Gempa Vulkanik

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gempa bumi vulkanik erat kaitannya dengan gunung berapi.

Gempa ini disebabkan akibat dari aktivitas vulkanis, aktivitas magma yang biasanya terjadi sebelum gunung api meletus.

Gempa vulkanik mengakibatkan getaran di permukaan bumi hingga mengeluarkan magma dari dapur magma.

Walaupunbegitu, getaran gempa vulkanik terbatas hanya di tubuh gunung api dan di area sekitarnya.

Saat meletus, gunung akan mengeluarkan material dari dalam berupa batuan, gas, cair maupun padat yang menimbulkan getaran di sekitar gunung berapi.

Getaran gempa vulkanik terbatas di tubuh gunung api dan di area sekitarnya akan menjadi area yang paling terasa.

Sebelum terjadi atau keluarnya magma, pasti gunung memberikan tanda berupa getaran dan disebut gempa vulkanik.(1)(2)(3)

Baca: Gempa Tektonik

Baca: Banjir Jakarta Landa Pemukiman Kemang, Ketinggian Air 1,6 M Buat Warga Harus Mengungsi di Mushala

Setiap gempa bumi mempunyai karakteristik dan tanda-tanda sebelum terjadi.(3)

Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh gempa bumi vulkanik antara lain sebagai berikut :

• Terjadi di daerah sekitar gunung api
• Umumnya memiliki magnitude yang kecil
• Kekuatannya lemah dibawah 5 skala richter
• Memiliki kedalaman rata- rata sekitar 0 – 40 km.

Tanda-tanda akan terjadinya gempa vulkanik dapat diprediksi melalui beberapa peritiwa berikut ini :

• Banyak binatang turun gunung
• Hawa terasa panas
• Terjadinya erupsi gunung

Gempa bumi vulkanik memberikan beberapa dampak negatif.

Selain itu gempa vulkanik menyebabkan beberapa bahaya bagi masyarakat sekitar.

Berikut bahaya yang ditimbulkan akibat gempa vulkanik (4) :

1. Kabut beracun

Kabut vulkanik biasa disebut  vog merupakan kabut yang mengandung belerang dioksida yang disemburkan oleh gunung berapi.

Bahaya yang ditimbulkan dari kabut ini adalah masalah pernapasan dan mata pedih.

2. Gempa bumi

Letusan gunung berapi biasanya ditandai dengan gempa bumi vulkanik.

Gempa bumi membawa bahaya tersendiri seperti kerusakan struktur, tanah longsor, hingga tsunami dahsyat.

3. Aliran lava

Magma yaitu material panas dalam kawah gunung berapi.

Saat dikeluarkan akan disebut lava.

Lava yang mengalir dari celah vulkanik mencapai suhu 1093 derajat celsius.

Suhu setinggi ini tentu dapat melelehkan apapun yang dilewatinya.

Namun saat sudah tercampur dengan air sungai, air hujan, maupun material lain disekitar gunung, lava mulai mendingin dan disebut lahar.

4. Semburan abu dan puing bebatuan

Gunung berapi yang meletus menyemburkan ribuan ton abu, lumpur, serta bebatuan ke atmosfer.

Material sebanyak ini dapat mengubur seisi kota, bahkan abu yang menyelimuti atmosfer dapat menghalangi sinar matahari dan menyebabkan "musim dingin vulkanik".

5. Aliran Piroklastik

Legenda terkuburnya kota Pompeii akibat letusan gunung berapi menjadi kisah yang sering diceritakan dari satu generasi ke generasi.

Diperkirakan seisi kota Pompeii terkubur akibat aliran piroklastik Gunung Vesuvius pada 4 Agustus tahun 79 Masehi.

Aliran piroklastik adalah longsoran abu dan gas yang menuruni gunung berapi dengan kecepatan ratusan kilometer per jam.

Suhu yang mencapai 538 derajat celcius membuat korban tewas dengan sangat cepat dan tubuhnya terselimuti abu hingga membatu.

(Tribunnewswiki.com/Kaa)