Kalender Hijriah (Kalender Islam)

Kalender Hijriah atau Kalender Islam merupakan sistem penanggalan mengacu pergerakan bulan


zoom-inlihat foto
pemaintauan-hilal.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
ILUSTRASI Penentuan awal bulan Hijriah dengan ruqyah --- Petugas Kementerian Agama Provinsi Sulsel bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Mall GTC, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Selasa (15/5/2018). Dari hasil pemantauan tersebut, hilal tak dapat dilihat karena hasil negatif dengan ketinggian minus 0,20 derajat lantaran bulan terlebih dahulu terbenam. Meski demikian hasil perhitungan sementara yang dilakukan BMKG Wilayah IV Makassar belum dapat memastikan awal puasa. Pasalnya masih menunggu hasil Sidang Itsbat akan digelar Kementerian Agama.

Kalender Hijriah atau Kalender Islam merupakan sistem penanggalan mengacu pergerakan bulan




  • Sejarah #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam.

Penanggalan jenis ini dikenal juga dengan kalender lunar atau qomariyah.

Sejarah ide pembuatan kalender Hijriyah memiliki catatan yang panjang.

Ide tersebut pertama kali terlontar oleh Gubernur Basrah Abu Musa al-Asy'ari.

Ide Gubernur tertuang dalam surat balasannya kepada Khalifah Umar bin Khattab.

Abu Musa mengawali suratnya dengan kalimat, "Menjawab surat dari tuan yang tidak bertanggal."

Membaca surat tersebut, Khalifah Umar RA, merasa tersindir.

Khalifah lantas menganggap soal penanggalan sangatlah penting bagi umat Islam.

Umar kemudian mengumpulkan para sahabat, untuk bermusyawarah agar umat Islam memiliki kalender dan sistem penanggalan sendiri.

Para sahabat yang ikut bermusyawarah antara lain, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrhaman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Konon, pertemuan tersebut cukup alot.

Namun, pada akhirnya berujung pada kesepakatan bahwa awal perhitungan kalender Islam disesuaikan pada awal waktu hijrah Rasulullah dari Mekah ke Yatsrib (Madinah).

Ide ini dilontarkan Ali bin Abi Thalib.

Karena itulah kalender ini kemudian dinamai "Hijriyah".

Perhitungan tanggal bulannya dimulai dari 1 Muharram, walau sebenarnya hijrah terjadi pada bulan Shafar.

Bukan tanpa alasan, penetapan Muharram sebagai awal tahun Hijriyah memiliki banyak pertimbangan, antara lain, pada bulan itulah Rasulullah bertekad sambil menyusun rencana untuk pindah ke Yatsrib.

Setelah Ramadhan adalah Syawal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah yang lazim disebut "asyhurul-hajj" atau bulan-bulan haji.

Hal itu mengingat kesibukan persiapan haji telah dimulai sejak Syawal hingga pertengahan Dzulhijjah.

Setelahnya, umat Islam diharap membuka pada bulan Muharram.

Khalifah Umar bin Khattab akhirnya secara resmi menetapkan awal tahun Hijriayh 1 Muharram bertepatan dengan tanggal 15 Juli 622 Masehi yang jatuh pada hari Kamis, sebagaimana disepakati para pakar ilmu hisab. (1)

Selain itu, pergantian hari dalam tahun masehi dimulai pada tengah malam.

Sementara pergantian hari dalam penanggalan hijriah terjadi saat tiba waktu maghrib.

Baca: Ramadan

Ilustrasi kalender hijriah
Ilustrasi kalender hijriah (Pixabay/john1cse)

  • Perbedaan dengan Kalender Masehi #


Sistem penanggalan pada kalender Hijriah didasarkan pada perubahan fase bulan, dari bulan penampakan hilal atau bulan sabit tipis ke hilal berikutnya.

Satu periode hilal sama dengan satu periode sinodis Bulan.

Lama periode itu adalah 29,5306 hari.

Baik hijriah atau masehi, satu tahun sama-sama terdiri dari 12 bulan.

Satu tahun Hijriah memiliki 12 periode sinodis Bulan atau 354,366 hari.

Dibulatkan jadi 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.

Kalender Masehi didasarkan atas peredaran Bumi mengelilingi Matahari dari satu titik tertentu yang disebut solstis atau equinox kembali ke titik itu.

Lama perjalanan Bumi mengelilingi Matahari 365,2422 hari.

Periode itu disebut satu tahun tropis, yang dibulatkan menjadi 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat. (2)

Baca: Hujan Meteor

ILUSTRASI - Bulan purnama terlihat di 'Phoenix West' di Dortmund, Jerman barat, pada 7 April 2020. Supermoon terlihat saat bulan purnama bertepatan dengan satelit dalam pendekatan terdekatnya ke Bumi, yang membuatnya tampak lebih cerah. dan lebih besar dari bulan purnama lainnya.
ILUSTRASI - Bulan purnama terlihat di 'Phoenix West' di Dortmund, Jerman barat, pada 7 April 2020. Supermoon terlihat saat bulan purnama bertepatan dengan satelit dalam pendekatan terdekatnya ke Bumi, yang membuatnya tampak lebih cerah. dan lebih besar dari bulan purnama lainnya. (Ina FASSBENDER / AFP)

  • Penentuan Awal Bulan #


Penentuan awal bulan dalam tahun Hijriah terdiri dari dua metode, yaitu hisab dan rukyat.

Hisab

Hisab artinya adalah perhitungan secara astronomi.

Dalam ilmu falak, hisab sering digunakan untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.

Metode hisab dipergunakan untuk menentukan awal Ramadhan atau awal bulan dalam kalender Hijriyah tanpa harus melihat hilal.

Di antara yang menggunakan metode hisab adalah Muhammadiyah.

Rukyat

Rukyat merupakan aktivitas mengamati visibilitas hilal.

Artinya, pengamat harus melihat hilal untuk menentukan apakah sudah waktunya masuk bulan baru atau belum.

Hilal sendiri adalah bulan sabit muda setelah terjadi ijtimak (konjungsi geosentris).

Apabila hilal sudah terlihat, tandanya hari berikut sudah memasuki bulan baru.

Penampakan hilal bisa dilakukan dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu seperti teleskop.

Mengamati hilal biasanya dilakukan menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak.

Apabila terlihat, waktu maghrib setempat sudah dihitung tanggal 1 bulan baru.

Metode hilal di Indonesia digunakan oleh Nahdlatul Ulama.

Dua metode tersebut merupakan metode kuat yang memiliki dasar hadits Rasulullah. (3)

Baca: Ramadan

Petugas Kementerian Agama Provinsi Sulsel bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Mall GTC, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Selasa (15/5/2018). Dari hasil pemantauan tersebut, hilal tak dapat dilihat karena hasil negatif dengan ketinggian minus 0,20 derajat lantaran bulan terlebih dahulu terbenam. Meski demikian hasil perhitungan sementara yang dilakukan BMKG Wilayah IV Makassar belum dapat memastikan awal puasa. Pasalnya masih menunggu hasil Sidang Itsbat akan digelar Kementerian Agama.
Petugas Kementerian Agama Provinsi Sulsel bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Mall GTC, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Selasa (15/5/2018). Dari hasil pemantauan tersebut, hilal tak dapat dilihat karena hasil negatif dengan ketinggian minus 0,20 derajat lantaran bulan terlebih dahulu terbenam. Meski demikian hasil perhitungan sementara yang dilakukan BMKG Wilayah IV Makassar belum dapat memastikan awal puasa. Pasalnya masih menunggu hasil Sidang Itsbat akan digelar Kementerian Agama. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

  • Nama-nama Bulan dalam Kalender Hijriah #


Bulan

  • Muharram
  • Safar
  • Rabiul Awal
  • Rabiul Akhir atau Rabi'uts tsany
  • Jumadil Awal
  • Jumadil Akhir atau Jumadits Tsany
  • Rajab
  • Sya'ban
  • Ramadan
  • Syawal
  • Zulkaidah
  • Zulhijah (4)

  • Nama-nama Hari dalam Kalender Hijriah #


Hari

  • Al-Ahad
  • Al-Isnain
  • Ats-Tsulatsa
  • Al-Arbia
  • Al-Khamis
  • Aj-Jumu'ah
  • As-Sabt (4)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Nama Kalender Hijriah
Nama Lain Kalender Lunar
Kalender Qomariyah
Kategori Sistem Penanggalan
   


Sumber :


1. makassar.tribunnews.com
2. aceh.tribunnews.com
3. jateng.tribunnews.com
4. id.wikipedia.org


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved