TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kunci Jawaban soal 'tiga contoh aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya polusi air'.
Soal tersebut merupakan satu di antara soal Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP, Senin (11/5/2020).
Materi tayangan kali ini adalah 'polusi air di sekitar kita'.
Dari tayangan ini, siswa diharapkan bisa mengenali informasi yang akurat dan berdasar fakta, membuat hipotesis sederhana dalam konteks yang spesifik, serta menuliskan pengamatan dan pengalaman secara koheren dan padu menggunakan rujukan secara etis dan metodologi sederhana.
Berikut ini TribunnewsWiki.com sajikan kumpulan soal dan jawaban tayangan Belajar dari Rumah TVRI.
Baca: KUNCI JAWABAN Belajar dari Rumah TVRI SD Kelas 1-3, Senin 11 Mei, Sahabat Pelangi: Karung Terdampar
Baca: Tutorial Penulisan Skenario, Kunci Jawaban Soal Belajar dari Rumah TVRI SMA/SMK (11/5/2020)
Polusi air terjadi karena campur tangan manusia. Jelaskan tiga contoh
aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya polusi air!
Jawab:
Membuang sampah sembarangan
Membuang limbah pabrik ke sungai
Perusakan hutan
Pertambangan liar
Usaha apa yang kamu lakukan jika di lingkungan sekitarmu ditemukan
polusi air?
Jawab:
Tidak membuang sampah sembarangan
Melakukan reboisasi atau penanaman pohon
Mengelola limbah rumah tangga sebelum dibuang
Tuliskan urutan langkah prosedur penjernihan air menggunakan biji kelor dengan tepat!
Jawab
Bahan
- Kelor
- Pisau
- Mortar dan Alu
- Sendok Plastik
- Dua gelas kimia
- Gelas plastik
Langkah
- Belah buah kelor dengan pisau
- Keluarkan empat bijinya
- Bersihkan bijinya
- Masukkan biji kelor dalam mortar, lalu tumbuk hingga halus
- Tambahkan air hingga biji kelor menjadi pasta
- Campurkan pasta kelor dalam air kotor
- Aduk secara cepat selama 1 menit
- Aduk lambat/perlahan selama 1 menit
- Endakan satu sampai dua jam, sampai biji kelor terpisah dengan air.
Disclaimer: artikel ini hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka. Artinya, jawaban tidak terpaku seperti di atas.
Baca: KUNCI JAWABAN Belajar dari Rumah TVRI SD Kelas 4-6, Senin 11 Mei: Operasi Hitung Bilangan Pecahan
Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:
- Pandulah anak memahami instruksi lisan dari tayangan program dengan cara meminta anak mengulanginya. orang tua juga perlu mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada anak tentang kata-kata yang belum dipahami, lalu membantu menjelaskannya. Setelah anak mengerti, mintalah anak untuk membuat kalimat dari kata-kata tersebut.
- Khusus untuk instruksi/pertanyaan tertulis (dalam bentuk teks), mintalah anak membaca kembali instruksi tersebut.
- Pandulah anak untuk menyampaikan pendapatnya dengan melakukan diskusi.
- Perhatikan bagaimana susunan kalimat yang dibuat anak.
- Bantu anak agar bisa menyampaikan gagasan dengan kalimat yang benar dan runut.
- Orang tua diharapkan bisa mengarahkan anak agar bisa mengemukakan pendapatnya lewat diskusi. Mintalah anak menyampaikan gagasannya secara lisan. Jika memungkinkan, direkam.
- Untuk tugas tertulis, bantulah anak menuliskan baris demi baris tugasnya.
Bagaimana agar Belajar dari Rumah via TVRI Lancar? Ini Tips buat Orangtua di rumah.
Dilansir dari Kompas.com, berikut beebrapa tips untuk orangtua ketika mendampingi buah hati dalam mengikuti program Belajar di Rumah TVRI.
1. Pastikan Anak sudah siap
Tayangan Belajar dari Rumah lewat TVRI diawali untuk jenjang PAUD pada pukul 08.00 WIB.
Pastikan anak sudah mandi dan siap agar tetap fokus dalam menonton tayangan.
Kalau perlu, anak dipersiapkan agar menggunakan seragam sekolah ketika mengikuti acara belajar dari rumah di TVRI supaya meningkatkan self-awareness bahwa momen tersebut sang anak sedang benar-benar "bersekolah".
2. Dampingi Anak
Orangtua memiliki fungsi untuk melakukan pendampingan anak dalam segala hal.
Salah satu yang terpenting adalah ketika belajar.
Dampingi anak saat menonton tayangan program Belajar dari Rumah lewat TVRI.
Orangtua bisa membantu menjelaskan tentang acara yang sedang ditayangkan.
Bila mendapatkan tugas untuk mengerjakan PR berdasarkan tayangan Belajar dari Rumah TVRI, pastikan anak sudah mengerti apa yang sudah ditugaskan.
Orangtua juga bisa mendampingi anak dalam pengerjaan tugas.
3. Ciptakan kondisi yang nyaman
Buatlah kondisi menonton televisi seperti menyediakan camilan agar anak dapat menonton dengan santai.
Camilan yang bisa disiapkan seperti roti, kue kering, atau lainnya.
Jangan lupa siapkan air putih terlebih dahulu agar anak tak perlu meninggalkan tayangan.
Atur juga jarak aman sekitar 2,5-3 meter untuk menonton televisi.
4. Siapkan alat tulis yang diperlukan
Program Belajar dari Rumah lewat TVRI adalah bentuk tayangan edukasi.
Bila sekolah memberikan tugas, pastikan anak sudah memiliki alat tulis yang dibutuhkan seperti pulpen, buku catatan, dan lainnya.
5. Pastikan siaran/jaringan televisi lancar
Bila di rumah masih menggunakan antena televisi, pastikan antena sudah berfungsi dengan baik.
Orangtua bisa membantu untuk mengecek kondisi antena agar siaran di televisi bisa lancar.
6. Terapkan kedisiplinan Anak
Cobalah untuk memberlakukan proses belajar dari rumah lewat TVRI dengan disiplin.
Terapkan "aturan main" saat belajar dari rumah lewat TVRI.
Salah satu cara yang bisa dilakukan seperti kapan harus mulai stand by di depan televisi dan kapan harus mencatat dengan teliti.
7. Ikut membantu mencatat
Jangan segan untuk membantu anak dalam mencatat poin-poin penting dalam setiap tayangan Belajar dari Rumah lewat TVRI.
Catatan yang dibuat orangtua bisa membantu anak jika terlewat saat menonton.
8. Komunikasikan dengan guru
Jangan lupa agar orangtua untuk berkomunikasi dengan guru.
Orangtua bisa bertanya seputar tugas yang diberikan oleh sekolah terkait Belajar dari Rumah lewat TVRI.
Sampaikan kepada guru bila tak mengerti tugas yang diberikan oleh sekolah pada anak.
9. Kelola stres dengan bijak
Usahakan agar para orang tua tidak stress saat mendampingi anak.
Sebelum mendampingi anak belajar, pastikan bahwa kondisi orang tua dalam situasi yang baik atau tidak stres.
Jika orang tua sedang tidak dalam mood yang baik, proses pendampingan belajar mengajar akan menjadi tidak menyenangkan.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)