Tak Hanya di Indonesia, Kerokan Juga Jadi Metode Pengobatan Alternatif Segala Penyakit di China

Tak hanya digunakan di Indonesia, kerokan juga menjadi metode pengobatan alternatif untuk berbagai penyakit di China, berikut penjelasannya:


zoom-inlihat foto
gua-sha-kerokan-china-pengobatan-alternatif-sehat.jpg
Instagram/zenergymassageslynnwood
Gua Sha, kerokan ala China yang biasa digunakan sebagai pengobatan tradisional alternatif untuk mengobati berbagai penyakit.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ditengah isu dan kasus mengenai virus corona yang beredar luas, hingga saat ini Indonesia masih menyatakan nihil penderita virus corona.

Bahkan netizen kerap bergurau jika virus corona telah sampai di Indonesia sekalipun, akan mendapatkan penanganan yang sama dengan penyakit lainnya.

Sebut saja pengobatan tradisional seperti jamu, dan pijat alternatif yang sering menjadi rujukan masyarakat Indonesia dengan klaim bisa mengobati berbagai peyakit.

Tak terkecuali kerokan, pengobatan alternatif murah meriah untuk mengobati segala jenis penyakit 'masuk angin' seperti flu.

Ternyata, China sebagai negara asal virus corona, juga memiliki metode pengobatan yang sama dengan kerokan.

Metode pengobatan tersebut bernama gua sha.

Seorang warga sedang dikerok. Menkes Terawan Usulkan Jual Terapi Kerokan ke Turis: Kerokan Bikin Takjub Orang Asing.
Seorang warga sedang dikerok. Menkes Terawan Usulkan Jual Terapi Kerokan ke Turis: Kerokan Bikin Takjub Orang Asing. (Surya/Wiwit Purwanto)

Baca: WHO Ingatkan Jangan Ada Negara yang Beranggapan Bisa Bebas dari Virus Corona: Itu Kesalahan Fatal

Baca: Miris! Cakupan Pengobatan HIV dan AIDS Indonesia Salah Satu yang Terburuk di Dunia

Baca: Menkes Terawan Usulkan Jual Terapi Kerokan ke Turis: Kerokan Bikin Takjub Orang Asing

Dilansir oleh Kompas.comgua sha memiliki cara atau metode yang sama degan kerokan ala Indonesia.

Yaitu dengan memberikan tekanan dan mengikis kulit untuk menghilangkan rasa sakit dan ketegangan di tubuh.

Sama dengan kerokan, gua sha juga menimbulkan bekas ruam atau memar kemerahan di area tubuh yang diberi tekanan.

Perbedaannya adalah jika teknik kerokan ala Indonesia biasanya menggunakan uang logam, maka kerokan ala China ini bisa menggunakan alat yang memiliki ujung bulat.

Diantaranta seperti tanduk kerbau, batu giok, atau sendok sup.

Gua sha dilakukan berdasarkan kepercayaan bahwa energi tubuh yang tersumbat dapat menyebabkan rasa sakit atau tegang pada otot persendian.

Sehingga untuk melancarkan aliran energi yang tersumbat untuk menghilangkan rasa sakit tersebut, masyarakat China melakukan gua sha.

Sama dengan anggapan kerokan bagi masyarakat Indonesia yang bisa melancarkan aliran darah pada daerah yang dikerok.

Sehingga tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme dan antibodi.

Kegunaan gua sha

Jika kerokan biasanya digunakan untuk mengatasi masuk angin, gua sha sering kali digunakan untuk meredakan nyeri otot dan persendian.

Gua sha juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

Oleh karena itu, teknik pengobatan ini terkadang juga dipakai untuk menyembuhkan pilek, demam, atau gangguan pada paru-paru. 

Para ahli juga percaya bahwa gua sha bermanfaat untuk meredakan gejala-gejala menjelang menopause berkeringat, susah tidur, dan sakit kepala. 

Gua sha juga cocok bagi karyawan yang menderita sakit di bagian leher karena terlalu lama menatap layar komputer.

Tak hanya itu, riset 2017 juga menunjukan bahwa gua sha dapat mempercepat proses pemuihan otot atlet angkat besi.

Efek gua sha untuk menyembuhkan sakit punggung juga lebih lama daripada menggunakan koyo.

Efek samping gua sha

Meski memiliki banyak manfaat, gua sha dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit pecah.

Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa bagian kulit yang di-gua sha muncul memar atau ruam.

Namun, memar tersebut akan hilang dalam beberapa hari.

Untuk mengatasi rasa sakit pasca melakukan gua sha, masyarakat biasanya akan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti ibuprofen.

Selain itu, untuk menghilangkan rasa sakit karena memar pascamelakukan gua sha, kira juga bisa mengompres area yang memar dengan es batu.

Terkadang, gua sha juga bisa menyebabkan luka pada kulit yang meningkatkan risiko infeksi.

Oleh karena itu, alat yang digunakan dalam gua sha harus disterilkan lebih dahulu.

Jangan lakukan gua sha pada sembarang orang

Tidak semua orang bisa melakukan pengobatan alternatif tradisional gua sha.

Hindari melakukan gua sha bagi orang dengan konsidi sebagai berikut:

- memiliki kondisi medis yang mempengaruhi kulit atau pembuluh darah,

- mudah berdarah,

- mengonsumsi obat pengencer darah,

- mengalami trombosis vena dalam,

- mengalami infeksi, tumor, atau luka yang belum sembuh total, dan

- memiliki implan seperti alat pacu jantung atau defibrillator internal.

Baca: Ilmuwan China Beberkan Obat Antimalaria Efektif untuk Obati Infeksi Virus Corona

Baca: 7 Bahan yang Berkhasiat Sembuhkan Flu Secara Alami agar Tidak Melulu Minum Obat: Garam hingga Jahe

Baca: Virus Corona (Coronavirus)

(TRIBUNNEWSWIKi/magi, KOMPAS/Ariska Puspita Anggraini )





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved