TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang pria di Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berkeliling ke rumah tetangganya untuk menjual ponsel rusak miliknya.
Pria tersebut adalah Ason Sopian, seorang bapak 5 anak yang terpaksa melakukan hal tersebut demi menghidupi keluarganya.
Ason Sopian bermaksud menjual ponselnya yang sudah rusak dengan harga Rp 10.000 agar dapat membeli beras.
Aksi yang dilakukan Ason Sopian tersebut lantas virl di sosial media, dan menarik simpati banyak orang.
Dilansir dari Kompas.com, Ason Sopian mengaku masih tidak percaya atas apa yang dialaminya saat ini.
Ternyata di Batam masih banyak orang baik yang mau berbagi rezekinya kepada orang miskin seperti dirinya.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, hanya doa yang bisa saya panjatkan saat ini atas apa yang saya dapatkan dari orang-orang baik yang ada di Batam,” kata Ason sembari menunjukkan kehidupannya di sebuah rumah di kawasan Kavling Kamboja, Kamis (16/4/2020).
Ason menceritakan, ia terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak memiliki uang untuk membeli beras untuk dimakan bersama keluarganya.
Baca: Kisah Pria 54 Tahun asal Lampung Sembuh dari Covid-19: Kondisinya Naik Turun, Sempat Patah Semangat
Akibat dampak virus Corona atau Covid-19, Ason yang sehari-hari bekerja serabutan terpaksa tak bisa mencari nafkah.
“Saya kerja serabutan, jadi apa yang bisa dikerjakan, saya kerjakan. Yang terpenting mendapatkan uang dan uangnya bisa dibawa pulang,” ungkap Ason.
Sehari-hari Ason hanya dapat membawa uang Rp 25.000 hingga Rp 50.000.
Namun, wabah Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya Batam, membuat pendapatan yang ia miliki harus sirna sementara.
Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan makan, Ason berinisiatif untuk menjual ponsel rusak yang dimilikinya.
Ia juga tahu bahwa harga jual ponsel rusak tersebut tidak cukup untuk membeli beras.
Ia mengaku istrinya juga bekerja sebagai buruh pembuat tempe dengan penghasilan Rp 1 juta per bulan.
“Kalau dirasakan, tentunya tidak cukup. Namun kami buat secukupnya, yang terpenting ada beras untuk dimasak,” imbuhnya.
Ason juga mengaku tidak memiliki pekerjaan bukan karena pilih-pilih, akan tetapi memang karena tidak ada orang yang mau mempekerjakannya.
Baca: Bocah 9 Tahun Bongkar Celengan Demi Sumbang APD Tenaga Medis, Ibu: Awalnya untuk Nikahan Kakak
“Saya tidak ada skill, dulunya pernah kerja di bengkel, namun tidak bertahan lama karena bengkelnya tutup. Dan, akhirnya saya kerja serabutan ke sana ke mari. Dan, setelah corona ini, sulit untuk mencari pekerjaan serabutan itu, karena banyak yang berdiam diri di rumah,” terang Ason.
Sejak awal mereka memang hidup dalam kekurangan. Bahkan kelima anaknya tidak satu pun yang mengenyam bengku sekolah.
“Terkadang sedih, tapi mau gimana lagi, jangankan untuk biaya sekolah, bisa makan saja sudah sangat beruntung,” kata Ason.