Update 49 TKA China yang Masuk Kendari, Sempat Dikarantina di Bangkok, Kapolda Sultra Minta Maaf

Video viral yang menunjukkan rombongan Tenaga Kerja Asing (TKA) tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Berikut update kasusnya


zoom-inlihat foto
puluhan-tka-asal-china-masuk-ke-kendari-tanpa-karantina.jpg
Kompas.com
Puluhan TKA asal China yang tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk Indonesia tanpa Karantina


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan rombongan Tenaga Kerja Asing (TKA) tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Video tersebut merekam kedatangan puluhan TKA asal China di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (15/3/2020) malam

Dalam video tampak menunjukkan puluhan TKA menggunakan masker di wajahnya.

Mereka juga membawa koper yang diderek dari sebuah ruangan kedatangan bandara.

Baca: Beredar Rumor Ada Rumah Sakit yang Tolak Rawat Pasien Covid-19, Begini Tanggapan Pemerintah

Dikutip dari Kompas.com, rupanya puluhan TKA tersebut bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Bandara Haluoleo, Kendari, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 696 dan tiba pukul 19.30 Wita.

Mereka adalah pekerja baru yang direkrut PT VDNI di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Kapolda Minta Maaf karena Salah Info

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Merdisyam sempat mengatakan, puluhan TKA itu kembali tiba di Kendari setelah mengurus perpanjangan visa di Jakarta.

Padahal, para warga negara China itu adalah TKA baru yang akan bekerja di PT VDNI.

Merdisyam pun meminta maaf atas adanya perbedaan informasi terkait kedatangan TKA China di Bandara Haluoleo.

"Permohonan maaf kepada rekan-rekan sekalian dari saya sebagai Kapolda Sultra," kata Merdisyam dalam keterangan pers di Media Center Mapolda Sultra, Selasa (17/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

 Merdisyam lantas menjelaskan awalnya ia hanya menerima laporan dari pengelola Bandara Haluoleo, mengenai adanya 49 TKA yang baru tiba dari Jakarta.

Kemudian pihak pengelola Bandara Haluoleo menyampaikan kepada dirinya, kalau seluruh warga asing itu sudah mengantongi visa dan sertifikat kesehatan.

Hanya saja, kata Merdisyam, pengelola Bandara Haluoleo tidak menjelaskan riwayat perjalanan puluhan warga asing itu sebelum bertolak dari Jakarta.

Terkait informasi itu, Merdisyam mengaku sudah menghubungi PT VDNI, tempat para TKA itu bekerja.

Namun, perusahaan itu mengatakan para TKA yang baru masuk adalah pekerja lama.

"Karena tidak ada TKA baru yang datang. Dan saat itu juga kami peserta rapat kaget dengan video yang beredar, dan informasi yang kami sampaikan juga mendadak," kata Merdisyam.

Baca: Bantu Afrika Atasi Virus Corona, Jack Ma Sumbang Jutaan Masker, Alat Tes, hingga APD

TKA asal China Sempat Dikarantina di Bangkok

Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara Sofyan mengatakan, TKA ini sempat transit di Thailand sebelum tiba di Indonesia.

Mereka, kata Sofyan, sempat menjalani karantina di Bangkok, Thailand, sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. "

Berdasarkan cap tanda masuk imigrasi Thailand yang tertera pada paspor mereka tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020, tapi mereka juga telah dibekali dengan hasil medical certificate atau surat kesehatan dari Pemerintah Thailand,” kata Sofyan di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Senin (16/3/2020) malam.

Masih dikatakan Sofyan, dalam surat kesehatan yang dimiliki 49 orang TKA itu tertera bahwa mereka telah melewati proses karantina selama 14 hari.

Surat kesehatan itu, sambungnya, telah diverifikasi oleh perwakilan Pemerintah Indonesia di Thailand.

Namun, Sofyan mengakui, 49 TKA asal China tersebut belum menjalani proses karantina di Indonesia.

Mereka hanya mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan dari KKP Bandara Soekarno-Hatta.

Gubernur Khawatir, Minta WNA Dikarantina

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengaku khawatir dengan masuknya puluhan TKA asal China untuk bekerja dalam perusahaan tambang di Kabupaten Konawe.

Ali pun kemudian langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara dan BPBD Sulawesi Tenggara untuk mengisolasi 49 TKA yang sudah berada di Konawe.

Hal itu dilakukan guna memastikan TKA tersebut bebas dari Virus Corona.

“Saya sudah turunkan langsung Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra dan RSUD Bahteramas, mereka memang ada tim gugus tugas sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 7."

"Saya perintahkan untuk segera turun, sekitar pukul 04.00 Wita, subuh tadi,” terangnya.

Baca: Pasien Corona Meningkat, Wishnutama Imbau Masyarakat Tetap di Rumah demi Cegah Penyebaran Covid-19

Pelaku Penyebar Video TKA China Dibebaskan

Merdisyam mengatakan, pihaknya tidak menahan pelaku penyebar video kedatangan puluhan TKA China tersebut.

Kata Merdisyam, Polda Sultra menerima HD, warga Konawe Selatan, dari POM Lanud Haluoloe Kendari.

“Tidak benar dilakukan penangkapan atau penahanan, kami terima dari POM Lanud kemudian diserahkan Polda," kata Merdi dalam konfrensi pers di ruangan Media Center Mapolda Sultra, Selasa.

Dia menjelaskan, perbuatan pelaku yang telah menyebarkan video tersebut telah meresahkan masyarakat.

Kemudian pihaknya langsung melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan untuk mengetahui apa motifnya memposting video itu di media sosial.

"Kita sampaikan apa yang di-upload itu meresahkan. Narasi ‘corona datang’ yang akhirnya ramai diketahui publik," jelasnya.

Merdi menambahkan, yang bersangkutan telah dilepaskan setelah dimintai keterangan penyidik kepolisian.

"Perkara ini tidak lanjut ke proses hukum," pungkasnya.

(Tribunnewswiki.com/Ekarista) (Kompas.com/ Kiki Andi Pati)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved