TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sophie Grégoire Trudeau, istri Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau telah dinyatakan positif terjangkit virus corona pada Jumat (13/3/2020) pagi.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Kanada pada Jumat (13/3/2020).
Dilansir dari BBC News, Sophie akan diisolasi untuk sementara waktu, saat ini ia dalam keadaan baik-baik saja.
“Dia akan tetap diisolasi untuk sementara waktu.
Dia merasa baik-baik saja dan menjalani seluruh rekomendasi tindakan untuk pencegahan agar gejalanya tetap ringan,” tulis pernyataan tersebut.
Baca: Pelatih Arsenal Mikel Arteta Terjangkit Virus Corona, Klub Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh
Baca: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau Lakukan Karantina Setelah Istrinya Tunjukkan Gejala COVID-19
Perdana Menteri Kanada dan istrinya saat ini sedang dalam isolasi.
Sementara itu, PM Trudeau saat ini dalam kondisi kesehatan yang baik dan tidak memiliki gejala, namun akan tetap diisolasi selama 14 hari.
Kantor Perdana Menteri menyatakan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk mengetes PM Trudeau untuk virus corona.
“Perdana Menteri akan terus sepenuhnya menjalankan tugasnya dan akan berbicara dengan warga Kanada pada Jumat (13/3/2020),” ungkap kantornya.
Saat ini ada sekitar 103 kasus positif virus corona yang dikonfirmasi di Kanada.
Sebelumnya, Sophie Gregoire menunjukkan gejala seperti flu ringan juga demam pada Rabu (11/3/2020) malam, sepulangnya dari London.
Setelah ia dinyatakan positif virus corona, ia mengatakan bahwa ia akan segera bangkit kembali.
“Meskipun saya mengalami gejala yang tidak nyaman, saya akan segera berdiri kembali.
Kami akan melewati situasi ini bersama-sama.
Tolong sampaikan fakta ini dan jaga kesehatanmu dengan serius,” ungkap Sophie, dikutip dari BBC News.
Baca: Penelusuran Kasus Pertama Virus Corona di Dunia Ternyata Sejak 17 November 2019
Baca: Wabah Virus Corona di Wuhan Hasilkan 240 Ton Limbah Medis Covid-19 Per Hari, Dibuang Kemana?
Oleh karena itu, petugas kesehatan akan menghubungi orang-orang yang baru-baru ini dijumpai dan memiliki interaksi dengan Sophie Gregoire.
Namun, mereka yang memiliki kontak langsung jarak dekat dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dianggap tidak berisiko, karena Trudeau tidak menunjukkan gejala apapun.
Sejumlah politisi di seluruh dunia telah melakukan isolasi diri dalam beberapa hari terakhir setelah ada kemungkinan kontak dengan virus corona, termasuk lima senior Republik AS dan seorang menteri kabinet Kanada.
PM Trudeau dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan selama dua hari ke depan di Ottawa dengan Perdana Menteri provinsi dan para pemimpin First Nations.
Pertemuan-pertemuan tersebut telah ditunda.
Baca: Ruben Onsu Sampai Nangis saat Berpisah dengan Betrand Peto, Relakan Putranya Pergi Demi Ini
Baca: Jenazah Pasien Isolasi yang Meninggal di RSUD Dr Moewardi Dibungkus Plastik, Ini Penjelasannya
Sebagai gantinya, PM Trudeau akan melakukan pertemuan-pertemuan yang telah dijadwalkan hanya dengan melalui telepon dan ‘pertemuan virtual’.
Trudeau akan berbicara dengan rekan-rekan provinsi melalui telepon dengan topik yang berfokus pada respon Kanada terhadap pandemi.
Perdana Menteri Kanada itu juga melakukan karantina untuk meredakan kekhawatiran dunia tentang dampak virus jika menyebar ke para pemimpin dunia.
Pemimpin partai federal lainnya, Jagmeet Singh dari NDP, mengatakan pada Kamis (12/3/2020) bahwa ia tinggal di rumah karena merasa tidak sehat.
Meski demikian, dokternya telah mengatakan bahwa gejala yang dialami Jagmeet Singh tidak konsisten dan bukanlah gejala virus corona.
Tanggapan Trump atas ancaman virus corona
Pada Kamis (12/3/2020), Brasil mengumumkan bahwa presidennya, Jair Bolsonaro sedang dalam pengawasan untuk dugaan virus corona setelah sekretarisnya, Fabio Wajngarten dites positif Covid-19.
Bolsonaro dan ajudannya itu terlibat dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Donald Trump selama akhir pekan lalu di Mar-a-Lago.
Sebuah gambar menunjukkan bahwa Fabio Wajngarten berdiri di samping Trump dan Wakil Presiden Amerika, Mike Pence.
Namun, Trump mengatakan bahwa ia tidak khawatir akan terjangkit virus tersebut, bahkan ketika pemerintahannya sedang dikritik atas tanggapan remehnya terhadap wabah tersebut.
Presiden Amerika Serikat tersebut pada Rabu (11/3/2020) malam juga mengumumkan bahwa ia akan menerapkan larangan perjalananan pada orang Eropa yang datang ke Amerika Serikat, terkecuali Inggris.
Baca: Akibat Merebaknya Wabah Corona, Jadwal MotoGP Jadi Sangat Padat, 9 Seri Digelar dalam 12 Pekan
Baca: Rudy Gobert Positif Covid-19, 20% Pemain NBA Dikarantina: Mimpi Buruk untuk Semua Liga
Presiden AS tersebut mengumumkan larangan bepergian ke 26 negara Eropa sebagai upaya dalam memerangi penyebaran virus corona.
Larangan ini berlaku untuk pelancong dari negara-negara yang menjadi anggota wilayah perjalanan bebas perbatasan Schengen.
Inggris, Irlandia dan negara-negara non-Schengen lainnya tidak terpengaruh, warga Amerika Serikat juga dikecualikan.
Uni Eropa mengutuk tindakan Trump karena menurut mereka tindakan tersebut diambil secara sepihak dan tanpa konsultasi.
Aturan baru tersebut mulai berlaku pada Jumat (13/3/2020) waktu setempat.
Hal ini menandai peningkatan besar Presiden AS yang dituduh tidak bertindak apapun atas pandemi ini.
(Tribunnewswiki.com/Ron)