TRIBUNNEWSWIKI.COM - Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa BUMN yang bergerak di bidang farmasi memiliki obat untuk pasien yang terinfeksi Virus Corona.
Namun, Erick tidak menjelaskan secara rinci jenis obat tersebut, ia hanya menjelaskan bahwa obat ini juga telah digunakan oleh beberapa negara lain.
Dilansir dari kontan.co.id, Erick mengatakan bahwa BUMN farmasi memiliki obat untuk pasien Virus Corona dengan jumlah yang cukup banyak hingga menjangkau puluhan ribu pasien.
Baca: Update Corona - 20 Maret 2020: Total 246.275 Kasus, 86.035 Pasien Sembuh, 10.038 Orang Meninggal
Baca: Buka Praktik Pengobatan Alternatif, Pria Pasuruan Ngaku Bisa Gandakan Uang: Dibawa Bunda Ratu
"Kami juga BUMN farmasi punya obat, saya tidak bisa berbicara mereknya apa karena saya juga tidak mau nanti salah.
Jumlahnya juga cukup signifikan bisa sampai 60 ribu pasien," ujar Menteri BUMN melalui telekonferensi online pada Jumat (20/3/2020) dikutip dari kontan.co.id.
Erick mengklaim bahwa obat-obat tersebut sudah disiapkan oleh BUMN farmasi yang kemudian obat ini akan diberikan kepada pasien yang terinfeksi Corona.
"Kan yang terpenting saat ini bagaimana obatnya tersedia untuk yang sakit dan beberapa negara sudah melakukannya.
Jadi bukan tiba-tiba kami sok tahu sndirian, tidak, tetapi obat ini juga sudah dipakai di beberapa negara," lanjut Erick.
Baca: Pengembangan Vaksin Corona: Amerika Serikat dan China Siap Melakukan Uji Coba
Baca: ‘Perlombaan Global’ Ciptakan Vaksin Corona: China Kembangkan 9 Vaksin, AS Siap Uji Coba
Selain obat-obatan, Erick mengatakan bahwa pihaknya telah mencari sumber dan berbagai tempat untuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD).
Menteri BUMN ini tidak ingin jika nantinya dokter dan perawat yang benar-benar membutuhkan APD kekurangan perlindungan.
Erick menyatakan bahwa tidak hanya pihak pemerintah yang akan menyediakan stok, melainkan juga pihak swasta yang juga akan ikut membantu menyediakan kebutuhan, baik berupa masker maupun APD.
Nantinya, Erick juga akan membentuk tim khusus yang akan bertugas menampung berbagai bantuan dari pihak swasta.
Untuk tim tersebut, Erick mengatakan bahwa Ketua Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani telah mengoordinasikannya.
"Kadin sudah mulai mengumpulkan (bantuan dari swasta).
Nanti kalau sudah terkumpul baru kita ambil, kebetulan kan BUMN punya logistik.
Apakah pesawat terbang, apakah bus, apakah perahu, airport, bahkan pergudangan pun kita punya, nah ini kita kerja samakan," pungkas Menteri BUMN, Erick Thohir.
Kasus positif Covid-19 di Indonesia
Jumat (20/3/2020), Achmad Yurianto, Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Virus Corona memberikan data terbaru terkait kasus positif Virus Corona.
Pemerintah memastikan terdapat 369 kasus Covid-19 di Indonesia.
Jumlah ini bertambah 60 kasus dari jumlah sebelumnya yang disampaikan oleh Yuri pada Kamis (19/3/2020), yakni dari 309 kasus menjadi 369 kasus.
"Ada 60 kasus baru, sehingga jumlah total 369," ungkap Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Becana (BNPB) pada Jumat (20/3/2020) sore.
Penambahan jumlah ini berdasarkan data yang didapat sejak Kamis (19/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Jumat (20/3/2020) siang pukul 12.00 WIB.
Baca: Lampaui China, Italia Jadi Negara dengan Total Kematian Akibat Virus Corona Terbanyak di Dunia
Baca: Obat Covid-19 Tersedia : Avigan 500 Ribu Butir, Sedang Dipesan 2 Juta Butir, Ini Alur Distribusinya
"Ini adalah catatan yang kita dapatkan dari pergerakan data hari ini," tutur Yuri.
Pada Kamis (19/3/2020) Yuri menyatakan bahwa ada 309 kasus Virus Corona di Indonesia, namun jumlah itu kemudian diralat oleh BNPB karena terdapat perubahan data pasien di Riau.
Menurut BNPB, data pasien positif Covid-19 hingga kemarin ada 308 kasus dan dari 308 kasus tersebut ada 32 pasien Virus Corona yang meninggal dunia.
Selain itu, Yuri juga menyebutkan bahwa ada 17 pasien yang dinyatakan sembuh.
Hingga hari Jumat (20/3/2020) diketahui bahwa kasus Covid-19 telah tersebar di 17 provinsi di Indonesia.
Kalimantan Tengah tercatat memiliki kasus baru pasien yang mengidap Covid-19, yakni dua pasien.
Sementara, penambahan kasus terbesar dalam kurun waktu 24 jam masih tercatat ada di provinsi DKI Jakarta.
Baca: Deretan Zodiak yang Misterius dan Penuh dengan Rahasia, Cek Zodiakmu!
Baca: Seputar Kartu Pra Kerja, Pendaftaran Awal April 2020, Peserta Bakal Dapat Rp 650 Ribu
Berdasarkan data yang dimiliki oleh pemerintah, terdapat 32 penambahan pasien baru di DKI Jakarta terhitung mulai Kamis (19/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Jumat (20/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Penambahan terbesar selanjutnya tercatat ada di Kalimantan Timur dengan jumlah 7 kasus, lalu di terbesar ketiga ada di Jawa Timur dengan 6 kasus.
Berikut detail penambahan jumlah pasien hingga Jumat (20/3/2020).
DKI Jakarta: 32 kasus
Kalimantan Timur: 7 kasus
Jawa Timur: 6 kasus
Bali: 3 kasus
Banten: 2 kasus
Kalimantan Tengah: 2 kasus
Jawa Barat: 1 kasus
Kepulauan Riau: 1 kasus
Dalam proses investigasi: 6 kasus
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Erick Thohir: BUMN Farmasi Punya untuk Pasien Positif Corona"