TRIBUNNEWSWIKI - Banyak orang yang takut terkena virus, akhirnya mulai melakukan olahraga.
Inilah olahraga yang dianjurkan oleh dokter spesialis untuk kekebalan tubuh.
Olahraga adalah satu di antara cara-cara yang bisa memperkuat pertahan tubuh.
Namun ternyata olahraga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
Alih-alih membuat badan sehat, olahraga yang dilakukan secara tidak tepat malah bisa membuat tubuh rentan mengalami sakit.
Dilansir oleh Kompas.com, hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran olahraga, dr. Michael Triangto, Sp.KO.
Pemilik Slim + Health Sports Therapy di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu menegaskan olahraga apabila dilakukan dengan benar dan tepat, akan dapat meningkatkan imunitas.
Baca: Amerika Serikat Klaim Temukan Vaksin Virus Corona, Uji Coba Akan Dimulai Senin 16 Maret
Baca: Apa Bedanya Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa? Berikut Penjelasannya
Semua Olahraga
Dia menjelaskan apa yang dimaksud dengan olahraga yang benar dan tepat, yakni olahraga apa pun asal tidak terlalu keras atau menyalahi prosedur.
Selain itu, pilih olahraga yang tidak menimbulkan sejumlah dampak buruk seperti dehidrasi parah, rasa sakit, dan lapar.
“Jangan berfikir olahraga itu harus keras, harus berat. Ini yang salah, malah bisa terserang sejumlah penyakit,” jelas dr. Michael dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com.
dr. Michael menerangkan jika melakukan olahraga secara berlebihan, seseorang sangat mungkin akan mengalami kelelahan dan imunitas turun.
Karena itu lah, selama ini ditemui banyak kasus orang yang tidak melakukan olahraga dengan tepat, rentan terjangkit flu maupun penyakit lainnya.
Selain itu, orahraga yang dilakukan dengan tidak tepat juga malah bisa merusak organ tubuh.
Salah satunya, sebut saja serangan jantung.
Seseorang yang sering melakukan olahraga berat yang bisa memicu denyut nadi melebihi angka 160 kali per menit diyakini lebih rentan mengalami gangguan jantung tersebut.
“Mau itu lari, push up, sepak bola, basket, atau apa pun jika salah sedikit saja dalam melakukannya, bisa juga berubah membahayakan kehidupan,” jelas dr. Michael.
Dia pun membagikan salah satu cara yang bisa ditempuh untuk menentukan olahraga yang telah dikerjakan sudah tepat atau belum.
Caranya, yakni dengan menghitung jumlah denyut nadi maksimal saat berolahraga.
Menghitung denyut nadi maksimal saat olahraga