Update Pasien Virus Corona hingga 15 April 2020 di Seluruh Dunia: Total 1.973.715 Kasus

Berikut adalah update terbaru pasien virus corona hingga 15 April 2020, total pasien infeksi mencapai 1.973.715 kasus.


zoom-inlihat foto
orang-orang-yang-memakai-masker-wajah-tiba-di-stasiun-kereta-api-hankou-di-wuhan.jpg
NOEL CELIS / AFP
Berikut adalah update terbaru pasien virus corona hingga 15 April 2020, Foto: Orang-orang yang memakai masker wajah tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan untuk mengambil salah satu kereta pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei, China awal pada 8 April 2020. Ribuan warga yang lega mengalir keluar dari Wuhan China pada 8 April setelah pihak berwenang mengangkat kebijakan lockdown setelah berbulan-bulan karena virus corona, menawarkan beberapa harapan kepada dunia meskipun rekor kematian di Eropa dan Amerika Serikat. NOEL CELIS / AFP


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru pasien virus corona di seluruh dunia hingga 15 April 2020, total mencapai 1.973.715 kasus.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 125.910 orang.

Kabar terbaru ini sejalan dengan meningkatnya angka jumlah pasien sembuh yang mencapai 474.261 orang.

Pantauan Tribunnewswiki.com dari data John Hopkins University, Rabu (15/4/2020) pukul 07.11 WIB ini juga menyebut virus corona telah menyebar ke 185 negara di dunia.

Baca: Penelitian di Prancis Ungkap Virus Corona Mampu Bertahan Lama dari Paparan Suhu Tinggi

Pasien yang berstatus PDP dari Kabupeten Luwu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sawerigading Kota Palopo, Sabtu (21/3/2020).
Pasien yang berstatus PDP dari Kabupeten Luwu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sawerigading Kota Palopo, Sabtu (21/3/2020). (RSUD Sawerigading via TribunPalopo)

New York Beri Sinyal Akan Cabut Lockdown COVID-19, Buka Kembali Bisnis dan Sekolah

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Negara Bagian New York, Amerika Serikat memberi sinyal akan mencabut kebijakan lockdown dan membuka kembali bisnis dan sekolah.

Melalui pernyataannya kepada media, Gubernur New York, Andrew Cuomo menjelaskan bahwa pembukaan kembali perekonomian akan dilakukan secara bertahap.

Langkah ini menurutnya akan diawali dengan perhitungan yang matang dan melonggarkan isolasi yang diterapkan sebelumnya.

Melansir AFP, Cuomo mencermati langkahnya ini memerlukan pengecekan lapangan lebih lanjut untuk memantau tingkat infeksi.

Baca: Rata-Rata Infeksi COVID-19 di New York Menurun, Gubernur Andew Cuomo: Hal Terburuk Telah Berakhir

New York sinyalkan akan cabut lockdown dan buka perekonomian serta sekolah. Melalui gubernur Andrew Cuomo kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap, Foto: Daerah Manhattan, New York pada Juni 2017
New York sinyalkan akan cabut lockdown dan buka perekonomian serta sekolah. Melalui gubernur Andrew Cuomo kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap, Foto: Daerah Manhattan, New York pada Juni 2017 (Wikimedia)

Menurutnya, ia akan mendasarkan langkahnya dari data dan saran para ahli kesehatan, bukan politisi.

Apabila kebijakan pembukaan bisnis diterapkan, ia memohon kepada warganya agar melakukannya dengan hati-hati, perlahan, dan cerdas.

"Jika Anda melihat tingkat infeksi mulai meningkat, dan akan merusak semua yang telah kami capai sejauh ini, maka itu tandanya Anda terburu-buru membuka bisnis Anda," katanya, dikutip AFP, Selasa (14/4/2020).

Meski demikian, Cuomo mendorong 19.5 juta warga New York untuk menerapkan social distancing dan sempat memperingatkan, "jika ada tindakan sembrono 2-3 hari"  maka dapat membuat perlawanan terhadap pandemi tak kunjung berhenti.

Negara bagian New York -pusat wabah AS- telah menyumbang hampir setengah dari total 23.070 kematian di negara tersebut, menurut update data dari Universitas John Hopkins.

Baca: Surat Terbuka Akademisi China, Minta Amerika Serikat dan China Bersatu Hadapi Pandemi Covid-19

Angka rata-rata infeksi COVID-19 di New York menurun, Gubernur Andew Cuomo optimis hal terburuk telah berakhir, Foto: Gubernur New York Andrew Cuomo berbicara kepada pers di Jacob K. Javits Convention Center di New York, pada tanggal 27 Maret 2020.
Angka rata-rata infeksi COVID-19 di New York menurun, Gubernur Andew Cuomo optimis hal terburuk telah berakhir, Foto: Gubernur New York Andrew Cuomo berbicara kepada pers di Jacob K. Javits Convention Center di New York, pada tanggal 27 Maret 2020. (Bryan R. Smith / AFP)

Virus Corona juga telah menyebar di kalangan masyarakat Latin dan Afrika-Amerika yang tinggal di lingkungan menengah ke bawah.

Sebagian besar penduduk yang tinggal di situ bekerja di sektor jasa dan seringkali tidak mempunyai asuransi kesehatan.

Cuomo optimis bahwa hal 'terburuk telah berakhir' ujarnya yang mengacu pada mulai turunnya rata-rata angka infeksi di wilayah tersebut.

Tak Hanya New York

Cuomo dan sejumlah gubernur wilayah tetangga: New Jersey, Connecticut, Pennsylvania, Delaware, dan Rhode Island telah mengadakan telekonferensi membicarakan gugus tugas dan sejumlah rencana ke depan.

Baca: Kementerian Pertanian Jamin Stok Daging Aman, Sebut Petani sebagai Pejuang di Masa Pandemi Corona

Amerika Serikat sempat menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
Amerika Serikat sempat menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. (Kolase Gridnetwork via Intisari)

Senada dengan itu, gubernur di wilayah pantai barat AS: California, Oregon, dan Washington juga mengumumkan kesepakatan mengenai kesamaan visi untuk membuka kembali perekonomian dan mencegah penyebaran virus.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved