TRIBUNNEWSWIKI.COM - Update terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 5399 orang.
Jumlah korban meninggal akibat virus corona ini sejalan dengan jumlah pasien yang sembuh yang mencapai 71.998 pasien.
Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang tembus angka 141.477 kasus.
Laporan per hari dari Komisi Kesehatan Nasional China, dilansir SCMP, Sabtu (14/3/2020) merupakan data terbaru perihal penyebaran virus corona yang telah menyebar ke 118 negara.
Meningkatnya angka ini turut diungkap oleh peneliti yang menyebut adanya kelambatan pengembangan vaksin.
Baca: Jawaban Pihak Istana Soal Surat dari WHO untuk Jokowi Terkait Penanganan Virus Corona di Indonesia
Dilansir oleh cntechpost.com, Gregory Poland, seorang pemimpin redaksi jurnal ilmiah tentang vaksin mengungkap tentang fakta pengembangan vaksin corona saat ini.
Virus corona yang menyebar di dunia melalui China sudah menyerang banyak orang mulai Januari 2020.
Namun hingga kini pengembangan tentang vaksin virus tersebut masih terus berjalan.
Banyak orang yang menyebut bahwa pengembangan vaksin untuk virus corona ini sangat lambat.
Gregory Poland menyebut memang pengembangan vaksin baru untuk virus corona ini harus hati-hati makanya sangat lambat.
Baca: Wali Kota Solo Tetapkan KLB Corona, Sekolah Diliburkan 14 Hari hingga Tak Ada Car Free Day
Hal tersebut karena risiko tinggi, desain awal, percobaan hewan hingga total ada tiga uji klinis sebelum bisa diberikan pada manusia.
Pembuatan vaksin juga tergantung pada jenis virus dan teknologi yang digunakan.
Butuh waktu kira-kira 3 hingga 5 tahun atau bahkan 10 tahun dalam membuat satu antivirus.
"Coronavirus baru adalah coronavirus ketiga yang telah menyebar ke manusia dalam skala besar melalui penularan pada hewan dalam 18 tahun terakhir.
Dengan pengalaman dalam menangani sindrom pernafasan akut akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), kami memiliki platform teknologi yang relevan telah mengumpulkan data yang tersedia.
Ini memungkinkan kita untuk mempelajari lebih lanjut tentang coronavirus baru dan mendapatkan urutan virus.
Struktur kristal reseptornya telah dipecahkan dan diidentifikasi sebagai reseptor "angiotensin converting enzyme 2 (ACE2)". Kami juga memiliki kandidat vaksin berdasarkan SARS," kata Poland.
Baca: Daftar Kecamatan di DKI Jakarta yang Positif Terpapar Virus Corona, Anies: Hampir Semua Kecamatan
Satu Pasien Meninggal di Surakarta Terinfeksi COVID-19
Seorang pasien meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Surakarta, Jawa Tengah dilaporkan positif terinfeksi virus corona.
Meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020), pasien ini diketahui merupakan warga kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Korban meninggal berusia 59 tahun ini sebelumnya sempat dirawat intensif di RS sebelum akhirnya napas terakhirnya berhembus.
Diwartakan Tribun Solo, Jumat (13/3/2020), Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut bahwa sebelum dirawat dan meninggal dunia, pasien datang dari Bogor.
"Pasien yang meninggal warga Semanggi (Solo) ini datang dari Bogor," jelas Rudy.
Baca: Kirim Surat, WHO Minta Jokowi Deklarasikan Virus Corona sebagai Darurat Nasional
Rudy mengimbau masyarakat tidak panik serta harus melakukan langkah hidup sehat.
Ia menambahkan yang perlu dilakukan adalah bila bersin menutup mulut, pola hidup sehat, dan melakukan olahraga.
"Lakukan pola hidup sehat dan jangan panik," papar dia di Rumah Dinas Wali Kota Lodji Gandrung, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (13/3/2020).
Orang nomor satu di Solo ini juga meminta pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diberikan wewenang, sehingga bisa ikut melakukan cek laboratorium sendiri di daerah terkait Virus Corona.
"Selama ini kewenangan lab (Corona) di pusat dan harus menunggu 3-4 hari," ungkap dia.
Rudy menyatakan bahwa jika penelitian di daerah agar hasil laboratorium lebih cepat dari pada harus dikirimkan ke Jakarta.
Maka berkaitan itu, Rudy mengusulkan pemerintah pusat mau memberi kewenangan pada daerah.
"Kami usulkan seperti itu, biar hasilnya cepat," harapnya.
Baca: Dampak Virus Corona, Liga Champions dan Liga Europa Resmi Dihentikan
Tanggapan Jubir Penanganan Corona
Dilansir Kompas.com, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto, mengatakan hasil pemeriksaan yang bersangkutan menunjukkan positif Covid.
"Iya, terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif ( Covid-19)," kata Yuri, menjawab pertanyaan apakah benar pasien tersebut positif Covid-19, ketika dihubungi Kompas.com Jumat (13/3/2020) pagi.
Namun, ia belum dapat memastikan apakah pasien tersebut ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
Selain itu, Yuri juga belum mengetahui secara detail ada berapa pasien positif virus corona di RSUD Dr Moewardi Surakarta.
"Tapi saya tidak monitor ada berapa pasien positif di RSUD Dr Moewardi," lanjut dia.
Yuri mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Surakarta tengah melakukan tracking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan pasien meninggal tersebut.
"Artinya juga harus kita tracking riwayat perjalanan serta siapa saja yang pernah kontak dengan Almarhum. ini yang saat ini sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," kata Yuri.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)