TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sebuah perusahaan biofarma China, CanSino Biologics, akan merekrut 500 sukarelawan untuk fase kedua dari uji klinis vaksin virus corona atau Covid-19.
Perusahaan yang berbasis di Tianjin itu mengumumkan pada Kamis (9/4/2020) malam, bahwa mereka dan Institut Bioteknologi di Akademi Ilmu Kedokteran Militer akan memulai tahap kedua uji klinis setelah data awal dari tahap pertama menunjukkan bahwa vaksin itu aman untuk dilanjutkan.
Dilansir oleh South China Morning Post, pada tahap pertama percobaan, CanSino Biologics merekrut 108 sukarelawan dari Wuhan, Provinsi Hubei, tempat coronavirus pertama kali dilaporkan pada akhir Desember lalu.
Para volunteer itu disuntikkan dengan kandidat vaksin Covid-19 dari pertengahan Maret hingga 2 April 2020.
Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, menerima baik dosis rendah, menengah atau tinggi vaksin untuk menguji efektivitas dan keamanannya.
Para peneliti mengatakan, ada beberapa efek buruk pada fase pertama.
Baca: Mengenal Carrimycin, Obat yang Dikembangkan China, Digadang-gadang Bisa Sembuhkan Corona
Baca: Surat Terbuka Akademisi China, Minta Amerika Serikat dan China Bersatu Hadapi Pandemi Covid-19
Kelompok yang disuntikkan dosis tinggi memiliki terdapat lebih banyak orang demam 38,5 derajat celsius, menurut sebuah laporan di Science and Technology Daily, Kamis.
Laporan itu mengatakan, nantinya 250 sukarelawan akan diberi dosis sedang, 125 sukarelawan dosis rendah dan 125 sukarelawan lainnya mendapat plasebo.
Uji klinis vaksin terdiri dari tiga fase.
Tahap pertama melibatkan sejumlah kecil orang untuk membuktikan bahwa produk tersebut aman.
Tahap kedua melibatkan ratusan orang untuk mengamati keamanan dan efektivitas dan menentukan rencana vaksinasi.
Kemudian fase ketiga melibatkan lebih banyak sukarelawan untuk memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami kapasitas perlindungan vaksin.
Relawan untuk uji coba CanSino harus berusia 18 hingga 60 tahun tanpa riwayat infeksi coronavirus atau alergi vaksin.
Pada fase pertama, para relawan akan diamati selama 14 hari di fasilitas pusat.
Tetapi pada fase kedua, relawan akan dapat merekam dan memantau kondisi mereka di rumah mereka sendiri.
Peneliti akan mengunjungi relawan pada hari pertama, hari ke-14, hari ke-28 dan bulan keenam setelah injeksi dan melakukan tes darah.
Baca: Tembus Angka 8 Ribu, Trump Sebut Kematian Akibat Covid-19 di AS Akan Lebih Banyak Lagi Pekan Depan
Baca: Dikaitkan dengan Penyebaran Covid-19, Sejumlah Tower 5G di Inggris Dibakar
Bulan lalu, Wu Zunyong, kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan bahwa bahkan dengan izin jalur cepat, masih akan memakan waktu setidaknya tiga bulan untuk menyelesaikan tiga fase uji coba.
Kandidat vaksin yang dikembangkan oleh CanSino dan peneliti militer, yang dipimpin oleh ahli virologi Chen Wei, direkayasa secara genetik.
"Paku" pada permukaan coronavirus mengikat sel manusia dan memungkinkan virus untuk menyerang sel manusia, menyebabkan infeksi yang kadang-kadang fatal dikenal sebagai Covid-19.
Secara teori, vaksin dapat melatih serangan semacam itu dan memicu tubuh manusia untuk siap merespons infeksi yang sebenarnya.
Industri farmasi dan badan kesehatan masyarakat di berabagai dunia saat ini sedang dalam upaya mendesak untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
Vaksin biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan tetapi sejumlah percobaan sudah berjalan.
Sebelumnya, perusahaan biotek AS Moderna memulai uji klinis pertama di dunia bulan lalu.
Sementara Inovio Pharmaceuticals yang bermitra dengan Beijing Advaccine Biotechnology di Cina telah melakukan percobaan uji vaksin terhadap manusia pertamanya.
Lebih banyak uji klinis dari kandidat vaksin China lainnya diperkirakan akan dimulai bulan ini.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)