TRIBUNNEWSWIKI.COM - Video Najwa Shihab yang diunggah di kanal YouTube Mata Najwa berjudul “Kepada Tuan dan Puan DPR yang Terhormat” menuai tanggapan dari anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.
Dalam video tersebut, Najwa Shihab menyoroti kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di tengah pandemi virus corona yang tengah melanda Indonesia.
Menurut Arteria, banyak hal yang disampaikan Najwa cenderung tidak benar dan provokatif.
“Saran saya secara pribadi, selaku anggota Komisi III, selaku anggota Badan Legislasi, dan selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan Covid-19 meminta Najwa meminta maaf,” kata Arteria dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/5/2020).
“Ini kan statement-nya sudah dikonstruksikan dan disengaja, benar-benar untuk memfitnah dan menista pribadi maupun anggota DPR,” lanjutnya.
Baca: Respon Asrul Sani Saat DPR Dapat Kritik Pedas dari Najwa Shihab, Beda dengan Arteria Dahlan
Baca: Arteria Dahlan Ancam Bongkar Aib Najwa Shihab Jika Tak Minta Maaf ke DPR: Sadarlah Sebelum Terlambat
Pernyataan Najwa, menurut Arteria, memiliki konsekuensi hukum yang serius.
Apalagi, Najwa menyampaikan hal tersebut saat negara sedang dalam situasi menghadapi pandemi Covid-19.
“Saya yakin banyak yang disampaikan Najwa juga belum tentu benarnya.”
“Tapi kan mereka malas menanggapinya dan mempermasalahkannya.”
“Saya ingatkan bahwa kesabaran orang ada batasnya, jangan sampai merasa diri berparas Cinderella berhati malaikat seperti enggak punya aib dan dosa,” tutur Arteria.
“Sadarlah sebelum terlambat. Perbaiki diri.”
“Apa perlu kita umbar ke publik aib dan dosa serta moralmu?”
“Apa perlu jalur hukum yang akan menjadi penentu hidupmu?” sambungnya.
Baca: Di Program Mata Najwa, Akhirnya Jokowi Beberkan Alasan Tidak Terapkan Lockdown untuk Atasi Covid-19
Baca: Yasonna Laoly Ingin Bebaskan Napi Koruptor, Najwa Shihab: Cek Lagi Sel Papa Setya Novanto
Tak bergeming justru santai diskusi teori konspirasi dengan Mendikbud
Namun, seolah tak peduli ancaman Arteria, Najwa Shihab justru terlihat santai bersama Nadiem Makarim dalam diskusi virtual.
Diskusi virtual yang kemudian diunggah Najwa Shihab dalam kanal YouTube-nya tersebut diberi judul “Belajar dari Pandemi: Normal Baru dan Teori Konspirasi”.
Dalam video itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menanggapi soal ramainya teori-teori konspirasi tentang pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Nadiem Makarim mengatakan orang-orang yang berpaling pada teori-teori konspirasi adalah orang yang malas berpikir.
Mantan bos Gojek itu kemudian menjelaskan bagaimana adanya pandemi ini sebenarnya sudah diprediksi oleh para ilmuwan dan ahli sejak beberapa tahun yang lalu.
Baca: 2 Pesan Penting Nadiem Makarim Terkait Pencegahan Penyebaran Virus Corona, Bekerja di Rumah!
Baca: Fadli Zon Tuding Pemerintah Buang Waktu dan Anggap Enteng Corona, Kena Tegur Najwa Shihab
Awalnya Nadiem mengatakan hal terpenting dalam melawan Covid-19 adalah mengontrol emosi dan menggunakan akal sehat untuk memilah-milah informasi.
Nadiem menjelaskan, ketika seseorang panik maka orang tersebut akan kehilangan kendali.
"Karena bawaannya mau panik, bawaannya ketakutan, dan itu mungkin yang merupakan tantangan utama adalah agar tidak lose control, untuk menjaga akal sehat," tutur Nadiem.
Di sisi lain, ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya sendiri maka ia akan mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang rasional untuk melindungi dirinya sendiri, keluarganya maupun asetnya.
"Tapi bagi yang panik, reaktif itu akan kemana-mana, dan menjadikan pola pikir yang tidak sehat," ujar Nadiem Makarim.
Putri pemuka agama Quraish Shihab itu kemudian menyinggung soal orang-orang yang tidak rasional dan akhirnya berlari ke teori konspirasi.
"Banyak sekali akhirnya muncul seperti yang tadi kebohongan itu muncul dan dibalut seolah-olah ini valid," kata Najwa Shihab.
"Teori-teori konspirasi yang kemudian muncul," lanjutnya.
Teori-teori konspirasi tersebut, menurut Najwa, turut digandrungi oleh negara-negara yang tingkat pendidikannya juga lebih maju dibanding Indonesia.
Baca: Berwajah ala Timur Tengah, Najwa Shihab Akui Kerap Dipanggil Onta Saat Kecil : Itu Bukan Celaan
Baca: Rocky Gerung Diskakmat Budiman Sudjatmiko di Depan Najwa Shihab: Dia Gak Berani Ucap Dungu pada Saya
"Dan bukan hanya tejadi di negeri kita kan, kalau kita lihat di negeri-negeri di dalam dunia pendidikannya lebih maju, masyarakatnya lebih terbuka, teori-teori konspirasi pun laku dijual," kata Najwa.
Kemudian Nadiem Makarim menerangkan mengapa teori konspirasi begitu digandrungi.
Ia menjelaskan ketika berada di situasi yang gawat, seseorang cenderung mencari-cari objek untuk disalahkan.
"Satu hal mengenai psikologi manusia, mungkin ini pendidikannya dengan pendidikan juga sangat penting," ujar Nadiem Makarim.
"Bahwa kalau terjadi sesuatu yang bisa kita jelaskan, kenapa wabah ini terjadi bisa sampai berdampak kepada ekonomi dan kesehatan dunia seperti ini."
"Harus ada orang yang disalahkan, iya kan? harus ada, banyak sekali orang yang tidak mau menerima situasi ini hal yang organik setelah terjadi, tidak bisa menerima," sambungnya.
Selain itu, Nadiem Makarim menyindir orang-orang yang berpaling kepada teori konspirasi sebagai orang-orang malas.
"Lebih mudah menyalahkan satu orang, satu pihak, atau mempercayai satu konspirasi. Itu adalah cara berpikir malas iya kan," ucap dia.
Terakhir, Nadiem Makarim mengatakan bagaimana pandemi seperti Covid-19 bisa terjadi lagi.
Namun, dia yakin Indonesia sudah belajar banyak dari pandemi Covid-19 dan akan lebih siap menghadapi bencana yang akan datang.
"Dan kemungkinan besar Mbak Nana, saya sedih menyebutnya, tetapi bisa terjadi lagi."
"Tapi untunglah kita bisa belajar dari trial run ini walaupun dampaknya luar biasa, tapi yang terpenting kita belajar dari pada experience ini sehingga kita bisa mengantisipasi bencana-bencana lain," tandasnya.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Diancam Aibnya Dibongkar Arteria Dahlan, Begini Reaksi Najwa Shihab Bukti Bukan Wanita Sembarangan"