TRIBUNNEWSWIKI,COM - Viral hari ini, S (57) pasien positif Covid-19 nekat lakukan salat tarawih berjamaah di masjid lingkungan tempat tinggalnya.
Warga Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram tersebut sebelumnya memang telah melakukan tes swab.
Hal tersebut lantaran S memiliki riwayat perjalanan dan menghadiri Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Namun S tidak menginformasikan kondisi tersebut pada pemerintah desa tempat tinggalnya.
Padahal S harus melakukan isolasi mandiri selama hasil tes swab belum keluar.
Baca: Update Pasien COVID-19 di Seluruh Dunia hingga 30 April 2020: Total 3.204.705 Kasus
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Luas AS Bertambah 2 Kali Lipat setelah Membeli Daerah Lousiana dari Prancis
Dijemput petugas medis namun S sedang lakukan salat tarawih berjamaah di masjid
Seperti dikutip dari Kompas.com, hasil tes swab S telah keluar dan dinyatakan positif Covid-19.
Oleh karena itu tim medis Puskesmas Taliwang datang ke tempat tinggal S untuk melakukan penjemputan.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh amat Cakranegara, Erwan pada Kamis, (30/4/2020).
Diterangkan Erwan, S diinformasikan positif Covid-19 pada Rabu (29/4/2020) oleh Pemprov NTB.
"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada," kata Erwan saat dikonfirmasi
"Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," lanjutnya.
Sempat bersitegang ketika dijemput
Dikonfirmasi oleh Erwan, S memiliki riwayat menghadiri Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan.
Oleh karena itu S kemudian dites swab, dan kemudian diketahui hasilnya positif menderita Covid-19.
Namun, S tidak memberi tahu kepala lingkungan bahwa dia dites swab sehingga warga tidak mengetahui bahwa S harusnya menjalani isolasi.
Tak hanya itu, rupanya S sempat menolak diisokasi ketika petugas medis menjemputnya dengan mengenakan APD lengkap.
S mengatakan dirinya tak perlu diisolasi lantaran merasa sehat dan tidak memiliki gejala seperti pasien Covid-19 pada umumnya.
"Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala," kata Erwan.
Akhirnya melunak setelah dijelaskan bahwa tindakan S bisa membahayakan nyawa orang lain
Akhirnya pria berusia 57 tahun ini melunak setelah dijelaskan bahwa tindakannya tersebut bisa membahayakan warga lain dan keluarga.
S akhirnya bersedia dibawa tim medis ke RSUD Kota Mataram untuk menjalani isolasi.
Sebelumnya, video penjemputan S sempat menjadi viral di berbagai platform media sosial.
S saat ini menjadi pasien Covid-19 dengan nomor kasus ke-229 Kota Mataram.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 NTB, jumlah pasien positif terus meningkat menjadi 230 kasus.
Sebagian besar dari angka tersebut berasal dari klaster Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa.
Kasus terbanyak berasal dari Kota Mataram berjumlah 77 kasus dengan 2 kasus kematian.
Menyusul Lombok Barat 35 kasus, dan Dompu 32 kasus dengan 1 kasus kematian.
Sedangkan kasus di Lombok Timur berjumlah 29 kasus, Lombok Tengah 17 kasus, Kabupaten Bima 15 kasus dengan 1 kasus kematian, dan Kabupaten Lombok Utara 11 kasus.
Lebiih lanjut, terdapat 10 kasus di Kabupaten Sumbawa, serta masing masing 2 kasus di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan 1 kematian di KSB.
Petugas medis kini tengah melakukan tracking dari kasus S.
Hal itu dilakukan mengingat banyak anggota masyarakat yang turut melakukan shalat tarawih bersama S.
Baca: Kondisi Kesehatan Kim Jong Un Masih Misteri, Kereta Pribadi Supreme Leader Kembali Muncul di Wonsan
Baca: Rocky Gerung Sebut Jokowi Pelit dan Ragu-ragu Tangani Virus Corona, Ikut Singgung Anies Baswedan
Baca: Akibat Pemerintah Acak Kelolosan Pra Kerja, Seorang CEO Perusahaan Justru Dapatkan Bantuan Program
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Idham Khalid)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Pasien Positif Covid-19 Berdebat dengan Petugas Tolak Diisolasi dan Merasa Sehat"