Pasien Berbohong Soal Riwayat Perjalanan, 76 Pegawai RSUD di Grobogan Jalani Rapid Test Corona

Keterangan bohong pasien asal Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, sebabkan puluhan pegawai RSUD dr, Soedjati Soemiardjo lakukan rapid test Covid-19.


zoom-inlihat foto
pasien-yang-berstatus-pdp-virus-corona-covid-dari-kabupeten-luwu.jpg
RSUD Sawerigading via TribunPalopo
Pasien yang berstatus PDP dari Kabupeten Luwu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sawerigading Kota Palopo, Sabtu (21/3/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebanyak 76 pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedjati Soemdiardjo Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, harus menjalani rapid test untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hal demikian terpaksa dilakukan setelah ditemukan kasus positif Covid-19 pada seorang pasien yang dirawat di RSUD tersebut.

Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Titik Wahyuningsih menjelaskan, kasus tersebut bermula dari penyataan bohong seorang pasien  yang masuk pada 24 Maret 2020, saat dilakukan pemeriksaan medis.

Baca: RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo (Grobogan)

Baca: Tolak Pemakaman Jenazah Perawat di Ungaran, Ketua RT Mengaku Didesak oleh Warga

Ketika ditanya oleh tim medis perihal riwayat bepergian, pasien asal Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan tersebut mengaku tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri atau ke daerah lain di Indonesia yang masuk status zona merah Covid-19.

Karena keterangan itu, pasien bersangkutan akhirnya tidak diisolasi, melainkan dirawat di ruang bangsal Aster bersama pasien lainnya.

Selama kurang lebih satu minggu dirawat di RSUD itu, dokter spesialis paru yang melakukan pemeriksaan menemukan gejala pneumonia.

Berawal dari kecurigaan dengan gejala tersebut, akhirnya tim medis berusaha untuk memastikan ulang terkait riwayat perjalanan pasien.

Bupati Grobogan Sri Sumarni saat jumpa pers di ruang rapat wakil bupati, Jumat (10/4/2020).
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat jumpa pers di ruang rapat wakil bupati, Jumat (10/4/2020). (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)

Pada 30 Maret 2020, saat kembali ditanya terkait riwayat perjalanannya, tim medis terkejut lantaran pasien bersangkutan mengaku baru saja pulang dari luar negeri dan Yogyakarta sebelum dirawat di RSUD.

"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau sebelumnya baru pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja."

"Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020) dikutip dari Kompas.com.

Baca: Pengusaha di Tasikmalaya Hibahkan 1 Hektar Tanah Untuk Pemakaman Korban Virus Corona

Saat dilakukan perawatan di ruang isolasi itu, pasien bersangkutan juga diambil sampel lendir tenggorokkannya untuk dilakukan uji laboratorium.

Kondisinya dianggap membaik dan sehat, akhirnya oleh tim medis RSUD, pasien bersangkutan pada 2 April 2020 diperbolehkan pulang untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Belakangan, setelah hasil uji laboratorium keluar menunjukkan pasien bersangkutan ternyata positif corona.

Menyikapi hasil uji laboratorium itu, pihak rumah RSUD langsung melakukan tracing terhadap pegawainya.

Hasilnya, ada 76 pegawai RSUD yang sempat kontak langsung dengan pasien bersangkutan selama dirawat di ruang bangsal pada 24-30 Maret 2020.

"76 orang itu akan kita rapid test. Di antaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.

Terkait laporan itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo mengaku akan segera melakukan tracing terhadap orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan.

Selain para pegawai di RSUD, pihaknya juga akan melakukan tracing terhadap keluarga dan para pasien lain yang sebelumnya sempat satu ruangan dengan yang bersangkutan saat menjalani perawatan di ruang bangsal Aster.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing, sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tandasnya.

Baca: Penolakan Pemakaman Jenazah Positif Covid-19: Perawat Pakai Pita Hitam, Ganjar Pranowo Minta Maaf

Bupati Grobogan, Jateng, Sri Sumarni.
Bupati Grobogan, Jateng, Sri Sumarni. (KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO)

Mendapat laporan itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni sangat menyayangkan sikap tidak jujur yang disampaikan oleh pasien berusia 47 tahun tersebut.





Halaman
12
Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved