Fakta Erupsi Gunung Semeru, Status Waspada Level 2, Kondisi Masih Aman Terkendali

Fakta Erupsi Gunung Semeru, Status Waspada Level 2, Kondisi Masih Aman Terkendali.


zoom-inlihat foto
aktivitas-gunung-semeru-pada-27-februari-malam.jpg
Kompas.com
Aktivitas Gunung Semeru pada 27 Februari 2020 Malam


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fakta Erupsi Gunung Semeru, Status Waspada Level 2, Kondisi Masih Aman Terkendali.

Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi, Senin (3/3/2020) pukul 17.33 WIB.

Berdasarkan pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), guguran awan panas meluncur sejauh 3 kilometer dengan kecepatan 23 milimeter.

Adapun durasi lama gempa mencapai 540 detik.

Luncuran awan panas tersebut kemudian mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang.

Namun, demikian, status Gunung Semeru masih dinyatakan di waspada level 2.

Dilansir Kompas.com, muncul lava pijar akibat naiknya suplai magma dalam sepekan terakhir.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Area aman radius 4 kilometer

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada radius satu kilometer dan wilayah sekitar empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara Gunung Semeru pasca-erupsi.

Jalur tersebut merupakan jalur luncuran awan panas dari kawah utama.

Baca: Curiga Orang di Dekatmu Kena Virus Corona? Kenali 5 Ciri Kena Covid-19 dan 11 Tips Cegah Penularan

Baca: Virus Corona Belum Reda, China Kembali Munculkan Penyakit Misterius di Afrika, Gejalanya Lebih Parah

Selain itu, masyarakat juga diharapkan agar selalu waspada terhadap potensi luncuran awan panas di Kawah Janggring Saloko agar kemudian fenomena alam tersebut tidak menjadi bencana.

"Selain itu juga pada wilayah sekitar empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara yang menjadi jalur luncuran awan panas dari kawah utama," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Malang, Jawa Timur Bagyo Setiono.

Gunung Semeru
Gunung Semeru (travelingyuk.com)

2. Awan panas sejauh tiga kilometer

Saat terjadi erupsi pada Senin sore (3/3/2020), luncuran awan panas terpantau sejauh sekitar tiga kilometer.

"Iya benar (mengeluarkan awan panas).

Guguran awan panas teramati dengan amplitudo maksimal 23 milimeter, dengan lama gempa hingga 540 detik," kata Bagyo.

Bagyo menambahkan, fenomena alam tersebut sudah sering terjadi dan kondisi saat ini masih aman dan terkendali.

3. Keluarkan lava pijar

Gunung yang memiliki ketinggian 7.676 meter dari permukaan laut (mpdl) itu telah 8 kali mengeluarkan lava pijar pada 29 Februari 2020. Kondisi itu teramati dari pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB.

"Memang benar terjadi guguran lava pijar sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur sekitar 200 hingga 1.000 meter dari pusat guguran atau 750 meter dari kawah ke arah besuk bang dan besuk kembar," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan saat dihubungi dari Lumajang, Minggu (1/3/2020).

Baca: Seberapa Efektifkah Pemeriksaan Suhu Tubuh dalam Mengidentifikasi Virus Corona?

Baca: Kecanduan Gim Playstation Grand Theft Auto (GTA), Bocah 11 Tahun Disuruh Keluarganya Setir Mobil

Munculnya lava pijar tersebut disebabkan naiknya suplai magma dalam sepekan terakhir. Luncuran lava pijar tersebut terpantau sejah 1000 meter dari puncak kawah.

4. Status waspada level 2

Menurut Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat, berdasarkan pengamatan oleh PVMBG, telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Semeru.

"Jadi kalau dilihat dari data di atas ada peningkatan aktivitas dari hari sebelumnya.

Tapi status masih tetap waspada level 2," katanya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Gunung Semeru pada sore hari.
Gunung Semeru pada sore hari. (travelingyuk.com)

Sarif meminta masyarakat waspada dan mengikuti rekomendasi dari PVMBG.

Sampai saat ini, pendakian Gunung Semeru masih ditutup.

Penutupan berlangsung sejak kebakaran hutan melanda gunung tersebut pada pertengahan 2019.

Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Meningkat, Terjadi 8 Kali Guguran Lava Pijar

Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Jawa Timur terus meningkat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melaporkan pada Kamis (27/2/2020), pos pengamatan telah melaporkan terjadi satu kali letusan di Gunung Semeru yang sertai asap putih tebal setinggi 200 meter ke arah utara.

Selain itu juga teramati adanya delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 meter dari pusat guguran.

Pusat guguran berada pada jarak 750 meter dari kawah aktif.

Di puncak yang sama juga teramati sinar api sekitar 50 meter di kawah saat malam hari.

Asap kawah membumbung terus menerus setinggi 50 meter hingga 100 meter.

Sedangkan berdasarkan aktivitas kegempaan, tercatat ada 14 kali letusan dengan dengan amplitudo 11 milimeter hingga 23 milimeter.

Durasi letusan mulai dari 70 detik sampai 280 detik.

Terpantau pula gempa akibat guguran sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2 milimeter hingga 10 milimeter dengan durasi 60 detik hingga 100 detik.

Aktivitas ini meningkat dari periode sebelumnya, yakni periode pengamatan 25 Februari 2020.

Saat itu hanya teramati satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan.

Sinar api yang teramati setinggi 50 meter.

Baca: Takut Sakit Justru Bisa Memudahkan Terjangkit Virus, Kok Bisa?

Baca: Sempat Punya Rivalitas Panas di MotoGP, Kini Jorge Lorenzo Bilang Valentino Rossi Sangat Cerdas

Meski begitu, status gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut itu masih berada di level II waspada.

PVMBG merekomendasikan masyarakat supaya tidak beraktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru atau Jongring Seloko.

Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jongring Seloko.

Puncak Mahameru Gunung Semeru dilihat dari Pos Kalimati.(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)
Puncak Mahameru Gunung Semeru dilihat dari Pos Kalimati.(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA) (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, berdasarkan pengamatan oleh PVMBG memang terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di puncak yang bernama Mahameru itu.

"Jadi kalau dilihat dari data di atas ada peningkatan aktivitas dari hari sebelumnya.

Tapi status masih tetap waspada level 2," katanya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Andi Hartik)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved