Ketegasan Ketua RW Kampung Jaha Bekasi, Terapkan Lockdown Lokal, Batalkan Tiga Acara Resepsi Warga

Selain menerapkan 'lockdown lokal', Samsudin juga berani membatalkan tiga rencana resepsi warganya.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-cincin-pernikahan-2.jpg
Tribun Lampung
Ilustrasi cincin pernikahan. Sebagai ketua RW, Samsudin tidak melarang warganya yang ingin melangsungkan pernikahan berupa prosesi akad saja dan tidak mengundang perkumpulan massa.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua RW11 Kampung Jaha, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Samsudin Panji (48), menunjukkan sikap tegas dalam upaya memerangi pandemi virus corona (Covid-19) di lingkungan tempat tinggalnya.

Selain menerapkan 'lockdown lokal' dengan menutup seluruh akses masuk ke lingkungan kampung dan hanya menyisahkan satu jalan, Samsudin juga berani membatalkan tiga rencana resepsi warganya.

"Jangankan hajatan, negrowahan orang selametan itu kita larang, sementara jangan dulu, kalau yang resepsi yang kita batalkan ada tiga warga," kata Samsudin, Senin, (30/3/2020).

Dia menjelaskan, upaya untuk memerangi pandemi corona sudah dia lakukan sejak awal kemunculan kasus di tanah air.

Baca: Wali Kota Tegal Ajak Seluruh Daerah Isolasi Sebelum Menyesal, Jokowi: Karantina Wewenang Pusat

Baca: Dampak Sosial Distancing, Jokowi Janjikan Bantuan Ekonomi untuk UMKM dan Pekerja Informal

Bahkan, rencana resepsi pernikahan tiga warganya sudah sampai ke tahap cetak undangan.

Namun demi mengantisipasi penyebaran corona, mau tak mau ia harus bersikap tegas.

"Ada yang ngeluh 'pak saya udah cetak undangan', saya bilang udah disebar belum, terus dia jawab 'belum' yauda batalkan," ucap Samsudin.

Ilustrasi wabah Covid-19
Ilustrasi wabah Covid-19 (pixabay.com)

Tiga warganya yang terpaksa menunda acara resepsi pernikahan beruntung dapat memahami situasi darurat kesehatan yang saat ini terjadi.

Mereka kata Samsudin sepakat menunda acara pesta pernikahannya.

Meski begitu, sebagai ketua RW dia tidak pernah melarang warganya yang ingin melangsungkan pernikahan berupa prosesi akad saja dan tidak mengundang perkumpulan massa.

"Kalau mau nikah akadnya saja silahkan, tapi sejauh ini tiga warga saya itu semuanya memutuskan untuk mejadwalkan acara pernikahan sehabis lebaran," jelasnya.

Baca: 300 Orang Positif Covid-19 Seusai Rapid Test, Karantina Parsial Akan Diberlakukan di Kota Sukabumi

Pria yang sehari-hari bekerja senagai pegawai negeri sipil (PNS) ini mengaku, sejauh ini warganya cukup koperatif dan bisa diajak bekerja sama untuk memerangi penyebaran Covid-19.

"Bahkan saya sempet bilang ke mereka kalau misal keberatan biar saya bayarin biaya cetak undangannya yang udah terlanjur dicetak, tapi Alhamdulillah mereka menyadari, mereka mau ikut instruksi," tutur Samsudin.

Selain penutupan jalan, isolasi mandiri ini juga mengharuskan warga untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah sampai jam 21.00 WIB.

Terlebih melakukan aktivitas bergerombol atau pengumpulan massa dalam jumlah banyak.

"Kita tiap malam patroli dari anak-anak Karang Taruna, kalau ada warga yang masih di luar rumah nongkrong-nongkrong kita himbau untuk masuk, warung-warung juga kita himbau tutup," ucap dia.

Warga yang telah terbiasa dengan kebijakan isolasi mandiri ini kata Samsudin, selanjutnya mulai turut ambil andil membantu secara swadaya pelaksaan pencegahan penyebaran virus corona.

"Allhamdulillah setiap hari ada aja warga kirim makanan buat anak-anak yang jaga di di depan, ganti-gantian aja dikirim makanan, warga juga udah banyak ikut bantu semprot, sama-sama saling ngingetin," tuturnya.

Adapun sejauh ini, Samsudin memastikan belum ada warganya yang terdeteksi positif maupun masuk ke dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada, pernah ada satu warga saya sakit gejala batuk dia karyawan resotoran kita langsung kordinasi sama tempat kerjanya untuk warga saya ini istirahat selama 14 hari, alhamdulillah kondisinya udah membaik," terangnya.

Lika-liku Pencegahan Corona di Garut, Bupati Kewalahan Tangani ODP, Diberi Uang Agar Tak Berkeliaran

Sementara di lokasi lain, Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan mengaku kesulitan untuk mengimbau warga berstatus ODP untuk tinggal di rumah melakukan isolasi diri.

Dari pengalamannya, Rudy bahkan melihat sendiri orang yang berstatus ODP masih bisa jalan-jalan naik motor secara santai.

“Tadi saya ke Banyuresmi, ada ODP malah momotoran (jalan-jalan naik motor), kalem saja jalan-jalan.

Harusnya kan mereka dikarantina di rumah,” kata Rudy kepada wartawan, Minggu (29/03/2020) malam di Command Centre, dikutip dari Kompas.com.

Tim medis menggunakan APD lengkap saat menunjukan ruang isolasi pasien corona di RSU dr Slamet Garut, beberap waktu lalu
Tim medis menggunakan APD lengkap saat menunjukan ruang isolasi pasien corona di RSU dr Slamet Garut, beberap waktu lalu (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)

Pemerintah daerah terus mengimbau agar masyarakat terus melakukan physical distancing.

Bagi mereka yang berstatus ODP, tetap di rumah melakukan karantina.

Pasalnya, sampai saat ini jumlah orang berstatus ODP di Garut terus bertambah.

“Bagi ODP yang tidak punya duit, tetap diam di rumah, nanti disantuni.

Kami memberikan santunan sesuai dengan Jadup (jatah hidup), Rp 50.000 per hari, asal bisa diam di rumah,” jelas Rudy.

uru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Pemkab Garut, Ricky Rizky Darajat menjelaskan, hingga Minggu (29/3/2020), jumlah warga berstatus ODP di Kabupaten Garut mencapai 581 orang.

“448 kasus masih pemantauan, 56 dalam perawatan dan 37 orang selesai pemantauan dan dalam kondisi sehat,” jelas Ricky.

Ricky memastikan, sampai saat ini belum ada kasus positif Covid-19 di Garut.

Namun, untuk orang dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), per hari ini ada penambahan satu orang.

“Jumlah total kasus PDP ada 15, 7 masih dirawat dan 8 sudah dipulangkan,” katanya.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Tribunjakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Ketua RW Kampung Jaha Bekasi, Batalkan Tiga Rencana Resepsi Warganya Demi Cegah Corona

dan di Tribunnews.com dengan judul Ketegasan Ketua RW Kampung Jaha Bekasi, Terapkan Lockdown Lokal, Batalkan Tiga Acara Resepsi Warga





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved