TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa waktu terakhir beredar kabar tentang peristiwa besar yang disebut dengan fenomena Dukhan yang akan terjadi pada pertengahan Ramadan 1441 H.
Melansir Banjarmasin Pos, kabar adanya peristiwa yang akan terjadi di 15 Ramadan 1441 H ini bermula dari video yang tersebar di media sosial.
Bahkan ada satu kanal YouTube yang bernama Sahabat Aswaja mengunggah video berisikan hadis yang membahas soal fenomena Dukhan di hari Jumat pada bulan Ramadan.
Baca: Gonjang Ganjing Peristiwa Dukhan Bakal Terjadi Jumat 8 Mei, Ini Penjelasan Ustaz Zulkifli Ahmad
Baca: Lupa Makan Sahur Saat Berpuasa Ramadan? 3 Hal Ini Mungkin Akan Terjadi pada Tubuhmu
Berikut hadisnya:
“Dari Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila terdapat suara yang dahsyat di bulan Ramadan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal. Akan banyak golongan manusia yang saling memisahkan diri di bulan Dzulqa’dah. Akan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan al-Muharram. Apa yang harus dilakukan di bulan al-Muharram?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi hal tersebut sampai tiga kali. Sangat disayangkan sekali saat itu manusia saling membunuh dan keadaannya sangat kacau.
Maka kami bertanya, “Apa suara dahsyat itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, “Suara itu terjadi di pertengahan bulan Ramadan, bertepatan dengan malam Jumat dan suara dahsyat ini akan membangunkan orang-orang yang sedang tidur, menjatuhkan orang-orang yang sedang berdiri, dan menjadikan para wanita terhempas keluar dari kamar-kamarnya.
Pada saat itu akan banyak terjadi gempa bumi dan cuaca yang sangat dingin. Hal itu apabila (pertengahan) bulan Ramadan di tahun itu bertepatan dengan malam Jumat.
Apabila kalian telah melaksanakan salat Subuh di hari Jumat pada pertengahan bulan Ramadan, maka masuklah kalian ke dalam rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah jendela-jendela kalian, selimutilah diri-diri kalian, dan tutuplah telinga-telinga kalian.
Apabila kalian merasa ada suara dahsyat, maka menyungkurlah sujud kepada Allah dan ucapkanlah, “Maha Suci Allah yang Maha Suci, Maha Suci Allah yang Maha Suci, wahai Rabb kami yang Maha Suci.”
Barangsiapa yang mengamalkan hal tersebut maka akan selamat dan barangsiapa yang tidak mengamalkannya, maka niscaya akan celaka.”
Hadis ini, menurut video tersebut diriwayatkan oleh Nu’aim bin Hammad di dalam kitabnya al-Fitan dan lainnya.
Baca: Lakukan Mandi Wajib Setelah Sahur, Sahkah Puasa Ramadhan Kita? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Baca: Pola Tidur Bermasalah saat Puasa Ramadan? Ini 5 Kiat Mengatasinya
Sementara, Ustaz Abdul Somad telah membahas hal ini beberapa bulan lalu.
Mengutip unggahan YouTube TAMAN SURGA. NET tertanggal 23 Februari 2020, Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan tentang cara menyikapi kabar tersebut.
“Kalau nanti terjadi pertengahan Ramadan, akan terjadi begini-begini. Setelah dihitung hitung hitung hitung.. ternyata pertengahan Ramadan yang ada Jumat-nya itu nanti di Ramadan 1441 H (2020),” tutur UAS.
Menurut UAS, tak ada seorang pun yang mengetahui peristiwa tersebut akan terjadi atau tidak.
“Apaakah itu akan terjadi di hadis itu? Wallahu alam bishawab,” tegas UAS.
“Mana kita tahu, dia belum terjadi,” sambungnya.
Ustaz Abdul Somad kemudian hanya berpesan agar umat Muslim untuk bersiap-siap menghaadapinya jika itu benar terjadi.
Baca: Heboh Kode 24434 di Media Sosial, Disebut sebagai Kunci Masuk Surga Umat Islam, Ternyata Ini Artinya
Baca: Dikenal Kejam, Ternyata Inilah 4 Kebaikan Sosok Kim Jong Un: Setia dengan Istri hingga Dukung Islam
“Tapi kita bersiap-siap, perlu… andai terjadi, kita sudah siap,” jelasnya.
Namun, jika tidak terjadi, bukan berarti Nabi Saw. berbohong, tetapi hadis-nya yang tidak sahih.
“Andai tak terjadi, berarti hadis-nya tak sahih, bukan Nabi-nya bohong,”
“Jadi kita Cuma bisa siap-siap lah. Kalau misal terjadi, kita sudah siap,” tambahnya.
Bersiap-siap dalam hal ini adalah umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya amalan.
“Kalau tak terjadi berarti hadis-nya palsu. Bukan berarti Nabi Muhammad pembohong. Karena kan tak ada real-nya, bukti nyata,” tegas UAS.
Diketahui, Dukhan adalah salah satu nama dalam sebuah surat di Alquran, yaitu Ad-Dukhan yang berarti 'kabut'.
Ad-Dukhan adalah surat ke-44 dalam Alquran serta memiliki 59 ayat.
Makna ‘kabut’ dalam surat Ad-Dukhan dijelaskan di ayat 10 hingga ayat 15.
Dukhan disebut sebagai tanda hari akhir yang datang bersamaan dengan munculnya Dajal.
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda: bencana penenggelaman manusia ke tanah di negeri barat, negeri timur dan jazirah Arab, terjadi ad dukhan, munculnya Dajjal, munculnya dabbah, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat, munculnya api yang keluar cekungan Aden yang mengusir manusia.” (HR. Muslim)
Hadis Palsu
Dikutip dari kanal YouTube Sahabat Surga. Net pada Kamis (7/5/2020), menurut Ustaz Abdul Somad hadis yang menyebutkan tentang peristiwa tersebut tidaklah sahih atau palsu.
Ada tiga sumber yang menurut UAS yang menyebutkan bahwa hadis tersebut adalah palsu.
Pertama, UAS mencontohkan, Imam al-'Uqaili dalam kitab ad-Dhu'afa' al-Kabir, Juz IV, halaman 52 mengatakan, hadis tersebut tidak ada dasar sanadnya dari periwayat yang tepercaya (tsiqah).
Hadis itu tidak pula dari riwayat yang kuat.
Kedua, Imam Ibnu al-Jauzi berkata dalam Kitab al-Maudhu'at Juz III, halaman 191, hadis itu hadis palsu.
Ketiga, kata UAS, menurut Imam ad-Dzahabi, hadis itu hadis palsu.
Kesimpulannya, hadis mengenai huru-hara pada pertengahan Ramadhan adalah hadis yang palsu.
Oleh karena itu, hadis itu tak bisa dijadikan sebagai hujah.