Total 136 Orang Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Tersebar di 22 Provinsi

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, terdapat total 136 pasien dalam pengawasan virus corona di Indonesia.


zoom-inlihat foto
tim-medis-memeriksa-seorang-pasien-yang-terinfeksi-virus-corona.jpg
EPA-Efe/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mengeluarkan data pengawasan virus corona di Indonesia.

Hingga saat ini Indonesia masih mengklaim bahwa belum ada pasien positif virus corona di Indonesia.

Virus Corona masih menjadi wabah virus besar yang saat ini telah menyebar di sejumlah negara.

Kabar terbarunya sebanyak 85.176 kasus virus corona telah dikonfirmasi pada Sabtu (29/2/2020).

Sekiranya terdapat 2.919 orang yang meninggal akibat wabah virus corona.

Sementara itu, terdapat 39.431 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan telah ditemukan 136 orang pasien dalam pengawasan virus corona.

Pasien dalam pengawasan tertinggi sebanyak 35 orang ada di Jakarta.

Baca: Viral Perempuan asal Indonesia Positif Terkena Virus Corona, Nekat Main Tik Tok di Rumah Sakit

Baca: Virus Corona Menggila, Beberapa Negara Hentikan Kompetisi Sepak bola

Sementara untuk di Kepri sebanyak 11 orang pengawasan negatif corona hasil dari observasi.

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan novel corona virus per 27 Februari 2020.

Sebelumnya, pasien dalam pengawasan ini tersebar di 44 rumah sakit yang ada di 22 Provinsi di Indonesia.

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat.
YONHAP / AFP
Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. YONHAP / AFP (YONHAP / AFP)

Diantaranya DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 Orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 oang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang, Sulsel 2 orang, Jambi 1 orang, Papua Barat 1 orang, NTB 2 orang, Bengkulu1 orang, Kalbar 1 orang, Kalteng 1 orang, Sultra 1 orang, Maluku 1 Orang, Sumbar 1 orang, Babel 1 orang, Sumsel 2 orang.

Berdasarkan hasil observasi menyatakan pasien negatif virus corona.

Diketahui, pasien dalam pengawasan ini memiliki gejala dan riwayat tertentu.

Seperti demam tinggi dan suhu badan mencapai 38 derajat.

Selain itu, pasien dalam pengawasan ini berada dalam kondisi batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Baca: Update Krisis Corona di Italia, Satu Pesepak Bola Klub Serie C Positif Tertular

Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan gambaran radiologis.

Pasien dalam pengawasan ini juga diperiksa terkait riwayat perjalanan ke China atau wilayah negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum gejala timbul.

Serta memiliki riwayat kontak, bekerja, dan mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien positif virus corona atau wilayah negara yang terjangkit.

Kemenkes Klaim Belum Menyebar di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan mengklaim bahwa virus corona masih belum menyebar di Indonesia.

Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto.

Baca: Arab Saudi Stop Visa Umrah dan Turis, Jamaah Indonesia Terlantar di Bandara Soekarno-Hatta

"Penderita yang terkena virus corona di Indonesia sampai detik ini masih belum ada," kata Yurianto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Namun, Kementerian Kesehatan terus mengupayakan pencegahan penyebaran virus corona.

Pihaknya menyebutkan telah menyiapkan sejumlah tim di semua pintu masuk ke Indonesia.

Seorang sukarelawan dari Kementerian Komunikasi Singapura bersiap untuk mengumpulkan umpan balik dari anggota masyarakat mengenai situasi wabah virus coronavirus saat ini saat istirahat makan siang di distrik bisnis keuangan Raffles Place di Singapura pada 5 Februari 2020. Roslan RAHMAN / AFP
Seorang sukarelawan dari Kementerian Komunikasi Singapura bersiap untuk mengumpulkan umpan balik dari anggota masyarakat mengenai situasi wabah virus coronavirus saat ini saat istirahat makan siang di distrik bisnis keuangan Raffles Place di Singapura pada 5 Februari 2020. Roslan RAHMAN / AFP (Roslan RAHMAN / AFP)

Selain itu, Kementerian Kesehatan terus mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kami telah berkoordinasi dengan pihak bandara serta maskapai," jelasnya. Sejumlah pencegahan yang dilakukan Kemenkes di antaranya menggunakan thermal scan, termasuk juga pemeriksaan penumpang yang sakit (sakit apa pun).

Selain itu, juga penyuluhan kesehatan, termasuk menerima konsultasi penumpang terkait kewaspadaan mengenai virus corona.

"Pesawat yang datang dari China wajib menyampaikan informasi tentang virus corona. Pilot juga wajib melapor ke ATC negara tujuan jika ada pasien yang sakit," jelas dia.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria/Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved