TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia di RSPAD, Minggu (10/5/2020) lalu.
Mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 tersebut meninggal dikarenakan sakit pendarahan otak.
Ucapan belasungkawa datang dari masyarakat dan sejumlah tokoh di Indonesia atas kepergian Djoko Santoso, termasuk di antaranya dari Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto,.
Via akun Instagram-nya, Prabowo terlihat dua kali mengunggah foto kenangan bersama Djoko Santoso dan mengungkapkan duka cita.
Meski begitu, di akun sosial media Presiden Jokowi tak terpasang ucapan duka cita untuk kabar duka Djoko Santoso.
Baca: Sosok Almarhum Djoko Santoso di Mata Menhan Prabowo Subianto dan Ketua MPR Bambang Soesatyo
Rupanya, ketiadaan ucapan duka cita di akun sosial media Jokowi atau belum terdengarnya ucapan ikut berbelasungkawa dari Presiden Jokowi terhadap perginya mendiang Djoko Santoso mendapat perhatian sejumlah warganet, tak terkecuali dari Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan mantan Wakil Ketua DPR RI periode lalu.
Melansir laman Wartakota, dalam pengamatan Fadli Zon di akun Twitter-nya, sampai saat ini belum ada ucapan duka cita dari Presiden Jokowi atas wafatnya Jenderal (Purn) Djoko Santoso.
"Pak @jokowi, sy lihat di TL twiter tak ada ucapan duka cita dr Presiden thd wafatnya Jend TNI Purn Djoko Santoso, mantan Panglima TNI. Sementara utk bbrp artis yg wafat ada ucapan. Ada yg bertanya kenapa? Itu aja.," tulis Fadli Zon, Selasa 12 Mei 2020.
Cuitan itu kemudian mendapat komentar beragam dari sejumlah netizen.
Fadli Zon lantas membandingkan dengan ucapan duka cita Jokowi yang disampaikan ketika ada artis yang meninggal dunia.
Ucapan duka cita melalui akun instagram disampaikan Presiden Jokowi saat maestro Campursari Didi Kempot meninggal dunia enam hari lalu.
Ucapan yang sama juga terunggah di akun Twitter Presiden Jokowi.
Sementara itu, Prabowo Subianto menyebut Djoko Santoso sebagai putra terbaik Indonesia.
Dia pun dua kali mengunggah foto bersama Djoko Santoso.
Foto pertama saat Djoko Santoso menjadi ketua tim suksesnya.
Foto ini diunggah pertama kali begitu Djoko Santoso meninggal dunia.
@prabowo: Turut berduka cita atas wafatnya salah satu putra terbaik bangsa Jenderal. TNI. (Purn). Djoko Santoso semoga amal dan ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT.
Saya bersaksi bahwa semasa hidup beliau tidak pernah berhenti mengabdikan jiwa dan raganya demi Merah Putih, Bangsa, dan Republik Indonesia.
Selamat jalan pejuang, cita-cita perjuanganmu kami teruskan!
Prabowo Subianto
Tak lama kemudian, Prabowo kembali memasang foto kenangan bersama Djoko Santoso saat masih bersama tugas di Kostrad.
@prabowo: Kenangan bersama Almarhum Jenderal. TNI. (Purn). Djoko Santoso ketika menjadi prajurit Kostrad, Almarhum duduk di sebelah kiri saya kala itu beliau menjabat Wadan Yonif Linud 328 Kostrad tahun 1988.
Keinginan Djoko Santoso yang Belum Terpenuhi
Sementara itu, kepergian Djoko Santoso untuk selamanya meninggalkan sejumlah cerita.
Salah satunya adalah satu keinginan almarhum yang belum terpenuhi.
Djoko Santoso ingin menikahkan putri semata wayangnya, Ardya Pratiwi Setyawati, di bulan Agustus 2020 ini.
Namun, keinginan itu tak bisa lagi terwujud lantaran Djoko Santoso kini telah tutup usia di RSPAD Gatot Subroto.
Keinginannya untuk menikahkan sang putri disampaikan adik keempat Djoko Santoso, Tutik Suyono (63).
"Beliau mau mantu (menikahkan) bulan Agustus 2020, sebelumnya bulan November lalu anak pertama Andika Pandu Puragabaya menikah," tutur Tutik dilansir dari Tribunsolo, Minggu (10/5/2020).
Baca: Keluarga Lebih Pilih Jenazah Djoko Santoso Dimakamkan di San Diego Hills Dibanding TMP Kalibata
Ardya Pratiwi Setyawati sendiri telah menamatkan jenjang pendidikan S3 di Italia.
Ia tahun ini akan dipersunting seorang warga kewarganegaran Italia.
"Agustus nanti, anak perempuan yang kemarin akhir tahun sudah menyelesaikan S3 di Italia, suaminya orang Italia," kata Tutik.
Sebelum akhir hayatnya, mendiang Djoko Santoso sempat bercanda terkait pernikahan sang putri.
"Sempat bilang, sudah nanti kalau mau ini (menikah) di KUA aja, tidak usah macam-macam, keadaan juga masih begini," ujar Tutik.
"Ya, beliau sempat bercanda begitu, sebelum hari ini tidak ada," imbuhnya mebeberkan.
Tutik menuturkan Djoko Santoso selalu menjaga kesehatannya dengan olahraga dan menjaga pola makan.
"Saya tahu betul beliau itu sangat menjaga kesehatannya, makannya sangat dijaga, cuman karena tersedak itu, mungkin itu jalan dari Allah untuk berpulang," tutur dia.
Tutik merasa kehilangan sosok yang pengganti orang tuanya yang telah tiada.
"Sejak zaman dahulu itu beliau memperhatikan sekali keluarganya, beliau memikirkan keponakan-keponakan yang belum selesai," kata dia.
"Keluarga yang belum menikah, silakan, beliau mau jadi wali," tambahnya.
Selain itu, Djoko Santoso juga seorang yang rendah hati dan suka menolong sesama yang membutuhkan.
"Kalau ke sini pasti semua tetangga disalami, orangnya baik, tidak pernah aneh-aneh," ucap Tutik.
Baca: Sosok Almarhum Djoko Santoso di Mata Menhan Prabowo Subianto dan Ketua MPR Bambang Soesatyo
Djoko Santoso Sosok Loyalis
Di mata Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, almarhum Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso yang wafat pada pagi ini, Minggu (10/5/2020), adalah sosok yang loyalitasnya sangat tinggi.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan di mata Prabowo, almarhum Djoko Santoso juga merupakan prajurit sejati, lurus, dan berintegritas tinggi.
"Bagi Pak Prabowo, Pak Djoko Santoso adalah tipe prajurit sejati.
Beliau orang yang lurus dan berintegritas tinggi, loyalitasnya sangat tinggi.
Selama beliau menjadi salah satu bawahan Pak Prabowo di TNI beliau prajurit yang sangat berprestasi dan yang membanggakan.
Baca: Riwayat Karier Mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Sempat Tolak Tawaran Megawati sebagai Cawapres
Pencapaian karier beliau di militer cemerlang," kata Dahnil ketika dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (10/5/2020).
Di sisi lain, almarhum Djoko Santoso, juga merupakan sosok yang sangat dipercaya Prabowo dalam banyak hal.
Hal itu tampak ketika almarhum Djoko Santoso pensiun di TNI dan aktif bersama dengan Prabowo di Partai Gerindra.
Bersama Prabowo dan tokoh lain, Djoko Santoso juga turut membesarkan Partai Gerindra.
"Selain setia bersama Pak Prabowo sejak di TNI, setelah pensiun beliau juga tetap bersama Pak Prabowo di Partai Gerindra dan berjuang bersama.
Beliau ikut membesarkan partai Gerindra bersama tokoh lain, dan Pak Prabowo sangat mempercayai beliau dalam banyak hal," kata Dahnil.
Diberitakan, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso yang kini menjadi politisi Partai Gerindra meninggal dunia pada Minggu (10/5/2020) pagi.
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigadir Jenderal TNI dr A Budi Sulistya membenarkan informasi tersebut.
Budi mengatakan almarhum Djoko Santoso menjalani perawatan di ruang Cerebrovascular Intensive Care Unit Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto sejak Sabtu (2/5/2020).
"Beliau dirawat sejak Sabtu, 2 Mei 2020. Wafat pada Minggu 10 Mei 2020 pukul 06.30 WIB
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman membenarkan informasi tersebut seperti dikutip dari Kompas.com dari artikel judul "Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Dunia",
Dia menuturkan, almarhum meninggal setelah beberapa hari dirawat karena mengalami pendarahan di otak.
Djoko sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) usai mengalami pendarahan di otak.
“Wafat pagi ini setelah beberapa hari dirawat pascapendarahan,” kata Habiburokhman ketika dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010. Kemudian, dia terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Penyakit Stroke Kambuh
Wakil Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Brigjen TNI Budi Sulistya mengatakan, Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso menghembuskan napas terakhir akibat penyakit stroke yang dialaminya kambuh.
Saya sampaikan, beliau (meninggal karena) mengalami stroke," ujar Budi saat ditemui di rumah duka, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (10/5/2020).
Djoko dirawat di RSPAD Gatot Subroto sejak Sabtu (2/5/2020) lalu. Saat itu, tim dokter langsung menangani Djoko sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19.
Almarhum juga telah dilakukan pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak 3 kali. Hasilnya pun menunjukkan Djoko negatif Covid-19.
Budi menambahkan bahwa Panglima TNI periose 2007-2010 tersebut, sebenarnya dinyatakan telah sembuh total dari penyakit stroke yang dialaminya pada 2015 silam.
Baca: Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso, M.Si.
"Serangan pertama tahun 2015 lalu dan di rawat di RSPAD, beliau kemudian sembuh sempurna. Kemudian serangan kedua pada 2 Mei kemarin. Beliau dirawat seoptimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain. Kemudian Minggu pagi ini beliau menghembuskan napas terakhirnya," tuturnya.
Djoko Santoso menjabat sebagai Panglima TNI ke-16 periode 2007-2010.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang ke-24 periode 2005-2007.
Djoko Santoso berpulang meninggalkan satu istri dan dua orang anak.
(Tribunnewswiki.com/Ris)
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKota dengan judul Kenapa Presiden Jokowi Tak Pasang Ucapan Duka Cita Wafatnya Jenderal Djoko Santoso, kata Fadli Zon,