Hari Ini dalam Sejarah, 21 Maret 1960 : Pembantaian Massal 'Rasial' di Sharpeville, Afrika Selatan

Hari ini dalam sejarah, 21 Maret 1960, terjadi pembantaian massal di kota Sharpeville, Johannesburg, Afrika Selatan.


zoom-inlihat foto
pembantaian-sharpeville-56.jpg
Wikimedia
Hari ini dalam sejarah, 21 Maret 1960, terjadi pembantaian massal di Sharpeville, Afrika Selatan. Foto: Lukisan yang menampilkan korban pembantaian

Hari ini dalam sejarah, 21 Maret 1960, terjadi pembantaian massal di kota Sharpeville, Johannesburg, Afrika Selatan.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hari ini dalam sejarah, 21 Maret 1960, terjadi pembantaian massal di kota Sharpeville, Johannesburg, Afrika Selatan.

Pembantaian massal ini dilakukan oleh sejumlah polisi Afrika terhadap kelompok demonstrasi kulit hitam di kantor polisi Sharpeville, Provinsi Transvaal (sekarang bagian dari Gauteng), Afrika Selatan yang mayoritas penduduknya berkulit hitam.

Demonstran kulit hitam yang tidak membawa senjata ini tewas mengenaskan setelah dihujani tembakan senapan oleh polisi Afrika.

Hal ini terjadi saat demonstran memprotes kebijakan pembatasan perjalanan non-kulit putih dari pemerintah Afrika Selatan.

Setelah seharian berdemonstrasi, sebanyak 5.000 sampai 7.000 pengunjuk rasa berkulit hitam bergerak ke kantor polisi. Polisi melepaskan tembakan dan menewaskan 69 orang dan melukai sekitar 180 orang lainnya.

Dewasa ini, 21 Maret diperingati sebagai hari libur sebagai penghormatan atas hak asasi manusia dan memperingati pembantaian Sharpeville di Afrika Selatan. [1]

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 20 Maret 1854 - Berdirinya Partai Republik di Amerika Serikat

Deretan kuburan dari 69 orang yang terbunuh oleh aksi polisi selama protes di Kantor Polisi Sharpeville pada 21 Maret 1960.
Deretan kuburan dari 69 orang yang terbunuh oleh aksi polisi selama protes di Kantor Polisi Sharpeville pada 21 Maret 1960. (Wikimedia)

  • Respons #


Atas kejadian tersebut, para penduduk kulit hitam Afrika Selatan begitu marah.

Pada minggu berikutnya terjadi sejumlah demonstrasi, pawai protes, mogok, dan kerusuhan di seluruh negeri.

Tanggal 30 maret 1960, pemerintah menyatakan keadaan darurat, menahan lebih dari 18.000 orang, termasuk aktivis anti-apartheid ternama yang diketahui sebagai anggota Congress Alliance.

Protes dari seluruh dunia terus berdatangan pasca-penembakan Sharpeville, termasuk demonstrasi simpati di berbagai negara.

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga membuat pernyataan berisi kutukan atas insiden tersebut.

Pada 1 April 1960, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan Resolusi 134. Sharpeville yang menandai titik balik sejarah Afrika Selatan. [2]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 20 Maret 1602 - Maskapai Dagang Hindia Timur VOC Didirikan

Nelson Mandela
Nelson Mandela (Wikimedia)

  • Dampak #


Mulai tahun 1994, 21 Maret diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia di Afrika Selatan.

Sharpeville adalah tempat yang dipilih Presiden Nelson Mandela untuk menandatangani Konstitusi Afrika Selatan pada tanggal 10 Desember 1996.

Pada tahun 1998, lembaga Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (TRC) di Afrika Selatan menemukan bahwa aksi yang dilancarkan pihak kepolisian adalah "pelanggaran hak asasi manusia yang keji karena tindakan berlebihan tidak diperlukan untuk membubarkan kerumunan tak bersenjata.

Lembaga UNESCO kemudian menetapkan 21 Maret sebagai Hari Penghapusan Diskriminasi Ras Internasional sebagai peringatan pembantaian ini. [3]

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 19 Maret 1931, Wilayah Nevada AS Legalkan Perjudian, Berpusat di Las Vegas

Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 18 Maret 1925 - Angin Tornado Terparah, Hancurkan Tiga Negara Bagian di AS

-

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Informasi Awal
Nama Hari Ini Dalam Sejarah
Tanggal 21 Maret 1960
Peristiwa Pembantaian Massal di Sharpeville, Afrika Selatan
   


Sumber :


1. www.history.com
2. www.sahistory.org.za
3. www.sahistory.org.za


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved