TRIBUNNEWSWIKI.COM - Soroti permasalahan banjir di Jakarta, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon heran lantaran kejadian ini dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa wilayah di Jakarta terkepung banjir karena hujan yang terus mengguyur sejak Sabtu (22/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020).
Akibatnya, banyak yang menyalahkan bahwa hal ini terjadi karena kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak mampu mengatasi banjir di Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menyebut bahwa urusan banjir ini bukan salah Anies Baswedan.
"Pemerintah pusat tidak bisa lepas tangan kemudian diserahkan ke pemerintah daerah, karena ini interconnected, apalagi banjir di Jakarta sudah pasti dari Jabar atau Banten," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020), dikutip dari Tribunnews.
Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa banjir ini tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta.
Ia mengungkapkan banjir di Jakarta ini karena adanya perubahan iklim luar biasa.
Baca: Unggah Video TikTok Korban Banjir, Hotman Paris Kritik Pemerintah: Banjir Saja Enggak Bisa Atasin!
Baca: Tanggapi Keluhan Ferdinand Hutahaean, Fadli Zon: Banjir Bukan Salah Apalagi Karya Anies
"Ini climate change; ada perubahan iklim luar biasa dan dahsyat karena siklon tropis, sehingga curah hujan kita lebat dari biasanya. Dan Jakarta ini titik terendah menuju ke laut, jadi dari zaman Belanda sudah banjir," katanya.
Diketahui, di Jakarta telah terjadi empat kali banjir sejak Januari hingga Februari 2020.
Pertama, banjir terjadi pada 1 Januari 2020.
Baca: Jakarta Banjir Berkali-kali, Anies Baswedan : Konsentrasi pada Penanganan
Kedua, banjir kembali terjadi pada 18 dan 24 Januari 2020.
Hingga Selasa (25/2/2020), banjir kembali merendam wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memiliki alasan tersendiri terkait terjadinya banjir di Jakarta.
“Saat ini, berbagai wilayah di Indonesia mengalami curah hujan yang deras, tak terkecuali Jakarta yang cuacanya ekstrim,” kata Anies Baswedan, Selasa (25/2/2020).
294 RW di Jakarta Kebanjiran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 294 dari 2.738 alias 10,74 persen RW di Jakarta tergenang air dengan ketinggian bervariasi.
Daerah paling parah terdampak banjir terjadi di wilayah Kelurahan Cawang dengan ketinggian mencapai 200 cm.
"10,74 persen RW di DKI Jakarta terdampak, dengan ketinggian banjir maksimal 200 cm yang terjadi di Kelurahan Cawang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI M Insaf dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).
BPBD menyebutkan bahwa penyebab banjir lantaran curah hujan cukup lebat hingga ekstrem terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan hujan tertinggi yang terukur BMKG sebesar 278 mm/hari.
Hal ini menyebabkan sejumlah pintu air yang melintang di ibu kota alami kenaikan status siaga hingga muka air sungai meluap.
Imbasnya, sebanyak 3.565 jiwa dari 973 Kelompok Keluarga terpaksa mengungsi di 40 titik lokasi pengungsian.
Baca: Reaksi Tegas Anies Baswedan Diserbu Pertanyaan Jakarta 5 Kali Banjir di 2020 : Kami Konsentrasi
Baca: Tanggapi soal Banjir Jakarta, Anies: Pertemuan dan Rapat Batal, Semua Turun ke Lapangan.
"Ini menyebabkan beberapa pintu air mengalami kenaikan status siaga dan sungai meluap," ungkap dia.
Tim gabungan dari Dinas SDA, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan hingga PPSU tingkat kelurahan dikerahkan menangani genangan air, membantu evakuasi warga, serta mendistribusikan bantuan kepada warga yang mengungsi.
Wilayah Banjir
Pada Selasa (25/2/2020), sejumlah wilayah di Jakarta kembali dikepung banjir.
Berdasarkan akun Twitter @TMCPoldaMetro, banjir merendam kawasan Poncol Gang 1, Kuningan Barat, Jakarta Selatan dengan ketinggian 30-50 sentimeter.
Sementara di Jalan Kayu Mas Timur Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, ketinggian banjir dilaporkan sekitar 20 sentimeter.
Kemudian, banjir setinggi 50-60 sentimeter merendam RT 002 RW 001 Kelurahan Pegadungan, Jakarta Timur.
Jalan Sutomo 2, Cawang, Jakarta Timur, terendam sekitar 30-40 sentimeter.
Sementara itu, ketinggian banjir di RT 008 RW 002 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur, setinggi 30-40 sentimeter dan sudah masuk ke dalam rumah.
Di Kompleks Pulo Indah, Duri Kosambi, Jakarta Barat, ketinggian banjir sekitar 30-40 sentimeter.
Banjir juga terjadi di Jalan Anyar, Menteng, Jakarta Pusat, dengan ketinggian 30-50 sentimeter.
Wilayah lain yang dilaporkan banjir berdasarkan informasi TMC Polda Metro Jaya, yakni:
- Jalan Bulak Barat, Klender, Jakarta Timur, ketinggian 20-50 sentimeter
- Perumahan Taman Semanan Indah, Duri Kosambi, Jakarta Barat, ketinggian 30-40 sentimeter
- Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, ketinggian 40-50 sentimeter
- RT 009 RW 003 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, ketinggian 30-40 sentimeter
- Jalan Gunung Sahari II, Jakarta Pusat, ketinggian 30-40 sentimeter
- Jalan Sutomo 2, Kebon Pala, Jakarta Timur, ketinggian 30-40 sentimeter
- Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, ketinggian 20-40 sentimeter
- Jalan Swadaya, Cempaka Baru, Jakarta Pusat, ketinggian 60 sentimeter
(TRIBUNEWSWIKI/Afitria) (Tribunnews.com/Reza Deni)