Ini Makna Social Distancing Menurut Para Ahli, Diklaim Dapat Cegah Penyebaran Virus Corona

Social distancing atau menjaga jarak sosial bisa jadi satu solusi yang dapat diterapkan guna mencegah penyebaran virus corona.


zoom-inlihat foto
vaksin-covid-19-virus-corona.jpg
pixabay.com
Ilustrasi wabah Covid-19


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Social distancing atau menjaga jarak sosial bisa jadi satu solusi yang dapat diterapkan guna mencegah penyebaran virus corona.

Jadi apa arti dari social distancing tersebut ?

Dikutip Tribunnews dari Forbes, social distancing merupakan strategi kesehatan publik untuk mencegah atau memperlambat penyebaran virus.

Social distancing adalah metode untuk menjaga orang terpisah satu sama lain agar tak dekat secara fisik.

Seperti mengisolasi atau mengkarantina orang terinfeksi.

Yaitu menghindari keramaian atau orang sedang sakit.

Social distancing juga bisa diterapkan pemerintah, sebut Panji, dengan menerapkan kebijakan untuk tidak ke kantor dan berkerumun.

Baca: Petunjuk Pencegahan Penularan Virus Corona Bagi Orang-Orang Paling Rentan Terinfeksi

Baca: Mengenal Social Distancing yang Dinilai Lebih Efektif Kurangi Penyebaran Covid-19 Dibanding Lockdown

Sejalan dengan pendapat Panji, Dokter Nafsiah Mboi SpA, MPH yang merupakan mantan Menteri Kesehatan mengungkapkan social distancing dan larangan perjalanan sebaiknya dilakukan secepatnya.

Nafsiah pun menekankan, social distancing dapat dilaksanakan dengan melibatkan pemerintah daerah.

Mulai dinas kesehatan setempat sampai puskesmas.

Nafsiah menjelaskan, hal tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan pencegahan virus corona hingga ke akar.

"Kalau masyarakat sudah mengerti apa yang harus dia lakukan sampai ke akar rumput, saya kira itu akan banyak

sekali dampaknya."

"Sebelum lockdown dan sebagainya," jelas Nafsiah.

Mengutip ucsf.edu, Epidemiologis UC San Fransisco, Jeff Martin, social distancing adalah jalan terbaik untuk menolong satu sama lain.

Ia mengatakan, cara ini menjadi faktor penting yang bisa dikontrol oleh masing-masing individu dalam wabah corona.

Itulah yang menyebabkan, menurut Martin, social distancing merupakan cara tepat dan penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Martin juga mengingatkan, supaya menggunakan moto para orang berkemah, yakni jangan meninggalkan jejak. Demi memutus penularan corona.

Baca: Petunjuk Pencegahan Penularan Virus Corona Bagi Orang-Orang Paling Rentan Terinfeksi

Imbauan Jokowi

Presiden Joko Widodo konferensi pers perihal penanganan virus Corona di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).
Presiden Joko Widodo konferensi pers perihal penanganan virus Corona di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020). (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Terkait penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Jokowi mengatakan, kini saatnya masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat," terang Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan tvOne, Minggu (15/3/2020) siang.

"Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan atau instansi di beberapa daerah telah mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, untuk mencegah penyebaran virus corona, Kementerian BUMN mengimbau kepada pegawainya untuk mulai bekerja dari rumah masing-masing.

Kebijakan itu diterapkan mulai Senin (16/3/2020).

Wakil Menteri BUMN Arya Sinulingga juga menegaskan semua perusahaan milik negara tetap beroperasi.

Pihaknya juga membatasi semua bentuk pertemuan.

"Sampai hari ini semua BUMN tetap beroperasi seperti biasa tapi kita menjaga semua bentuk rapat, jumlah orang yang hadir dalam rapat, kemudian juga pembatasan mobilitas dibatasi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Sabtu (14/3/2020) malam.

Arya juga mengatakan, waktu rapat juga dibatasi, sehingga banyak hal yang dibatasi.

"Tapi secara umum BUMN tetap beraktivitas seperti biasa," kata Arya, seperti dilansir Kompas.com.

Baca: Anies Baswedan Liburkan Sekolah Cegah Sebaran Virus Corona Bukan Berarti Bisa Liburan

Update Corona

Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya tambahan pasien positif Covid-19.

"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah," ujar Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Yuri menambahkan kasus positif yang di Jakarta merupakan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.

Itu berarti, total kasus postif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 orang.

Namun, Yuri tidak memberikan detail atau rincian soal 21 pasien tambaha itu. Dia hanya mengatakan bahwa ke-21 kasus tersebut merupakan data pada Sabtu (14/3/2020) sore.

"Per hari ini, dari laboratorium yang saya terima sore belum."

"Kita memaklumi karena spesimen dari luar Jakarta itu kan kira-kira kalau pesawat baru sampai di sini pagi tadi ya, penerbangan pertama masuk itu kan pagi, mengalir terus sampai dengan siang."

"Nah ini baru dibawa ke Litbangkes, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," katanya menambahkan.

Yuri bakal menyampaikan ke rumah sakit terkait info terbaru ini, untuk kemudian dokter yang menangani pasien covid -19 memberikan informasi lanjutan ke pasien atau kasus positif.

"Kenapa dia diisolasi dan sebagainya, ini adalah hak pasien pertama."

"Kemudian yang kedua, dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat."

"Ini penting dalam konteks kepentingan tracing seperti yang kita pahami bersama ini," tukas Yuri.

(Tribunnewswiki.com/Kaa, Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Widyadewi Metta, Kompas.com/Gloria Setyavani Putri)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved