TRIBUNNEWSWIKI.COM - Korea Selatan kini menjadi satu diantara negara yang memiliki jumlah penderita Covid-19 terbanyak.
Bahkan kini virus corona mulai mewabah di negeri gingseng tersebut dan terus bertambah setiap harinya.
Seperti yang diberitakan oleh The Korea Times, Kamis, (5/3/2020), kasus virus corona di Korea Selatan bertambah 436 penderita.
Angka tersebut menambah total kasus virus corona di Korea Selatan menjadi 5,776 penderita.
Hingga saat artikel ini diunggah, jumlah kematian yang dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan Korea Selatan adalah sejumlah 56 jiwa.
Baca: Setelah Tutup Perbatasan, Korea Utara Diam-diam Minta Alat Tes Virus Corona ke Rusia
Baca: Ancaman Kim Jong Un Bagi Pejabatnya Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara: Ada Konsekuensi Serius
Sekitar 60 persen dari total kasus yang dikonfirmasi tersebut dimulai dari para pengikut sekte Sincheonji yang berpusat di Daegu, Korea Selatan.
Publik bahkan menganggap sekte tersebut sebagai 'biggest culprit' alias penyebab terbesar wabah virus corna di Korea Selatan.
Sehingga Senin (2/3/2020), Pimpinan sekte Shincheonji, Lee Man Hee membungkuk meminta maaf sebagai wujud empati dan permohonan maaf pada publik.
Sekte Sincheonji menyumbang 12 Miliar Won untuk ikut 'bertanggung jawab'
Tiga hari setelah permohonan maaf terbuka, sang pimpinan sekte Shincheonji kembali 'bertanggung jawab' dengan menyumbang 12 Miliar Won (Rp. 143,8 Miliar).
Uang tersebut diserahkan pada badan amal lokal, Community Chest of Korea dengan harapan agar bisa membantu memfasilitasi penanganan penderita Covid-19.
Teutama di wilayah Daegu, Gyeongsang Utara yang menjadi pusat wabah SARS CoV-19 di Korea Selatan.
"Kami merasa sangat bertanggung jawab atas wabah Covid-19 di Korea Selatan," jelas perwakilan sekte Shincheonji melalui pesan singkat pada wartawan.
"Seperti yang telah disampaikan pemimpin kami (Lee Man Hee), kami akan terus berkontribusi baik secara tenaga manusia maupun finansial untuk melawan wabah corona," lanjut perwakilan tersebut.
Pimpinan sekte Sincheonji meminta maaf pada publik
Sebelumnya, pimpinan sekte Shincheonji, Lee Man Hee membungkuk meminta maaf, Senin (2/3/2020) sebagai wujud empatinya pada publik.
Hal tersebut lantaran otoritas setempat menyatakan sekitar 60 persen dari kasus virus corona yang tercatat menjangkiti para anggota sekte Shincheonji.
Konferensi pers kecil tersebut digelar di sekitar rumah ibadah sekte Shincheonji di Gapyeong, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.
Dalam pidatonya, Lee Man Hee mengutarakan penyesalannya karena menjadi 'penyumbang' wabah corona di Korea Selatan.
"Sebagai pemimpin dan pendiri Shinchenji, saya meminta maaf atas semua yang terjadi. Kami tidak bermaksud membuat kekacauan (menimbulkan wabah corona) karena sebagian besar orang yang terinfeksi virus tersebut adalah pengikut sekte Shincheonji atau mereka yang melakukan kontak langsung dengan para jemaat," ucap Lee Man Hee.
"Saya telah melakukan segala upaya yang bisa saya lakukan. Namun saya tidak berdaya dan tidak bisa mengentikan wabah yang telah menyebar luas. Saya mohon maaf pada masyarakat semuanya," lanjutnya.
Lebih lanjut Lee mengatakan pihaknya siap membantu pemerintah Korea Selatan untuk mengembalikan kondisi kesehatan masyarakat dan pengikut sektenya.
"Pemerintah telah melakukan yang terbaik untuk mencegah virus dari rumah ibadah Shincheonji di Daegu. Dan kami akan selalu mengerahkan seluruh tenaga dan sumber daya untuk membantu pemerintah," kata Lee.
"Saya tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi, saya masih belum mengetahui mengapa peristiwa ini bisa terjadi. Kami sadar atas kesalahan kami. Untuk itu kami mohon maaf," lanjutnya.
Baca: Merasa Sebabkan Covid-19 Mewabah di Korea Selatan, Pimpinan Sekte Shincheonji Mohon Maaf pada Publik
Baca: Kasus Covid-19 di Korea Selatan Terus Melonjak, Bayi Berusia 45 Hari Dinyatakan Positif Corona
Baca: Covid-19 di Korea Selatan: Belum Satu Pekan Sembuh, Nenek 73 Tahun Kembali Dinyatakan Positif Corona
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)