Candi Banyunibo

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Candi Banyunibo adalah candi bercorak agama Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko.

Candi ini berada di sebelah timur dari Kota Yogyakarta ke arah Kota Wonosari.

Sekitar 5,6 km ke arah selatan dari candi Prambanan, dan secara administratif terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha.

Bahkan di sekitar candi ini pun banyak dijumpai situs candi yang berserakan di beberapa dusun sekitarnya.

Kemudian, situs bersejarah ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Candi ini pertama kali ditemukan dalam keadaan runtuh dan kemudian mulai digali dan diteliti pada tahun 1940-an.

Candi Banyunibo diketahui jarang dikunjungi wisatawan karena namanya tidak sepopuler candi bercorak Budha lainnya yang ada di Yogyakarta. (1)

Banyunibo mempunyai arti nama air jatuh-menetes (dalam bahasa Jawa), walaupun di candi ini tidak ada tetesan air ataupun sumber air di sekitar candi.

Candi Banyunibo termasuk bangunan suci Buddha yang cukup kaya akan hiasan (ornamen).

Hampir pada setiap bagian candi diisi oleh bermacam-macam hiasan dan relief, meskipun bagian yang satu dengan yang lain sering ditemukan motif hiasan yang sama.

Penelitian dan rekonstruksi yang pertama di mulai pada tahun 1940-an.

Berdasarkan hasil penelitian, diperkirakan bahwa Candi Banyuniba terdiri atas satu candi induk yang menghadap ke Barat dan dikelilingi deretan candi perwara berbentuk stupa, 3 berderet di selatan dan 3 lagi di timur.

Saat ini baru candi induknya yang berhasil dipugar, dan tak satupun candi perwara yang masih tersisa. (2)

Arti nama candi ini yaitu banyunibo yang berarti air jatuh-menetes (dalam bahasa Jawa) walaupun di candi ini tidak ada tetesan air ataupun sumber air di sekitar candi.

Candi Banyunibo termasuk bangunan suci Buddha yang cukup kaya akan hiasan (ornamen).

Hampir pada setiap bagian candi diisi oleh bermacam-macam hiasan dan relief, meskipun bagian yang satu dengan yang lain sering ditemukan motif hiasan yang sama.

Hiasan pada kaki candi dan dinding kaki candi Banyunibo masing-masing sisi dibagi menjadi beberapa bidang.

Bidang tersebut kemudian diisi dengan pahatan berupa hiasan tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot bunga.

Dari puing-puing di tersebut, diperkirakan ada 6 buah candi perwara (candi pendamping) berbentuk stupa di sekeliling candi utama di sebelah selatan dan timur.

Sayangnya candi perwara ini tidak terbuat dari batu andesit melainkan batu putih yang mudah sekali runtuh atau aus.

Di sebelah utara candi, terdapat tembok batu sepanjang 65 m membujur dari barat ke timur.

Reruntuhan candi perwara berupa stupa diperkirakan mempunai diameter sekitar 5 m.

Di halaman belakang candi terdapat sebuah lubang seperti sumur yang hingga kini belu diketahui fungsi dan sejarahnya. (3)

Tubuh candi berdiri di atas 'batur' setinggi 2,5 m yang terletak di tengah hamparan batu andesit yang tertata rapi. (4)

Dinding dan pelipit atas batur dipenuhi dengan hiasan bermotif sulur dan dedaunan yang menjulur keluar dari sebuah wadah mirip tempayan.

Di setiap sudut kaki candi terdapat hiasan mirip kepala Kala yang disebut 'jala dwara".

Hiasan ini berfungsi sebagai saluran pembuang air hujan.

Atap candi berbentuk limasan seperti kubah (dagoba) dengan stupa di puncaknya.

Kemudian pintu masuk dilengkapi dengan bilik 'penampil' beratap melengkung, yang menjorok sekitar 1 m keluar tubuh candi.

Sisi depan atap bilik penampil dipenuhi dengan hiasan bermotif sulur-suluran.

Tepat di atas ambang pintu, terdapat hiasan Kalamakara tanpa rahang bawah.

Tidak terdapat arca di ruangan utama di dalam tubuh candi, namun dindingnya dihiasi dengan pahatan sosok anak dan lelaki dalam berbagai posisi.

Di halaman candi terdapat pahatan berbentuk sepasang arca lembu dalam posisi duduk.

Tidak didapat informasi apakah arca tersebut memang terletak di tempat aslinya atau sudah dipindahkan dari tempatnya semula.

Harga tiket masuk wisata Candi Banyunibo cukup murah, yakni Rp 5000 per orang-nya.

Harga tersebut sudah termasuk harga wisatawan asing juga.

Sedangkan untuk harga tiket parkir wisatawan yang berkunjung akan dikenakan biaya Rp 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5000 untuk kendaraan mobil.

Fasilitas yang ada di Candi Banyunibo ini saat ini sudah cukup memadai.

Fasilitas tersebut juga dapat membuat pengunjungnya merasa nyaman ketika berkunjung, yaitu berupa:

• Toilet umum
• Papan informasi untuk para pengunjungnya
• Tempat duduk untuk wisatawan beristirahat
• Area parkir yang luas (5)

Candi Banyunibo ini berada di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Jogjakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rute menuju wisata Candi Banyunibo sangatlah terjangkau dan mudah ditemukan.

Jika Anda datang dari pusat kota Yogyakarta, sebaiknya melakukan perjalan ke arah timur melewati Jalan Panembahan Senopati terus menuju Jl. Raya Jogja.

Lalu sampai ke perempatan, belok ke arah utara melewati Jl Janti.

Lurus terus kemudian berbelok kanan hingga bertemu perempatan ke utara.

Kemudian sampai pertigaan belok ke timur melewati Jl Laksda Adisucipto.

Hingga ada petunjuk belok ke kanan melewati Jl Opak Raya.

Ikuti jalan tersebut sampai ke arah candi menuju jalan Candi Ratu Boko.

Ikuti jalan tersebut maka anda akan sampai ke wisata sejarah Candi Banyunibo.

Jarak dari pusat kota Yogyakarta ke Candi Banyunibo tidak terlalu jauh yaitu sekitar 17,8 kilometer.

Waktu tempuh normal kendaraan bermotor dari Kota Jogja menuju Candi Banyunibo sekitar 42 menit. (6)