersebut kepadanya.
Tetapi ayah yang membeli tas itu akhirnya menampar Yong-Goo.
Keesokan harinya, gadis yang membeli ransel Sailor Moon kuning melihat Yong-Goo bekerja di tempat parkir toko kelontong.
Dia mengatakan kepadanya bahwa dia tahu toko lain yang menjual tas kuning yang sama.
Yong-Goo mengikuti gadis itu ke pasar outdoor tradisional.
Beberapa saat kemudian, gadis itu terbaring di tanah tanpa sadar dan Yong-Goo mencoba melakukan CPR.
Seorang wanita berjalan dan memanggil polisi.
Yong-Goo dituduh melakukan penculikan dan pembunuhan.
Ayah dari gadis yang meninggal itu juga kepala Badan Kepolisian Nasional.
Yong-Goo diberi hukuman mati dan dipenjara.
Di penjara, Yong-Goo berbagi sel penjara dengan lima narapidana lainnya.
Suatu hari, Yong-Goo menyelamatkan nyawa teman satu selnya So Yang-Ho dari seorang pemimpin geng penjara saingan.
Baca: Netflix Merilis Teaser Film The Old Guard, Dibintangi oleh Charlize Theron
Baca: Netflix Rilis Trailer Perdana Serial Original Komedi Space Force, Dibintangi Steve Carell
Jadi Yang-Ho kemudian menawarkan untuk membantu Yong-Goo dengan cara apa pun yang dia bisa untuk membalas budi.
Yong-Goo memberi tahu So Yang-Ho bahwa dia ingin melihat putrinya Ye-Seung.
Kelima narapidana kemudian berencana untuk membuat keajaiban terjadi.
(TribunnewsWiki.com/SO/Amy.Tribunnews.com/bayu indra permana)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Remake Film Miracle In Cell No.7, Hanung Bramantyo Beberkan Perbedaan dengan Versi Asli