Cegah Tertular Virus Corona, Inilah Olahraga yang Dianjurkan Dokter untuk Kekebalan Tubuh

Inilah olahraga yang dianjurkan oleh dokter untuk memperkebal imunitas tubuh guna mencegah terkena virus corona.


zoom-inlihat foto
orang-sehat-lari.jpg
chicagohealthandwellness.com
olahraga


TRIBUNNEWSWIKI - Banyak orang yang takut terkena virus, akhirnya mulai melakukan olahraga.

Inilah olahraga yang dianjurkan oleh dokter spesialis untuk kekebalan tubuh.

Olahraga adalah satu di antara cara-cara yang bisa memperkuat pertahan tubuh.

Namun ternyata olahraga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

Alih-alih membuat badan sehat, olahraga yang dilakukan secara tidak tepat malah bisa membuat tubuh rentan mengalami sakit.

Dilansir oleh Kompas.com, hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran olahraga, dr. Michael Triangto, Sp.KO.

Pemilik Slim + Health Sports Therapy di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu menegaskan olahraga apabila dilakukan dengan benar dan tepat, akan dapat meningkatkan imunitas.

Baca: Amerika Serikat Klaim Temukan Vaksin Virus Corona, Uji Coba Akan Dimulai Senin 16 Maret

Baca: Apa Bedanya Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa? Berikut Penjelasannya

Semua Olahraga

Dia menjelaskan apa yang dimaksud dengan olahraga yang benar dan tepat, yakni olahraga apa pun asal tidak terlalu keras atau menyalahi prosedur.

Selain itu, pilih olahraga yang tidak menimbulkan sejumlah dampak buruk seperti dehidrasi parah, rasa sakit, dan lapar.

“Jangan berfikir olahraga itu harus keras, harus berat. Ini yang salah, malah bisa terserang sejumlah penyakit,” jelas dr. Michael dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com.

dr. Michael menerangkan jika melakukan olahraga secara berlebihan, seseorang sangat mungkin akan mengalami kelelahan dan imunitas turun.

Karena itu lah, selama ini ditemui banyak kasus orang yang tidak melakukan olahraga dengan tepat, rentan terjangkit flu maupun penyakit lainnya.

Berolahraga adalah salah satu aktivitas yang menyebabkan timbulnya produksi keringat dalam tubuh
Berolahraga adalah salah satu aktivitas yang menyebabkan timbulnya produksi keringat dalam tubuh ((Pixabay.com))

Selain itu, orahraga yang dilakukan dengan tidak tepat juga malah bisa merusak organ tubuh.

Salah satunya, sebut saja serangan jantung.

Seseorang yang sering melakukan olahraga berat yang bisa memicu denyut nadi melebihi angka 160 kali per menit diyakini lebih rentan mengalami gangguan jantung tersebut.

“Mau itu lari, push up, sepak bola, basket, atau apa pun jika salah sedikit saja dalam melakukannya, bisa juga berubah membahayakan kehidupan,” jelas dr. Michael.

Dia pun membagikan salah satu cara yang bisa ditempuh untuk menentukan olahraga yang telah dikerjakan sudah tepat atau belum.

Caranya, yakni dengan menghitung jumlah denyut nadi maksimal saat berolahraga.

lari
lari (chicagohealthandwellness.com)

Menghitung denyut nadi maksimal saat olahraga

Rumus yang bisa dipakai untuk menghitung denyut nadi maksimal, yaitu 220 dikurangi usia dalam tahun, kemudian hasilnya dikalikan 80 persen.

Sebagai contoh, seseorang yang masih berusia 20 tahun dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga berat yang bisa memicu denyut nadi melebihi angka 160 kali per menit.

160 kali per menit merupakan hasil penghitungan dari 220 dikurangi 20 tahun dan hasilnya dikalikan 80 persen.

Baca: Inilah Tanda-tanda Orang di Dekatmu Terkena Virus Corona, Cegah Penularannya dengan 11 Cara Berikut!

Baca: Petunjuk Pencegahan Penularan Virus Corona Bagi Orang-Orang Paling Rentan Terinfeksi

(Kompas.com/Irawan Sapto Adhi)(TRIBUNNEWSWIKI/Farid)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved