TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kisah Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang mengaku dirinya sering disadap saat jadi presiden, tak pernah nelpon lebih dari 3 menit.
Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY merupakan sosok yang memiliki pengaruh besar bagi Indonesia.
Hal tersebut karena SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6.
SBY menjabat sebagai presiden selama dua periode.
Tepatnya, SBY menjadi presiden selama 10 tahun.
Baca: Merasa Pemerintahannya Disalahkan Terkait Kasus Jiwasraya, SBY: Ya Salahkan Saja Masa Lampau
Baca: SBY Dikaitkan Soal Kasus Jiwasraya, Wasekjen Partai Demokrat : Itu kebohongan Bodoh!
Periode pertama dijalani SBY pada tahun 2004 hingga 2009.
Saat itu, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla yang merupakan wakil presidennya.
SBY-Jusuf Kalla saat itu memenangi Pilpres 2004 setelah mengalahkan empat pasangan calon (paslon) lainnya.
Di antaranya Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Hamzah Haz-Agum Gumelar, Wiranto-Solahudin Wahid, dan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo.
Lalu, pada periode kedua SBY memimpin bersama Boediono pada tahun 2009 hingga 2014.
Kala itu, SBY-Boediono berhasil menang pilpres setelah mengalahkan dua paslon lainnya.
Di antaranya Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Selama menjadi presiden, SBY memiliki sejumlah cerita soal kiprahnya.
Di antaranya adalah kisah penyadapan yang sering ia alami saat menjadi presiden.
Penyadapan itu dialaminya saat dirinya sedang berbicara di telepon.
SBY mengungkapkan, sebenarnya penyadapan sudah pernah dialaminya jauh sebelum dirinya menjadi presiden.
Saat itu, dia sedang menjadai Kaster TNI antara 1998-1999.
"Tiba-tiba ada semacam transkripsi pembicaraan telepon saya yang disadap oleh 'kerja intelijen' itu", ungkap SBY dalam bukunya yang berjudul 'SBY Selalu Ada Pilihan'," terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY mengaku tidak tahu apa yang dilaporkan kepada atasannya.
"Serta seperti apa transkripsi percakapan saya itu - ditambah atau dikurangi," terang SBY.
Oleh karena itu, SBY pun menjadi sangat hemat saat berbicara di telepon.
"Bisa satu menit, atau paling banyak tiga menit. Kalau lebih dari itu, biasanya saya memilih untuk bertemu secara langsung," ungkap SBY.
SBY berpendapat, seharusnya praktik semacam itu sudah ditinggalkan.
Alasannya, menyadap pembicaraan orang yang bukan penjahat, adalah sebuah tindak kejahatan.
Tidak hanya itu, SBY juga mengaku sebenarnya dia sudah tahu siapa yang menyadapnya.
"Sebenarnya saya mengerti siapa yang melakukan penyadapan telepon saya itu, tetapi biarlah sejarah yang mengadabikannya," tandas SBY.
Namun hingga sekarang belum terungkap siapa sebenarnya yang menyadap SBY tersebut.
Baca: Nostalgia, SBY Kenang Mendiang Ani Yudhoyono Lewat Unggahan Foto Lawas saat Pertama Kali Bertemu
Baca: Megawati Dituding Dendam ke SBY dan AHY, Ketua DPP PDIP: Mereka ke Teuku Umar dan Selfie Bersama
(TribunJatim/Januar AS)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Al Farid)