Ravio Patra

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Nama Ravio Patra belakangan menjadi perbincangan karena ditangkap polisi.

Ravio Patra merupakan seorang peneliti independen yang terlibat secara intensif dalam Open Government Partnership (OGP) di Indonesia.

OGP adalah inisiatif internasional di mana Indonesia duduk sebagai steering committee.

Ravio Patra adalah penulis laporan tentang capaian Open Government di Indonesia tahun 2016-2017 (terlampir).

Laporan ini (disebut IRM-Independent Reporting Mechanism) mengevaluasi pelaksanaan keterbukaan pemerintah di Indonesia.

Ravio bekerja di Westminster Foundation for Democracy, yaitu salah satu mitra Open Parliament Indonesia dalam menyusun peta jalan (roadmap) keterbukaan parlemen.(1)

Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto mengatakan pada 22 April 2020 pukul 14.00 WIB, Ravio mengatakan ada yang meretas akun WhatsApp-nya.

Kepada Damar, saat Ravio mencoba untuk menghidupkan kembali akunnya lalu muncul kalimat bertuliskan, "You've registered your number on another phone".

Ravio mencoba memeriksa pesan masuk SMS, sebab ada permintaan untuk memasukan kide OTP (One-Time Password).

Tak lama berselang, Damar menyarankan kepada Ravio untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak WhatsApp dan dibenarkan oleh Head of Security WhatsApp bahwa memang betul ada pembobolan akun.

Dua jam kemudian, Ravio sudah bisa menggunakan akun WhatsApp-nya kembali.(2) 

Ravio Patra dikabarkan ditangkap oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 22 April 2020 malam.

Dugaan penangkapan terhadap peneliti kebijakan publik itu karena berdarnya pesan berantai dari nomor milik Reavio tersebut.

Pesan berantai itu bernada provokasi yang menyebut:

'Krisis sudah saatnya membakar!

Ayo kumpul dan ramaikan 30 April aksi penjarahan nasional serentak semua toko yang ada di dekat kita bebas dijarah'.(3) 

Hingga saat ini, belum ada kepastian kondisi Ravio Patra setelah dikabarkan ditangkap oleh polisi intel di depan rumahnya.

(TribunnewsWiki.com/SO)